Jaka Sembung Dalam Naskah Babad Caringin
Jaka Sembung adalah tokoh fiksi yang diciptkan oleh Djair Warni, melalui komiknya yang berjudul “Bajing Ireng” ia menciptakan tokoh yang disebut Jaka Sembung, komik dengan mengangkat tokoh utama bernama Jaka Sembung itu dibuat pada tahun 1968.
Belakangan komik “Bajing Ireng” itu kemudian popular dimasyarakat, bahkan tokoh Jaka Sembung ini dianggap sebagai tokoh panutan kala itu.
Djair Warni menggambarkan sosok Jaka Sembung sebagai seorang pandai Silat, nama aslinya Parmin, si Parmin berasal dari Kandanghaur (Sekarang Bagian Indramayu), disebut Jaka Sembung karena Si Parmin ini dahulu belajar silat di Gunung Sembung (Nama Lain dari Gunung Jati Cirebon).
Jaka Sembung juga digambarkan oleh Djair Warni sebagai pahlawan Pribumi yang menentang kesewenang-wenangan Belanda di Kandanghaur. Ia banyak menolong rakyat dari kekejaman Belanda, akan tetapi karena ia pandai silat sulit sekali bagi Belanda untuk menangkap Jaka Sembung.
Belanda menggunakan berbagai cara untuk menangkap Jaka Sembung salah satunya dengan menyewa Pendekar Silat Bayaran.
Jaka Sembung mempunyai kekasih bernama Rojiah, keasihnya ini rupanya pandai silat juga, kekasihnya sering merampok Belanda dengan cara menjadi Ninja hitam di malam hari, sehingga Rojiah ini dijuluki juga sebagi Bajing Ireng oleh Belanda, maksudnya Bajingan Hitam.
Saking populernya komik Bajing Ireng, dunia perfileman Indonesia waktu itu membuatkan filem layar lebarnya, filem pertama tentang Jaka Sembung itu diberi judul “Jaka Sembung Sang Penakluk” filem itu dibuat pada tahun 1981. Filem Jaka Sembung Sang Penakluk rupanya meledak, digemari orang, maklum tokoh utama dalam filem itu dibintangi oleh “Bary Prima” Artis Ganteng Balasteran Belanda Sunda.
Adanya filem Jaka Sembung yang beredar di masyarakat membuat kepopuleran tokoh Jaka Sembung ini menjadi-jadi, banyak orang yang menganggap bahwa tokoh fiksi itu benar-benar ada, begitulah anggapanya.
Meskipun sebagaian orang percaya bahwa tokoh tersebut merupakan tokoh nyata, pejuang asal Kandang Haur, penulis dari dulu menganggap tokoh itu hanya fiksi atau karangan dalang komik saja. Namun, selepas Penulis membaca Babad Caringin, sepertinya anggapan penulis pada tokoh Jaka Sembung dan Istrinya yang dijuluki Bajing Ireng itu mulai meluntur.
Dalam kata lain penulis tidak benar-benar yakin bahwa Jaka Sembung itu merupakan tokoh hayalan. Sebab dalam Babad Caringin disebutkan mengenai Tokoh yang bernama Jaka Sembung dimana tokoh itu rupanya mempunyai seorang Istri yang bernama Rojiah, istrinya itu katanya berjuluk Bajing Ireng.
Demikian petikan babad Caringin yang penulis peroleh dari salah satu website yang mengulas tentang Babad Caringin,
Translit Naskah Babad Caringin lengkap dapat anda baca pada artikel "Babad Caringin" yang terdapat dalam blog sebagaimana gambar dibawah ini;
Belakangan komik “Bajing Ireng” itu kemudian popular dimasyarakat, bahkan tokoh Jaka Sembung ini dianggap sebagai tokoh panutan kala itu.
Djair Warni menggambarkan sosok Jaka Sembung sebagai seorang pandai Silat, nama aslinya Parmin, si Parmin berasal dari Kandanghaur (Sekarang Bagian Indramayu), disebut Jaka Sembung karena Si Parmin ini dahulu belajar silat di Gunung Sembung (Nama Lain dari Gunung Jati Cirebon).
Jaka Sembung juga digambarkan oleh Djair Warni sebagai pahlawan Pribumi yang menentang kesewenang-wenangan Belanda di Kandanghaur. Ia banyak menolong rakyat dari kekejaman Belanda, akan tetapi karena ia pandai silat sulit sekali bagi Belanda untuk menangkap Jaka Sembung.
Belanda menggunakan berbagai cara untuk menangkap Jaka Sembung salah satunya dengan menyewa Pendekar Silat Bayaran.
Jaka Sembung mempunyai kekasih bernama Rojiah, keasihnya ini rupanya pandai silat juga, kekasihnya sering merampok Belanda dengan cara menjadi Ninja hitam di malam hari, sehingga Rojiah ini dijuluki juga sebagi Bajing Ireng oleh Belanda, maksudnya Bajingan Hitam.
Saking populernya komik Bajing Ireng, dunia perfileman Indonesia waktu itu membuatkan filem layar lebarnya, filem pertama tentang Jaka Sembung itu diberi judul “Jaka Sembung Sang Penakluk” filem itu dibuat pada tahun 1981. Filem Jaka Sembung Sang Penakluk rupanya meledak, digemari orang, maklum tokoh utama dalam filem itu dibintangi oleh “Bary Prima” Artis Ganteng Balasteran Belanda Sunda.
Adanya filem Jaka Sembung yang beredar di masyarakat membuat kepopuleran tokoh Jaka Sembung ini menjadi-jadi, banyak orang yang menganggap bahwa tokoh fiksi itu benar-benar ada, begitulah anggapanya.
Meskipun sebagaian orang percaya bahwa tokoh tersebut merupakan tokoh nyata, pejuang asal Kandang Haur, penulis dari dulu menganggap tokoh itu hanya fiksi atau karangan dalang komik saja. Namun, selepas Penulis membaca Babad Caringin, sepertinya anggapan penulis pada tokoh Jaka Sembung dan Istrinya yang dijuluki Bajing Ireng itu mulai meluntur.
Dalam kata lain penulis tidak benar-benar yakin bahwa Jaka Sembung itu merupakan tokoh hayalan. Sebab dalam Babad Caringin disebutkan mengenai Tokoh yang bernama Jaka Sembung dimana tokoh itu rupanya mempunyai seorang Istri yang bernama Rojiah, istrinya itu katanya berjuluk Bajing Ireng.
Demikian petikan babad Caringin yang penulis peroleh dari salah satu website yang mengulas tentang Babad Caringin,
“Kemudian daripada itu Elang Bangalanpun menurunkan empat orang anak yang tertua adalah Arya Sancang di Garut-Pameungpeuk diikuti oleh Eyang Badigul Jaya Pancawati, Ayah Ursi Pancawati dan Eyang Ragil Pancawati maka ketiga anak yang lebih muda itu turut menjadi cikal bakal Caringin serta meninggalkan kenangan di Pasir Karamat yang diluhurkan. Anak tertua Eyang Badigul Jaya adalah Ayah Iming, yaitu Kyai Haji Sulaiman yang makamnya masih dapat ditemukan di Kebun Tajur Anak yang kedua dinamakan Umaenah, yaitu istri Eyang Ranggawulung atau Rangga Agung maka suaminya itulah yang menjadi leluhur di Cimande-Tarik Kolot Anak yang ketiga dinamakan Romiah yang dinikahi oleh Eyang Buyut Umang, yaitu sebagaimana ia disebut di Caringin, karena di Cinagara ia disebut Aki Degle adapun Eyang Buyut Umang itu adalah putra Ki Kastiwa, cucu Ki Kaswita, cicit Suwita, dan turunan pahlawan Jaka Sembung, yaitu suami Roijah gelar Bajing Ireng”Dalam petikan Babad Caringin di atas jelas memberitakan mengenai tokoh Jaka Sembung, bukan begitu?, Sepertinya penulis rehat dulu sebentar untuk menelisik dan mengetahui kapan Babad Caringin ini dibuat, dan siapa penulisnya, ini yang sedang ditelusuri. Sehingga nantinya diketahui lebih tua mana antara Komik Bajing Ireng dengan Babad Caringin.
Translit Naskah Babad Caringin lengkap dapat anda baca pada artikel "Babad Caringin" yang terdapat dalam blog sebagaimana gambar dibawah ini;
Bagaimana dengan Wori pendekar bumerang,mat cinyu (cina melayu) dan kalagemet
BalasHapusSangat menghibur utk yg prnh baca komiknya.
BalasHapusnama isteri parmin seingat saya roijah, bukan rojiah, kang....
BalasHapus