Sejarah Desa Kasmaran Kec Widasari Indramayu
Desa
Kasmaran merupaan desa yang sekarang berada dibawah Kecamatan Widasari dan
Kabupaten Indramayu. sejarah mengenai penamaan serta terbentuknya pemerintahan
desa ini dikaitkan dengan legenda perebutan wilayah Lea (Tanah
Lelea) antara Sumedang Larang dan Indramayu.
Menurut
tradisi lokal bahwa dahulu ketika Indramayu di pimpin oleh Pangeran Darma
terjadi peristiwa keributan dengan Negara tetangga (Sumedang Larang)
sehingga pada kesimpulannya Indramayu kemudian merelakan sebagian tanah
kekuasannya (Tanah Lelea) diambil alih oleh Sumedang.
Tanda garis dengan Blok Hijau peta Tanah Lelea yang diperebutkan
Tanda panah biru lokasi Desa Kasmaran
|
Peristiwa
itu bermula ketika putera mahkota Sumedang Larang dan Indramayu menuntut ilmu
di Cirebon. Dalam menuntut ilmu tersebut rupa-rupanya keduanya mencintai wanita
yang sama, karena merasa sama-sama merupaan anak seorang Prabu, keduanya
mempertahankan egonya masing-masing, sehingga pada akhirnya menyebabkan
keduanya saling berkelahi, dalam perkelahian tersebut kemudian menyebabkan
kematian putera sang Raja Sumedang Larang.
Berdasarkan
keputusan mahkamah yang ditengah-tengahi Cirebon, Indramayu diharuskan membayar
ganti rugi atas kematian putra raja Sumedang itu, agar supaya tidak terjadi
perang antar kedua Negara, mengingat kedua-duanya merupakan Negara sahabat yang
berdempetan. Dan berdasarkan pengajuan dari Sumedang Larang, diputuskanlah
bahwa Indramayu harus menyerahkan Tanah Lelea yang semula menjadi
hak milik atau wilayah kekuasaan Indramayu diberikan mau tidak mau kepada Sumedang
sebagai ganti rugi atas meninggalnya putra Raja Sumedang Larang.
Setelah
peristiwa terlepasnya tanah lelea dari wilayah Indramayu tersebut, rupa-rupanya
Pangeran Darma tidak rela begitu saja, Pangeran Darma mencari cara agar tanah
lelea itu kemudian kembali kedalam wilayah Indramayu, dengan catatan kembalinya
tanah lelea tersebut dilakuan dengan teknik halus sehingga Indramayu tidak
dikuncilkan Negara-negara disekelilingnya.
Berdasarkan
Informasi intelejen yang didapat oleh Pangeran Darma diketahui, konon Raja
Sumedang paling tidak tahan melihat wanita cantik, bahkan konon setiap raja
berkehendak terhadap wanita cantik dinegerinya maka ia harus bersedia
dinikahinya.
Berdasarkan
kelemahan Raja Sumedang tersebut itulah, kemudian Pangeran Darma menjalankan
suatu misi yang amat bahaya yaitu misi untuk mengelabui Raja Sumedang Larang. Dengan
jalan rayuan wanita.
Karena
misi tersebut adalah misi yang amat berbahaya, Pangeran Darma dalam hal ini
terjun langsung. Bermodalkan rupa yang menawan, Pangeran Darma kemudian merubah
dirinya menjadi perempuan jadi-jadian (Banci), penampilan dan rupa
penyamaran Pangeran Darma rupanya begitu sempurna menyamai bahkan melibihi
wanita cantik pada umumnya.
Misi
Pangeran Darma dimulai dari Desa ke Desa diwilayah Kerajaan Sumedang Larang,
Pangeran Darma memposisikan diri sebagai wanita genit yang pandai merayu
laki-laki, suami-suami para wanita namun demikian susah untuk diakwini.
Banyak
laki-laki tergiur akan kecantikannya, banyak suami-suami yang minggat demi
Pangeran Darma, demikianlah gegernya di desa-desa di wilayah Kerajaan Sumedang
Larang.
Sampai
pada suatu waktu sampailah kabar wanita cantik yang banyak digilai di desa-desa
dalam wilayah Sumedang Larang itu ketelinga Raja Sumedang Larang.
Rajapun
berkehndak, dan sang rajapun kemudian memerintahkan agar supaya perempuan
tersebut dihadapkan, benar saja ketika dihadapkan Raja kemudian kesengsem jatuh
cinta seketika. Maka selanjutnya kemudian sang Raja memerintahkan kepada si Cantik
tersebut untuk mau dinikahinya, namun demikian si Cantik jelmaan Pangeran Darma
tersebut meminta maskawin khusus yaitu tanah luas yang dikenal dengan tanah
lelea tanah tersebut nantinya digunakan sebagai tempat tinggal anak
keturunanya kelak. Tanpa rasa curiga sang Rajapun kemudian menyanggupi.
Pernikahanpun
kemudian digelar, dan berbarengan dengan itu sang Raja menyerahkan akte kuasa
tanah bersetempel Raja ditulis dalam selembar kertas yang terbuat dari kulit
kerbau dengan rincian penyerahan tanah lelea kepada istrinya itu.
Setelah
selesainya gelaran perkawinan, Pangeran Darma kemudian melairan diri ke
Indramayu sambil membawa gulungan akte tanah kulit kerbau itu. Raja sumedang
tidak mau tinggal diam dan mengejarnya hingga terjadi perang kecil
diantara beberapa tapal batas Indramayu dan Sumedang
Aksi
kejar mengejar diantara keduanya hingga sampai sungai Cipelang yang sudah masuk
wilayah Indramayu dan Pangeran Darma terdesak, karena terdesak Pangeran Darma
kemudian membuka Jatidirinya bahwa ia adalah seorang laki-laki ,tanpa disangka
oleh Raja Sumedang putri Cantik yang ia idam-idamkan ternyata seorang laki-laki
kemudian raja tersebut berujar ‘’ abdi teh kasamaran ku pangeran darma
(Saya Ternyata Jatuh Cinta Pada Pangeran Darma)‘’ dalam hatinya
telah diperdaya oleh Pangeran Darma.
Dan
kemudian tempat dimana peristiwa tersebut terucap kemudian dikenal dengan nama
Desa Kasmaran diambil dari peristiwa Kasmaranya (jatuhcintanya) Raja
Sumedang Larang. Demikianlah kisahnya.
Sementara
itu mengenai pemerintah Desa Kasmaran, sebagaimana yang dinyatakan dalam profil
Desa tersebut dinyatakan bahwa:
Desa
Kasmaran dulunya adalah sebuah desa percantilan dari Desa Leuwigede,dan segala
aspeknyapun ditangani oleh Desa Leuwigede,dan pada tahu 1930 an
para tokoh berinisiatif mendirikan desa kasmaran,akhirnya setelah berembukan
yang alot dielepas juga dari percantilan menjadi desa Kasmaran,agar menjadi
sebuah desa kasmaran harus punya seorang kuwu/kepala desa hingga suatu hari
mencari sosok yang ideal untuk menjadi seorang pemimpin,kemudian dengan
beberapa kali musyawarah ditemukan satu nama yang pantas untuk memimpin Desa
Kasmaran,maka meluncurlah utusan tersebut kerumah orang yang dimaksud,
Namun
sesampainya dirumah orang yang dimaksud utusan itu kecewa karena orang yang
dimaksud sedang pergi kesungai untuk njala atau mencari ikan di daerah
cantigi.
Atas
pertimbangan yang mendadak maka menyusulah utusan tersebut
kedaerah cantigi, dan benar saja orang yang di dimaksud
ada lagi njala ikan disungai cantigi,lalu utusan itu langsung
mengutarakan niatnya ,pada awalnya sang calon Kuwu tidak mau dicalonkan,melihat
gelagat demikian sang utusan berinisiatif memaksa calon kuwu untuk diertemukan
dengan para utusan masyarakat,dihadapan suatu forum masyarakat desa
kasmaran,melihat situasi dan kondisi serta atas berbagai pandangan dari tokoh
masyarakat desa akhirnya sang calon Kuwu bersedia dan menerima tawaran menjadi
kepala desa kasmaran,maka pada hari itu juga forum desa kasmaran menetapkan
bahwa sdr,WANTAR diangkat menjadi Kuwu Desa Kasmaran yang pertama.
Baca juga sejarah Desa-desa lain di Kab Indramayu di SINI