Kesaktian Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga dalam sejarah dan legenda di pulau Jawa merupakan julukan bagi seorang wali penyebar Islam yang hidup pada abad ke 15-16 Masehi.
Nama aslinya Raden Sa’id, beliau tumbuh diligkungan Istana Keadipatian Tuban, sebab memang ayahnya merupakan seorang Adipati Tuban, yang kala itu menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Sunan Kalijaga termasuk seorang yang beruntung, sebab sejak kecil ia sudah mengenal Islam, karena memang bapaknya ini merupakan seorang Adipati yang beragama Islam.
Selain digembleng dengan ilmu-ilmu Islam beliau juga sudah terbiasa dengan adat istiadat Jawa, beliau ahli dalam bidang kesenian jawa semisal melakonkan wayang, bermain gamelan, membuat kidung, bahkan juga ahli dalam bidang seni tari.
Ketika menjadi seorang remaja, kecintaan Sunan Kalijaga terhadap Islam rupanya makin menanjak, beliau kemudian memutuskan untuk keluar dari Istana Keadipatian berkelana mencari guru Agama, dikisahkan beliau kemudian berguru ke berbagai ulama yang beliau temui.
Ketika Majapahit sedang dalam tahap keterpurukannya karena Korupsi dan perebutan tahta antar anggota keluarga kerajaan, Sunan Kalijaga tampil sebagai pengayom masyarakat. Amat dipahami karena kacaunya suatu Negara biasanya mengakibatkan penderitaan rakyat yang tak berkesudahan.
Beliau mendakwahkan Islam dikala masyarakat Jawa terpuruk, dengan demikian sudah barang tetentu beliau lebih banyak menghabiskan uang untuk sekedar memberi makan orang-orang yang terpuruk itu.
Pada awalnya uang pribadinya ia sedekahkan untuk masyarakatnya, namun ternyata beliau kebablsan, beliau justru kemudian mencuri bahkan merampok harta benda milik orang lain untuk menolong orang, ketika uang pribadinya habis tak bersisa. Sungguh hal yang dilarang dalam agama. Dalam masa-masa inilah kemudian beliau diusir oleh bapaknya.
Dalam masa pengusiran, rupanya beliau menjadi sadar, dan terus berkelana mencari guru agama yang mengajarkan kesajatian hidup, dan 'melalui Sunan Ampel beliau kemudian lebih memperdalam lagi hakikat agama.
Setelah bertahun-tahun beliau belajar kepada Sunan Ampel, beliaupun kemudian dinyatakan lulus sebagai murid. Beliau pun kemudian diangkat menjadi dewan wali 9 Kerajaan Demak yang kala itu baru dirintis.
Sebagai seorang wali dan penyebar agama Islam ternama di Jawa, banyak kisah-kisah yang berceceran mengenainya, dan diantaranya adalah kisah mengenai kesaktian-kesaktian atau karomah yang dimilikinya, dan diantara kesaktian-kesaktian yang berkembang dalam kisah yang dituturkan dari mulut kemulut maupun kisah yang terangkum dalam beberapa naskah kuno itu diantaranya adalah:
Sunan Kalijaga mampu bertahan selama berbulan-bulan tidak makan tidak minum hanya berdiam diri sambil berdzikir, sehingga seluruh badannya dikisahkan ditumbuhi rerumputan. Dizikir yang beliau lakukan ini konon dilaksanakan di pinggir Kali/Sungai. Sehingga dari peristiwa itu kemudian beliau dijuluki Sunan Kalijaga, yang bermaksud sorang Sunan yang seperti menjaga sungai.
Sunan Kalijaga juga dikisahkan tidak mempan di bakar api, dikisahkan bahwa ketika beliau di Cirebon, beliau pernah dipanggang oleh Panembahan Ratu, dalam sebuah bara api besar, tapi demikian badanya tidak terbakar. Kisah selengkapnya bisa anda baca dalam artikel kami yang berjudul : Kisah Sunan Kalijaga Dipanggang di Alun-Alun Cirebon.
Sunan Kalijaga juga dikisahkan mampu mendatangkan uang secara gaib, kisah tersebut dikisahkan didalam naskah mertasinga, dalam kisah itu, Istri beliau Nyi Undi suatu waktu meminta dibelikan kain baju, namun beliaupun berterus terang kepada Istrinya bahwa dirinya tidak punya uang. Tapi rupanya istrinya terus-terusan merengek, hingga kemudian tanpa diduga-duga Sunan Kalijaga kemudian mampu mendatangkan uang secara gaib.
Kisah lengkap mengenai Sunan Kalijaga dan Istrinya itu, bisa anda baca dalaman artikel kami yang berjudul; Kisah Percerian Sunan Kalijaga dan Istrinya Nyi Undi.
Demikianlah sekelumit kisah mengenai kesaktian atau karomah yang dipercaya dimiliki oleh Sunan Kalijaga, wali ternama ditanah Jawa, adapun benar atau tidaknya Wallahu A’lam.
Nama aslinya Raden Sa’id, beliau tumbuh diligkungan Istana Keadipatian Tuban, sebab memang ayahnya merupakan seorang Adipati Tuban, yang kala itu menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Sunan Kalijaga termasuk seorang yang beruntung, sebab sejak kecil ia sudah mengenal Islam, karena memang bapaknya ini merupakan seorang Adipati yang beragama Islam.
Selain digembleng dengan ilmu-ilmu Islam beliau juga sudah terbiasa dengan adat istiadat Jawa, beliau ahli dalam bidang kesenian jawa semisal melakonkan wayang, bermain gamelan, membuat kidung, bahkan juga ahli dalam bidang seni tari.
Ketika menjadi seorang remaja, kecintaan Sunan Kalijaga terhadap Islam rupanya makin menanjak, beliau kemudian memutuskan untuk keluar dari Istana Keadipatian berkelana mencari guru Agama, dikisahkan beliau kemudian berguru ke berbagai ulama yang beliau temui.
Ketika Majapahit sedang dalam tahap keterpurukannya karena Korupsi dan perebutan tahta antar anggota keluarga kerajaan, Sunan Kalijaga tampil sebagai pengayom masyarakat. Amat dipahami karena kacaunya suatu Negara biasanya mengakibatkan penderitaan rakyat yang tak berkesudahan.
Beliau mendakwahkan Islam dikala masyarakat Jawa terpuruk, dengan demikian sudah barang tetentu beliau lebih banyak menghabiskan uang untuk sekedar memberi makan orang-orang yang terpuruk itu.
Pada awalnya uang pribadinya ia sedekahkan untuk masyarakatnya, namun ternyata beliau kebablsan, beliau justru kemudian mencuri bahkan merampok harta benda milik orang lain untuk menolong orang, ketika uang pribadinya habis tak bersisa. Sungguh hal yang dilarang dalam agama. Dalam masa-masa inilah kemudian beliau diusir oleh bapaknya.
Dalam masa pengusiran, rupanya beliau menjadi sadar, dan terus berkelana mencari guru agama yang mengajarkan kesajatian hidup, dan 'melalui Sunan Ampel beliau kemudian lebih memperdalam lagi hakikat agama.
Setelah bertahun-tahun beliau belajar kepada Sunan Ampel, beliaupun kemudian dinyatakan lulus sebagai murid. Beliau pun kemudian diangkat menjadi dewan wali 9 Kerajaan Demak yang kala itu baru dirintis.
Sebagai seorang wali dan penyebar agama Islam ternama di Jawa, banyak kisah-kisah yang berceceran mengenainya, dan diantaranya adalah kisah mengenai kesaktian-kesaktian atau karomah yang dimilikinya, dan diantara kesaktian-kesaktian yang berkembang dalam kisah yang dituturkan dari mulut kemulut maupun kisah yang terangkum dalam beberapa naskah kuno itu diantaranya adalah:
Sunan Kalijaga mampu bertahan selama berbulan-bulan tidak makan tidak minum hanya berdiam diri sambil berdzikir, sehingga seluruh badannya dikisahkan ditumbuhi rerumputan. Dizikir yang beliau lakukan ini konon dilaksanakan di pinggir Kali/Sungai. Sehingga dari peristiwa itu kemudian beliau dijuluki Sunan Kalijaga, yang bermaksud sorang Sunan yang seperti menjaga sungai.
Sunan Kalijaga juga dikisahkan tidak mempan di bakar api, dikisahkan bahwa ketika beliau di Cirebon, beliau pernah dipanggang oleh Panembahan Ratu, dalam sebuah bara api besar, tapi demikian badanya tidak terbakar. Kisah selengkapnya bisa anda baca dalam artikel kami yang berjudul : Kisah Sunan Kalijaga Dipanggang di Alun-Alun Cirebon.
Sunan Kalijaga juga dikisahkan mampu mendatangkan uang secara gaib, kisah tersebut dikisahkan didalam naskah mertasinga, dalam kisah itu, Istri beliau Nyi Undi suatu waktu meminta dibelikan kain baju, namun beliaupun berterus terang kepada Istrinya bahwa dirinya tidak punya uang. Tapi rupanya istrinya terus-terusan merengek, hingga kemudian tanpa diduga-duga Sunan Kalijaga kemudian mampu mendatangkan uang secara gaib.
Kisah lengkap mengenai Sunan Kalijaga dan Istrinya itu, bisa anda baca dalaman artikel kami yang berjudul; Kisah Percerian Sunan Kalijaga dan Istrinya Nyi Undi.
Demikianlah sekelumit kisah mengenai kesaktian atau karomah yang dipercaya dimiliki oleh Sunan Kalijaga, wali ternama ditanah Jawa, adapun benar atau tidaknya Wallahu A’lam.
Sip
BalasHapus