Sejarah Sumpah Pemuda Serta Tokoh-Tokoh Yang Terlibat
Sumpah Pemuda atau dalam ejaan lama di sebut “Soempah Pemoeda” secara makana mempunyai arti sumpah dari seorang pemuda. Adapun secara istilah sumpah pemuda bermaksud sumpah dari pemuda-pemuda yang mendiami wilayah yang kini disebut Indonesia untuk bersatu. Bentuk persatuannya itu kemudian dirumuskan dalam 3 butir sumpah yang disepakati yaitu:
Sumpah setia bertumpah darah (tanah air) Indonesia
Sumpah setia berbagsa satu bangsa Indonesia
Sumpah setia berbahasa satu bahasa (persatuan) Indonesia
Sumpah setia berbagsa satu bangsa Indonesia
Sumpah setia berbahasa satu bahasa (persatuan) Indonesia
Perlu dipahami, bahwa sumpah itu lahir karena waktu Itu orang-orang Indonesia yang berasal dari ribuan pulau itu tidak merasa sebagai satu bangsa, tidak merasa satu negara, tidak merasa berbahasa yang sama. Sehingga dengan demikian tentu orang Jawa dengan orang Batak itu beda, orang Sunda dengan orang Melayu itu beda. Perbedaan-perbedaan semacam ini berdampak pada perpecahan dan merasa masing-masing paling hebat. Keadaan semacam itulah yang membuat Belanda sukes mengadu domba antar penduduk atau kerajaan tertentu.
Menyadari pentingnya persatuan, maka para pelajar dari berbagai pulau di Indonesia yang awalnya sekolah di Batavia (Jakarta) menggagas sebuah ide penyatuan, agar semua orang-orang dari berbagai pulau di Indonesia merasa satu saudara, satu Negara, satu bangsa. Maka dibentuklah kemudian sumpah pemuda yang butir sumpahnya sebagaimana yang di atas itu.
Butir pertama, dari sumpah pemuda adalah soal negara, atau tanah air, waktu itu meskipun sebagai jajahan Belanda, Tiap-tiap pulau di Indonesia itu ada kerjaan dengan Raja-rajanya yang masih aktif, maka kalau sudah demikian setiap orang Indonesia yang berasal dari kerajaan tertentu merasa tanah airnya ya kerjaan itu. Orang Cirebon tanah airnya ya Kerajaan Cirebon.
Jadi ketika mereka berkunjung ke Sumatra orang Cirebon tidak mengagap Sumatra sebagai tanah airnya. Oleh karena itu para pemuda berusaha menyatukan pemuda-pemuda bahwa seluruh wilayah jajahan Belanda (Indoensia) itu adalah tanah airnya, jadi kalau orang Cirebon sedang disaktiti patulah orang lain merasa sakit sebab satu tanah air, begitulah mengapa sumpah soal tanah air yang satu ini dijadikan sumpah pertama dalam 3 butir sumpah pemuda. Efeknya sangat besar sekali untuk persatuan.
Butir Kedua, dari sumpah pemuda adalah soal bangsa, waktu itu di Indonesia, orang Jawa mengaku berbangsa Jawa, orang Sunda mengaku berbangsa Sunda, orang Melayu mengaku berbangsa Melayu, perbedaan bangsa-bangsa ini pada nyatanya sering menimbulkan perpecahan, tiap-tiap bangsa merasa diri paling hebat dan tak mau dibawah bangsa manapun.
Keadaan semacam ini kemudian yang membuat pemuda berfikir keras untuk menghilangkan ego kebangsaan ini. Oleh karena itu mereka kemudian membuat suatu bangsa baru yang mana bangsa ini sebagai alat untuk menyatukan bangsa-bangsa yang ada. Dibuatlah kemudan sumpah tentang pengakuan satu Bangsa itu, yang dinamai bangsa Indonesia.
Dan karena bangsa Indonesia telah disepakai sebagai bangsanya orang-orang yang ada di pulau-pulau yang dijajah Belanda maka untuk kemudian, Jawa, Sunda, Melayu, Batak, Madura dan lain sebagainya diturunkan derajatnya menjadi Suku Bangsa atau cabang bangsa, anaknya bangsa Indonesia. Karena suku bangsa Itu anaknya bangsa Indonesia maka sebaiknya hidup rukun dan saling bantu, sebab begitulah selayaknya saudara. Itulah kemudian kenapa di Indonesia Melayu, Jawa dan lainnya disebut sebagai suku bangsa, bukan sebagai bangsa.
Butir Ketiga, atau butir terakhir dari sumpah pemuda adalah soal bahasa, bahasanya orang Indonesia. Waktu itu orang Indonesia dari tiap pulau/kerajaan memiliki bahasanya sendiri-sendiri. Bahasa resmi Negara Hindia Belanda pada waktu itu adalah Bahasa Belanda dan Melayu.
Bahasa Belanda itu jelas bahasa asing, bukan bahasa lokal, maka sudah tentu dalam sumpah yang ketiga bahasa Belanda ditolak sebagai bahasanya orang Indonesia. Bahasa Melayu pun ditolak sebagai bahasanya bangsa Indonesia, sebab mayoritas penduduk pada waktu itu bertutur dalam bahasa Jawa. Dengan demikian bahasanya bangsa Indonesia waktu itu yang diusulkan adalah bahasa Jawa.
Tapi begitu keadaanya, para pemuda lain yang berasal dari Sumatra, Maluku, Kalimantan, dan lainnya menolak bahasa Jawa, sebagai bahasanya bangsa Indonesia. Perdebatan kemudian terjadi hingga hampir-hampir saja menimbulkan keributan. Akan tetapi dengan kesadaran para pemuda untuk bersatu, mereka kemudian sepakat merumuskan bahasa baru, yaitu bahasanya bangsa Indonesia, yang kelak dinamakan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia itu bukan bahasa Melayu, bukan Bahasa Jawa, Sunda, Batak, akan tetapi Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang dialamnya mengandung bahasa Melayu, Jawa, Sunda dan bahasa-bahasa lain yang tersebar di wilayah Indonesia. Barulah setelah diputuskan bahasa Indonesia sebagai bahasanya bangsa Indonesia seluruh pemuda sepakat, tidak ada satupun yang menolak.
Maka, berdasarkan 3 butir sumpah pemuda di atas, dapatlak kemudian dipahami bahwa istilah dalam butir-butir di atas adalah istilah baru yang diciptakan oleh para pemuda, Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia ketiganya merupakan istilah baru yang sebelumnya tidak dikenal. Tapi ketiga Istilah tersebut pada nantinya dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Pelaksanaan Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda, dilahirkan dari sebuah Kongres Pemuda, sumpah dan 3 butirnya lahir pada peristiwa kongres yang ke II, dengan demikian sumpah pemuda itu baru lahir pada kegiatan kedua setalah para pemuda atau pelajar seluruh Indonesia mengadakan pertemuan-pertemuan Intensif sesama mereka.
Kongres pemuda pertama yang digagas pelajar-pelajar dari berbagai pulau di Indonesia itu pertama kali diadakan pada 1926, pada kongres ini pemuda hanya melakukan penjajakan, dan perkenalan, dalam kongres ini juga keputusan kongres masih ngambang atau belum jelas, dapat dipahami karena pada kongres pemuda yang pertama ini merupakan langkah awal pertemuan para pemuda.
1927 diadakan pertemuan kecil, tapi demikian ternyata pertemuan ini, tidak juga membuahkan hasil, barulah kemudian diputuskan dalam pertemuan kecil selanjutnya yaitu pertemuan pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928 disepakati untuk melaksanakan kongres pemuda yang ke dua yang akan dilaksanakan pada Oktober 1928. Dan dari hasil kongres Pemuda pada bulan Oktober 1928 itulah kemudian lahir sumpah pemuda.
Tokoh-Tokoh Yang Terlibat
Beberapa tokoh yang terlibat dalam kongres pemuda ke II yang melahirkan sumpah pemuda itu adalah sebagai berikut:
Ketua : Soegondo Djojopoespito (dari PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (dari Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (dari Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (dari Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (dari Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (dari Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (dari Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (dari Jong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (dari Pemoeda Kaoem Betawi)
Sementara para pelajar dan pemuda yang ikut serta menghadiri kongres tersebut adalah sebagai berikut:
- Abdul Muthalib Sangadji
- Abdul Rachman
- Abu Hanifah
- Adnan Kapau Gani
- Amir (Dienaren van Indie)
- Anta Permana
- Anwari
- Arnold Manonutu
- Assaat
- Bahder Djohan
- Dali
- Darsa
- Dien Pantouw
- Djuanda
- Dr.Pijper
- Emma Puradiredja
- Halim
- Hamami
- Jo Tumbuhan
- Joesoepadi
- Jos Masdani
- Kadir
- Karto Menggolo
- Kasman Singodimedjo
- Koentjoro Poerbopranoto
- Martakusuma
- Masmoen Rasid
- Mohammad Ali Hanafiah
- Mohammad Nazif
- Mohammad Roem
- Mohammad Tabrani
- Mohammad Tamzil
- Muhidin (Pasundan)
- Mukarno
- Muwardi
- Nona Tumbel
- Purnama Wulan
- R.M. Djoko Marsaid
- Raden Soeharto
- Raden Soekamso
- Ramelan
- S.M. Kartosoewirjo
- Saerun (Keng Po)
- Sahardjo
- Sarbini
- Sarmidi Mangunsarkoro
- Sartono
- Setiawan
- Sigit (Indonesische Studieclub)
- Siti Sundari
- Sjahpuddin Latif
- Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
- Soejono Djoenoed Poeponegoro
- Soekamto
- Soekmono
- Soekowati (Volksraad)
- Soemanang
- Soemarto
- Soenario (PAPI & INPO)
- Soerjadi
- Soewadji Prawirohardjo
- Soewirjo
- Soeworo
- Suhara
- Sujono (Volksraad)
- Sulaeman
- Suwarni
- Tjahija
- Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
- Wilopo
Demikianlah pemaparan mengenai sejarah sumpah pemuda, sumpah yang kemudian mampu mengantarkan bangsa Indonesia bersatu maju hingga kemudian berhasil membuat negara Indonesia pada 1945.