Pesan Baik Dalam Mitos Kesialan Menabrak Kucing
Dalam kepercayaan masyarakat Cirebon dan mungkin juga masyarakat Indonesia pada umumnya, diamini bahwa "terkena sial bagi siapa saja yang dengan atau tanpa disengaja menabrak kucing hingga tewas tanpa melakukan pengurusan dan penguburan dengan layak". Kepercayaan ini timbul dan tumbuh dari generasi ke genarasi, hingga sekarang di Cirebon, di Kota asalmu ada kepercayaan seperti ini.?
Entah mulai kapan kepercayaan ini mulai muncul, tapi yang jelas kepercayaan ini masih mengakar di tengah-tengah masyarakat Cirebon. Pernah suatu ketika penulis secara tak sengaja membunuh anak Kucing, anak Kucing ini memang terbilang sudah bisa lari, jadi mukan masuk pada kucing bayi. Kebetulan waktu itu saya sedang berlari, dalam keadaan berlari itu ruapaya kaki saya menendang piring, dan anehnya piring tersebut melesat, lesatanya ternyata mengenai kepala Kucing, sontak saja si Kucing ini jatuh tersungkur, karena memang Kucing anak-anak, jadi mungkin kepalanya belum begitu kuat menghadapi benturan, seketika itu juga ternyata kucing itu meninggal.
Saya waktu itu merasa bersalah, jadi gimana gitu, kebetulan ditempat itu banyak teman-teman, temaan-teman yang ada di tempat kejadian kemudian menyarankan agar Kucing tersebut dikuburkan, takut kena bala begitu katanya. Secara pribadi saya sebenarnya tidak percaya jika membunuh kucing bisa menyebabkan kesialan, apalagi saya melakukannya dengan tanpa disengaja. Numun sebagai rasa tanggung jawab pribadi, bukan takut karena iming-imng bala, akhirnya kemudian saya menguburkannya dengan layak. Tentunya kelayakan dalam ukuran Binatang, barangkali begitu.
Selain saya sendiri, ternyata Istri juga pernah mengalami, kebetulan karena Istri saya ini berprofesi sebagai seorang guru di Sekolah Swasta, Istri saya ini dalam tiap mengajar selalu menggunakan sepeda motor, suatu ketika dalam tengah perjalanan Pulang ternyata Istri saya ini juga nabrak Kucing, karna tertabrak dengan keras maka Kucing ini juga meninggal, waktu itu keadaan Istri saya dalam posisi mengandung anak kami yang pertama.
Kebetulan posisi dimana Istri saya menabrak Kucing ini di jalan kampung, sehingga masyarakat yang waktu itu menyaksikan di pinggir jalan menyruh Istri saya tuk berhenti, kemudian ujarnya "Neng dikubur Kucingnya, takut ada apa-apa, apalagi neng sedang mengandung" begitu perintah orang kampung itu.
Setelah peristiwa itu, istri saya kemudian meminta bantuan seseorang tuk mengiburkan kucing yang meninggal itu.
Dari kedua peristiwa yang kami alami itu ternyata kalau diambil benang merahnya maka didapat kesimpulan, bahwa masyarakat percaya bahwa menabrak kucing yang mengakibatkan kematian pada kucing kemudian yang menabrak tidak bertanggung jawab ini nantinya akan menimbulkan bala atau sial.
Dan setelah penulis telusuri memang kepercayaan ini sudah ada semenjak dahulu, tapi entah munculnya tahun berapa, tidak ada kepastian.
Penulis berkeyakinan, Mitos ini muncul sebagai nasehat dari seorang yang berilmu kepada masyarakat awam tempo dulu. Yang maksudnya agar seseorang itu harus memiliki tanggung jawab dan rasa sayang "Jadi kalau kamu nabrak kucingnya saja berhenti maka otomatis ketika kamu menabrak manusia juga berhenti, dan bertanggung jawab" inilah pesan baik yang terkandung didalamnya, Tapi sekarang di Cirebon itu aneh. Nabrak Kucing berhenti tapi kalau nabrak orang malah lari. Kadang iya...manusia itu lebih takut terhadap wejangan dan norma-norma nenek moyang ketimbang hukum negara. Begitulah kenyataannya.