Terungkap, Serangan Pajajaran Ke Cirebon Menggunakan Bedhil
Pajajaran yang dimaksudkan dalam bahasan kali ini adalah Kerajaan Sunda Timur, atau Pajajaran Timur (Galuh) yang berpusat di Kawali (Sekarang masuk Kab Ciamis).
Cirebon diketahui merupakan bawahan Kerajaan Galuh, serangan Galuh ke Cirebon dalam naskah Mertasinga dilatar belakangi pembangkangan Cirebon terhadap Galuh dibuktikan dari penghentian pengiriman upeti (Pajak) berupa Garam dan Trasi dari Cirebon ke Galuh.
Cirebon diketahui merupakan bawahan Kerajaan Galuh, serangan Galuh ke Cirebon dalam naskah Mertasinga dilatar belakangi pembangkangan Cirebon terhadap Galuh dibuktikan dari penghentian pengiriman upeti (Pajak) berupa Garam dan Trasi dari Cirebon ke Galuh.
Sebelum terjadinya perang besar-besaran yang menyebabkan kehancuran Galuh, Galuh terlebih dahulu mengirimkan pasukan pilih tanding sebanyak 100 prajurit handal yang dipimpin oleh Patih Lembu Sasrah dengan perlengakapan perang mengagumkan dijaman itu yaitu Bedhil (Senapan/Pistol Popor).
Naskah Ali Aksara Yang Menunjukan Penggunaan Bedhil Oleh Tentara Galuh |
Serangan tersebut ditujukan untuk memberi pelajaran atau bisa juga melululu lantakan Cirebon yang membangkang. Namun demikian serangan tersebut dapat dipatahkan Cirebon.
Penyerangan yang gagal tersebut menurut naskah ini disebakan hal-hal mistis, yakni ketika pasukan tersebut melancarkan serangan, seketika Bedhil tak dapat menembakan pelurunya (Macet) sehingga pasukan Cirebon kemudian menagkap 100 prajurit Galuh tersebut. Semua prajurit galuh itu kemudian di tawanan Cirebon. Namun semua tawanan beserta patihnya itu kemudian masuk Islam dan menjadi murid Suanan Gunung Jati.