J.L.A. Brandes Dalang Penemuan Naskah Negarakertagama Dan Pararaton
Baik naskah Negarakertagama maupun Pararton keduanya ditemukan oleh sorang Belanda bernama J.L.A. Brandes. Beliaulah kemudian yang memperkenalkan kedua naskah tersebut ke khalayak ramai. Kedua naskah tersebut pada kemudiannya dijadikan sebagai referensi dalam merenkonstruksi kisah Kerajaan Majapahit.
Tapi anehnya ada perlakukan berbeda dari para kritikus sejarah pada dua naskah itu, satu dianggap valid sementara yang satunya dianggap bualan, aneh memang, padahal dalang dari tersebarnya dua naskah itu adalah satu orang yang sama, yaitu J.L.A Brandes. Kisah penemuan J.L.A. Brandes pada dua naskah terkemuka di Indonesia itu berawal dari pengembaraanya di Bali dan Lombok pada 8 November 1894, ia menyertai tentara KNIL dalam Invasi Belanda ke Bali dan Lombok.
Penemuan Kakawin Negara Kertagama dimulai pada 8 November 1894, waktu itu Belanda menyerang Kota Mataram di Lombok, serangan tersebut memang terbilang dhasyat karena menyebabkan 2000 orang tewas, selain itu dalam serangan ini juga Belanda secara sistematis menembakkan meriam yang mengarah ke Istana Cakranegara[1], usai kehancuran Istana, J.L.A. Brandes dikisahkan menemukan naskah Negara Kertagama yang tercecer di Perpustakaan Istana[2].
Sementara mengenai Pararaton, naskah ini juga dipercayai ditemukan oleh JL Brandes ketika ia berada di Pulau Bali, entah bagaimana kisah penemuannya, tapi yang jelas pada tahun 1897 J.L.A. Brandes tiba-tiba selesai menyusun sebuah terjamahan naskah Pararton dalam sebuah buku yang diberi judul Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit[3].
Berdasarkan penemuan Negara Kertagama pada 1894 dan Penyusunan terjamahan Pararaton oleh J.L.A. Brandes pada tahun 1897 maka dapatlah diketahui bahwa sepertinya penumuan kedua naskah tersebut tidak terlampau jauh,atau mungkin berbarengan, mengingat selisihnya 4 tahun saja. Ada kemungkinan perbedaan masa empat tahun itu dipergunakan J.L.A. Brandes untuk mengutak atik atau menterjamahkan naskah Pararton.
Menurut catatan sejarah yang ada J.L.A Brandes mempunyai nama asli Jan Laurens Andries Brandes ia dilahirkan di Rotterdam, pada 13 Januari 1857 kemudian ia dikisahkan meninggal di Batavia pada 26 Juni 1905, umurnya kala itu mencapai 48 tahun, dalam masa hidupnya ia berprofesi sebagai seorang filolog (ahli bahasa kuno), kolektor barang kuno, dan leksikografer (ahli penyusun kamus bahasa langka), ia juga dalam masa hidupnya pernah mengemban jabatan sebagai Ketua Komisi Hindia Belanda untuk Penelitian Arkeologi di Jawa dan Madura.
Sumber Bacaan
[1] Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Nagarakretagama
[2] Diakses dari. https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_Belanda_di_Lombok_dan_Karangasem
[2] J.L.A. Brandes, 1897, Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.
[1] Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Nagarakretagama
[2] Diakses dari. https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_Belanda_di_Lombok_dan_Karangasem
[2] J.L.A. Brandes, 1897, Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.
Posting Komentar untuk "J.L.A. Brandes Dalang Penemuan Naskah Negarakertagama Dan Pararaton"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.