Naskah Kasan Dan Kusen, Riwayat Pembantaian Cucu Nabi Muhamad SAW
Naskah Kasan dan Kusen merupakan Naskah milik Pak Wabo, beliau kemudian mewariskan naskah tersebut kepada anaknya Pak Angan, Naskah ini bersal dari Desa Kedokan Gabus Blok Sumbon Kec Kroya Kab. Indramayu.
Naskah Kasan Kusen didalamnya mengisahkan tentang peristiwa pembantian Cucu Nabi Muhamad yaitu Hasan dan Husain oleh Rezim Muawiyah. Uniknya pada awal naskah dikisahkan mengani Muawiyah yang buang air kecil kemudian bersucinya dengan batu, dan saat diusapkan kepada kemaluannya, batu itu pecah, dari batu itu keluar seekor kelabang, digigitlah kemudian kelamin Muawiyah.
Rubrikasi pada naskah ini berwarna merah dan hijau, juga terdapat garis panduan. Adapun kondisi alas naskah sudah lapuk, rusak sementara jilidannya lepas. Sisi samping naskah banyak yang robek, serta banyak halaman yang hilang. Meskipun demikian, secara keseluruhan teks masih jelas terbaca.
Adapun gambaran umum mengenai kondisi naskah kasan dan kusen adalah sebagai berikut:
Judul
|
Kasan Dan Kusen
|
Jenis
|
Kisah
|
Bentuk
|
Puisi
|
Bahasa
|
Jawa
|
Aksara
|
Jawa/Carakan
|
Warna Tinta
|
Hitam
|
Alas Naskah
|
Kertas Eropa
|
Ukuran Naskah/Blok Teks
|
21,5x16,8 Cm/18x14,5 cm
|
Dalam sejarah Islam tragedi pembantaian cucu nabi Muhamad ini memang banyak dikisahkan, selepas terbunuhnya Ayah Hasan dan Husain yaitu Ali. Krw Hasan kemudian naik menggantikan bapaknya menjadi Khalifah, akan tetapi rupanya Muawiyah yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Syiria tidak mengakuinya, bahkan ia menganggap ia lah khalifah yang resmi bukan anak Ali.
Pada masa ini dunia Islam terpecah menjadi dua kubu pemrintahan, ada yang mengikuti Blok Muawiyah dan ada yang mengikuti Blok keturnan Ali. Pada perkembangan selanjutnya keturnunan Ali ini kemudian dikalahkan oleh Muawiyah, sebab selepas kewafatan Hasan, kemudian adiknya Husain menjadi Khalifah baru menggantikan kakanya.
Pada masa itu terjadi tragedi yang memilukan dimana Husain dibunuh dalam sebuah peperangan di Karabala. Dalam pembunuhan itu kepala Husain dipenggal dipisahkan dari tubuhnya, Kepalanya kemudian dibawa ke Syiria dihadapkan pada Yazid Bin Muawiyah yang kala itu menjadi khalifahnya.
Perbuatan kejam Yazid bin Muawiyah yang kejam terhadap mayat Husain itu kemudian ditentang ulama, bahkan ia di ancam akan mendapat murka dari Nabi di akhirat, Yazid pun dikisahkan gemetaran ketika mendapatkan ancaman itu, ia kemudian mengembalikan kepala Husain dan kemudian menguburkannya bersama badannya di Karabala. Setelah peristiwa itu kemudian dunia Islam diperintah oleh satu Khalifah lagi, mengingat Khalifah dari Kubu keluarga Ali sudah dianggap tiada.