Profil Ki Tarka Sutaraharja, Fiolog Otodidak Asal Indramayu
Ki Tarka Sutaraharja digelari oleh masyarakat pecinta pernaskahan dan sejarah sebagai Fiolog Indramayu, meskipun demikian gelar tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan gelar akademis beliau. Gelar itu muncul bersamaan dengan keahlian yang dimiliki beliau dalam menerjemahkan naskah-naskah kelasik Indramayu-Cirebon yang umumnya berbahasa dan beraksara Jawa kuna itu.
Menurut sumber yang beredar, keahlian Ki Tarka dalam menguasai baca tulis naskah Klasik diperoleh dengan jalan otodidak, pada mulanya belajar aksara dan baca tulis Jawa dari ketertaikannya setelah mendapatkan warisan berupa naskah yang berjudul Cerita Panji dari salah satu kerabatnya.
Kemudian setelah itu, karena didorong oleh semangat ingin tahu kandungan isi dari naskah yang beliau punyai itu, Ki Tarka kemudian mempelajari tata cara baca tulis Jawa kuno melalui berbagai cara, dari mulai mempelajari buku-buku aksara Jawa sampai pada berguru pada kakeknya.
Dalam buku Katalog Nasakah Indramayu, karya Nurhata dan Cristommy (12:2016), dijelaskan bahwa, Ki Tarka Sutaraharja merupakan seorang Petani sekaligus pedagang kecil juga seorang tukang pijat tradisional. Beliau tinggal di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu.
Disela-sela kesibukan beliau sebagai petani, pedagang sekaligus tukang Pijat itu, beliau juga ternyata hobi membaca naskah-naskah kelasik. Bukan hanya membacanya saja, sebagai layaknya seorang Fiolog beliau juga hobi mencari naskah-naskah di tempat-tempat tertentu, seperti di situs-situs makam keramat di Indramayu yang dimungkinkan juru kuncinya memiliki naskah-naskah lama yang tersimpan, atau berburu dengan cara mendatangi tokoh-tokoh tertentu yang di identifikasi memiliki naskah-naskah kelasik peninggalan masa lalu.
Ki Tarka Sutaraharja memiliki koleksi Naskah kelasik Indramayu sebanyak 48 naskah dengan berbagai macam judul dan pembahasan. Kesemua naskah-naskah kelasik tersebut disimpan dalam perpustakaan mininya di tempat tinggalnya, dan hebatnya naskah-naskah tersebut masih beliau baca secara continu.
Diantara koleksi naskah yang di miliki Ki Tarka Sutaraharja adalah (1) Jaran Sari Jaran Purnama (2) Durakman Durakim (3) Sangkuriang Riwayat (4) Pangeran Banyu Biru (5) Jaka Mukhamad (6) Raden walang Sungsang (7) Babad Deramayu (8) Nyi Junti, (9) Suryaningrat Dewi Ningrum dan masih banyak yang lainnya.
Dari kemampuannya membaca dan melantunkan kidung (macapatan) yang tertulis dalam naskah-naskah kelasik tersebut, Ki Tarka kemudian banyak di undang untuk mengisi berbagai acara kidungan di Indramayu. Selain itu juga beliau berhubungan baik dengan Pemerintah dan Pegiat Seni Budaya maupun Pecinta sejarah di Indramayu. Sehingga beliau ini cukup terkenal dalam kalangan tersebut.