Letak Kerajaan Mataram Islam
Banyak orang yang salah menduga mengenai letak kerajaan Mataram Islam, mereka mengira bahwa Kerajaan Mataram Islam itu terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat, mengingat ibukota propinsi itu bernama Mataram. Perlu anda pahami bahwa Kota Mataram di Nusatenggara itu tidak ada sangkut pautnya dengan Kerajaan Mataram, baik itu Mataram Kuno maupun Mataram Islam.
Letak Kerajaan Mataram Islam secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian tengah, yaitu meliputi Kota Jogjakarta, Solo, dan Kabupaten Magelang. Itulah wilayah inti yang dari dahulu disebut Mataram. Meskipun demikian perlu anda pahami bahwa meskipun pada mulanya istilah Mataram hanya mencakup daerah itu-itu saja akan tetapi mengingat dalam Sejarahnya Kerajaan Mataram wilayahnya luas, maka kebanyakan orang menganggap Mataram wilayahnya meliputi Propinsi Jogjakarta dan Jawa Tengah sekarang.
Kerajaan Mataram Islam pada mulanya berbentuk hutan, Yaitu bekas kerajaan Mataram Kuno yang telah ditumbuhi hutan karena beratus-ratus tahun tak dihuni. Pada suatu ketika Hutan di wilayah Mataram itu kemudian di babad oleh seorang yang bernama Ki Ageng Pamanahan. Ia sendiri mendapatkan hutan itu sebagai hadiah dari Sultan Pajang karena berhasil membunuh Sultan Demak ke V Arya Penangsang.
Singkat cerita ia kemudian membangun hutan tersebut hingga menjadi ke Adipatian, ia kemudian yang menjadi Adipati Mataram pertama. Kala itu Ibukota Keadipatian Mataram beribukota di Kota Kede (sekarang Masuk Wilayah Kota Jogjakarta).
Kota Gede menjadi Ibukota bertahan sampai pada Keadipatian ini beruubah menjadi Kesultanan. Meskipun demikian pada tahun 1613 Kota Gede kemudian tidak lagi dijadikan sebagai Ibukota, Kesultanan Mataram kemudian membangun Istana dan Ibukota Kerajaan baru di “Karta”.
Ibukota baru kesultanan Mataram yang bernama Karta ini dibangun oleh Sultan Agung pada 1613, adapun Karta sendiri sebenarnya tidak jauh dari Kota Gede hanya berjarak 5 Km saja. Wilayah ini masuk wilayah Kab Bantul sekarang.
Pada tahun 1647 Kerajaan Mataram Islam membuat Istana baru yang terletak di Pleret, yaitu sebelah utara dari Karta, Pleret kemudian dijadikan Ibukota baru pada masa ini. Pleret menjadi Ibukota baru dari Kesultanan Mataram bertahan sampai tahun 1681.
Pada masa-masa setelahnya Keraton Pleret kemudian dapat direbut dan dihancurkan Pemberontak, sehingga kemudian keratin tersebut tidak lagi digunakan. Hancurnya Keraton Pleret kemudian menandakan dari musnahnya Kesultanan Mataram Islam.
Kelak kesultanan Mataram Islam itu dilanjutkan oleh penerusnya yaitu Kesultanan Mataram Yogyakarta dan Kesultanan Mataram Surakarta. Demikianlah pembehasan mengenai letak Kerajaan Mataram Islam. Yaitu Kerajaan Islam yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa.
Berikut ini adalah gambaran dari peta letak Kerajaan Mataram Islam.
Baca Juga: Mataram Islam, Kerajaan yang lahir dari Amuk Gunung Merapi
Letak Kerajaan Mataram Islam secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian tengah, yaitu meliputi Kota Jogjakarta, Solo, dan Kabupaten Magelang. Itulah wilayah inti yang dari dahulu disebut Mataram. Meskipun demikian perlu anda pahami bahwa meskipun pada mulanya istilah Mataram hanya mencakup daerah itu-itu saja akan tetapi mengingat dalam Sejarahnya Kerajaan Mataram wilayahnya luas, maka kebanyakan orang menganggap Mataram wilayahnya meliputi Propinsi Jogjakarta dan Jawa Tengah sekarang.
Kerajaan Mataram Islam pada mulanya berbentuk hutan, Yaitu bekas kerajaan Mataram Kuno yang telah ditumbuhi hutan karena beratus-ratus tahun tak dihuni. Pada suatu ketika Hutan di wilayah Mataram itu kemudian di babad oleh seorang yang bernama Ki Ageng Pamanahan. Ia sendiri mendapatkan hutan itu sebagai hadiah dari Sultan Pajang karena berhasil membunuh Sultan Demak ke V Arya Penangsang.
Singkat cerita ia kemudian membangun hutan tersebut hingga menjadi ke Adipatian, ia kemudian yang menjadi Adipati Mataram pertama. Kala itu Ibukota Keadipatian Mataram beribukota di Kota Kede (sekarang Masuk Wilayah Kota Jogjakarta).
Kota Gede menjadi Ibukota bertahan sampai pada Keadipatian ini beruubah menjadi Kesultanan. Meskipun demikian pada tahun 1613 Kota Gede kemudian tidak lagi dijadikan sebagai Ibukota, Kesultanan Mataram kemudian membangun Istana dan Ibukota Kerajaan baru di “Karta”.
Ibukota baru kesultanan Mataram yang bernama Karta ini dibangun oleh Sultan Agung pada 1613, adapun Karta sendiri sebenarnya tidak jauh dari Kota Gede hanya berjarak 5 Km saja. Wilayah ini masuk wilayah Kab Bantul sekarang.
Pada tahun 1647 Kerajaan Mataram Islam membuat Istana baru yang terletak di Pleret, yaitu sebelah utara dari Karta, Pleret kemudian dijadikan Ibukota baru pada masa ini. Pleret menjadi Ibukota baru dari Kesultanan Mataram bertahan sampai tahun 1681.
Pada masa-masa setelahnya Keraton Pleret kemudian dapat direbut dan dihancurkan Pemberontak, sehingga kemudian keratin tersebut tidak lagi digunakan. Hancurnya Keraton Pleret kemudian menandakan dari musnahnya Kesultanan Mataram Islam.
Kelak kesultanan Mataram Islam itu dilanjutkan oleh penerusnya yaitu Kesultanan Mataram Yogyakarta dan Kesultanan Mataram Surakarta. Demikianlah pembehasan mengenai letak Kerajaan Mataram Islam. Yaitu Kerajaan Islam yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa.
Berikut ini adalah gambaran dari peta letak Kerajaan Mataram Islam.
Baca Juga: Mataram Islam, Kerajaan yang lahir dari Amuk Gunung Merapi
Posting Komentar untuk "Letak Kerajaan Mataram Islam"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.