Sejarah Asal-Usul Desa Winong Kec Gempol Kab Cirebon
Winong sebagai sebuah desa yang berada dibawah Kec Gempol Kab Cirebon tentu mempunyai asal-usul atau sejarahnya tersendiri, sehingga kemudian kenapa desa ini diamakan Winong. Menurut tradisi warga setempat bahwa Winong menjadi sebuah perkampungan yang kemudian membentuk sebuah pemerintahan desa dimulai semenjak lama, yaitu dimulai pada kira-kira abad ke 18 akhir sampai pada abad ke19 Masehi tepanya pada masa penjajahan Belanda.
Nama Wiong Pada Pllang SDN 1 |
Meskipun demikian, teryata sagat sedikit sekali info mengenai bagaimana desa ini didirikan, bahkan nama-nama dari Kuwu yang memerintah di Desa tersebut hingga kini masih mesteri. Hal tersebut terbukti dari minimnya data-data kesejarahan yang terdapat di Kantor Kepala Desa Winog.
Menurut tradisi setempat, Winong pada mulanya merupakan nama sebuah pohon, Pohon ini dikisahkan sebagai pohon besar dengan akar-akar yang kuat disertai dengan dedauanan yang lebat.
Pohon tersebut dikisahkan sebagai pohon yang penuh mistis. Sebab di pohon ini pernah terjadi berbagai macam kejadian aneh. Seperti anak yang hilang tiba-tiba ditemukan di dekat pohon ini, ada juga yang ditemukan di puncak batang pohonnya bahkan menurut riwayatnya ada juga yang ditemukan di dalam lubang pohon ini, karena menurut riwayatya pohon Winong itu dahulu batangnya bolong atau membentuk cekungan lubang yang besar.
Karena sering terjadi kejadian-kejadian yang tak di inginkan, kemudian pohon tersebut di tebang, dan batangnya kemudian dijadikan sebagai bahan untuk membuat perahu, Untuk mengenag pohon yag langka itu, kemudian masyarakat menamai wilayah itu dengan nama Winong. Hingga kemudian nama Winong seterusnya dijadikan sebagai nama Desa.
Winong sebagai sebuah pemerintahan desa menurut Tradisi setempat, mula-mula diperintah oleh seorang yang bergelar “Demang” adapun demang yang mula-mula memerintah desa ini dikenal dengan nama “Demang Warso”. Menurut khabarnya Demang Warso ini kemudian mewariskan pemerintahan ke anak cucuya, maka tidak mengherankan dalam catatan pemerintah desa Winong dikenal tiga Demang, yaitu Demang Warso I, II dan III.
Jabatan Demang sendiri dalam sejarahnya merupakan Jabatan yang muncul di pulau Jawa pada masa pemerintahan pejajah Belanda. Sebab Jabatan demang ini pada nyataya merupakan Jabatan yang dijabat oleh Pribumi sebagai wakil dari Pemerintah Belanda di Desa. Demang mempunyai tugas dalam hal tata kelola tanah dan kekayaan suatu wilayah, Demang juga mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada pejabat pemetintahan di atasnya yaitu kontrolir dan Asisten Kontrolir yang berkedudukan di Kewedanaan atau Kecamatan.