Kisah Perkawinan Sunan Gunung Jati Dengan Nyimas Kawunganten
Nyimas Kawunganten merupakan istri Sunan Gunung Jati kedua asal Banten, dari perkawinan keduanya kelak melahirkan Hasanudin yang kemudian dinobatkan menjadi Sultan Banten pertama. Kisah mengenai perkawinan keduanya dikisahkan dalam beberapa naskah Cirebon dengan singkat dan jelas.
Kisah perkawinan tersebut dimulai dari kunjungan Ratu Krawang kepada Sunan Gunung Jati yang kebetulan dalam kunjungan tersebut beliau membawa serta Nyimas Kawunganten yang kala itu sedang cantik-cantiknya.
Kisah perkawinan tersebut dimulai dari kunjungan Ratu Krawang kepada Sunan Gunung Jati yang kebetulan dalam kunjungan tersebut beliau membawa serta Nyimas Kawunganten yang kala itu sedang cantik-cantiknya.
Setelah beberapa lama tinggal di Banten, pada suatu hari ada yang datang berkunjung pada Sunan Gunung Jati, yaitu Ratu Krawang yang datang untuk masuk agama Islam.
Melihat kedatangan puteri cantik yang datang bersama Ratu Krawang, lalu Sunan Gunung Jati bertanya “He Ratu Krawang, Puteri manakah yang datang bersamamu ini.?, dan siapakah gerangan namanya.?, disini akun belum pernah melihatnya”
Ratu Krawang menjawab “Dia masih termasuk bibi hamba, dia adalah Putri Permadi puti yang menjadi Raja di Cangkuang. Namanya Putri Kawunganten dia masih keturuan Pakuan Pajajaran. Bilamana baginda menghendaki, silahkan menyampaikannya pada paman Permadi Puti, murid tuan yang dahulu mencari udang sejodoh itu”.
Maka untuk kemudian, Arya Lumajang (Cakrabuana) kemudian memanggil adiknya Permadi Puti yang berada di Carbon Girang. Setibanya Permadi Puti, lalu Sunan Gunung Jati berkata “Paman, puterimu itu, akan kuminta keridoannya, dia akan kuperistri dengan benar”
Permintaan itu dijawab “Silahkan tuanku, lagipula bukankah anak ini, dan juga diri hamba adalah tuan juga yang memilikinya..?” Begitulah kisahnya.
Dari perkawinan keduanya lahir seorang anak perempuan yang diberi nama Ratu Winaon, kemudian adik laki-laki yang diberi nama Pangeran Sebakingkin yang kemudian menjadi Sultan Banten. Adapun Ratu Winaon, kelak dipersitri oleh orang sebrang yang bernama Pangeran Atas Angin yang berkedudukan di Jambu Karang.
Dalam sejarah, Pangeran Sebakingkin ini mempunyai nama lain Hasanudin, Raja Banten inilah yang kelak menaklukan Pajajaran dibantu oleh anaknya Maulana Yusuf. Adapun Putri Winaon kelak mengikuti suaminya ke seberang yaitu kepulau Sumatra di daerah yang disebut Atas Angin / Jambu Karang. Daerah tersebut sekarang identik dengan daerah Bengkulu ada juga yang mengatakan daerah Sumatra Barat/Minang.
Untuk mengetahui kisah Permadi Puti, Baca artikel kami yang berjudul "Kisah Dipati Cangkuang, Raja Dari Garut".
Maaf nih yaa bknny Ratu winahon menikah dgn pangeran Jayakarta
BalasHapus