Prasasti Huludayeuh, Ungkap Proyek Besar Kerajaan Sunda diwilayah Cirebon
Ilustrasi |
“Kondisi prasasti, pada sisi kiri dan kanan dan atas terpenggal sehingga aksara hilang. Selain itu permukaan batu dan tulisan agak aus dan usang. Permukaan batu yang berinskripsi tulisan kuno, relatif rata yang kemungkinan mengalami proses perataan dan penghalusan dengan benda keras. Prasasti memiliki arah hadap ke arah baratdaya. Inskripsi tulisan menggunakan huruf Pasca Pallawa berbahasa Sunda Kuno . Melihat dari kondisi prasasti, yang masih dapat terbaca inskripsi tulisan berjumlah 11 baris. Karena adanya kerusakan fisik, sehingga teks tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Berdasarkan paleografi dapat diduga Prasasti Huludayeuh ini sejaman dengan Kayuwangi-Balitung (abad IX-X M)”
Adapun Alih Akasara dan terjamah Prasasti Huludayeuh, adalah sebagai berikut:
Alih Aksara
...tra .. na ...Terjamah
.. sri mahharaja ra (ta)
(ha) ji ri pakwan/ sya san, ratu
(de0wata pun/. Masa sya ...
... hretaken/ bumi naha ...
Lipuken/ na bwan/ na ...
.. narah san dwi sisuk/ laja ...
- i na rbahken/ ikan, ka ...
susipadakah. Nalasan/ ...
na nudubasu. Mipatatka) ...
is/ nikan, kada pu(n) .
Prasasti ini dibuat atas perintah Sri Maharaja Ratu Haji di Pakuan Sya san ratu Dewata sebagai tanda peringatan atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk kepentingan rakyat.
Kondisi Prasasti, Kampung Huludayueh Bobos Cirebon |
Tidak dijelaskan proyek apa yang dimaksud, mengingat hanya sebegitu sajalah tulisan yang mampu dibaca oleh para peneliti, mengingat tulisan lainnya mengalami kerusakan dimakan usia sehingga tidak dapat terbaca.
Meskipun demikian setidak-tidaknya prasati itu menggambarkan bahwa di wilayah Kab Cirebon yang kini dikenal dengan desa Bobos tersebut pernah tersentuh pembangunan besar di Jaman Kerajaan Sunda, sehingga sang Raja Sunda sendiri kemudian memerintahkan pembuatan Prasasti untuk tanda kenang-kenangan atau peringatan. Perlu dipahami bhawa tidak mungkin seorang Raja memerintahkan pembuatan Prasasti kalau proyek pemerintah yang dijalankan itu hanya proyek kecil-kecilan saja.
Kini Prasasti itu masih tetap ditempat asalnya, mengingat penduduk setempat melarang pihak pemerintah untuk membawa prasasti itu ke Musium. Hal tersebut dikarenakan amanat dari pendahulu-pendahulu desa itu agar prasasti tersebut jangan dipindah tempat dan terus dijaga ditempat asalnya.
Posting Komentar untuk "Prasasti Huludayeuh, Ungkap Proyek Besar Kerajaan Sunda diwilayah Cirebon"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.