Sumbangan Sultan Syarif Kasim II Untuk Indonesia Ternyata Bukan 1.000 Triliun
Sultan Syarif Kasim II adalah Sultan yang tidak diragukan lagi nasionalismenya, beliau Sultan yang menjadi Kebanggaan bangsa Indonesia, bukan hanya kebanggaan suku Melayu Siak saja. Kebanggan bangsa Indonesia pada sultan ini karena beliau berfikiran maju, cerdas, dan berwawasan, sehingga beliau dengan kesadaran tinggi ikut mengupayakan Indonesia merdeka.
Diantara upaya Sultan Syarif Kasim II agar Indonesia merdeka adalah dengan jalan menyumbangkan hartanya sebanyak 13.000.000 Gulden untuk biyaya kemerdekaan Indonesia.
Belakangan sumbangan Sultan Syarif Kasim II untuk Indonesia ini kembali mencuat, mengingat ada segelintir media Nasional[1] yang menurut penulis bertindak gegabah, mereka menuliskan judul berita:
Judul yang berlainan dengan isi artikel itu tentu membuat seorang pembaca berita yang teliti menggeleng-gelengkan kepalanya, akan tetapi bagi yang tidak teliti dan hanya membaca judul ataupun memahami sisi berita akan percaya begitu saja.
Parahnya lagi ada segelintir orang karena kebanggan kesukuan daerahnya berlebihan menganggap judul berita itu benar, dan menghina suku lain yang tidak punya kiprah dalam memberikan sumbangan ke Negara.
Berita heboh yang dituliskan media Nasioal itu kemudian menjadi lebih viral ketika disambar Blogger dan Web-web yang mengejar reting pengunjung.
Lalu yang benar yang mana Rp 1.000 Triliun atau Rp 1,074 Triliun?, Jawabanya adalah yang Rp. 1.000 Triliun itu yang salah dan mengada-ngada, adapun Rp Rp 1,074 Triliun adalah perkiraan yang mendekati kebenaran.
Lalu yang benar yang mana..? , berdasarkan catatan sejarah mengenai nilai koversi mata uang jaman Belanda[2] diketahui bahwa pada tahun 1916 – 1920 nilai 1 Gulden Belanda setara dengan Rp74.200, ini berarti jika : 13.000.000 x 74.200 =Rp 964.600.000.000 (Sembilan ratus enam puluh empat milyar enam ratus juta rupiah). Ini berarti kurang dari 1 Triliun Rupiah.
Beradasarkan hal tersebut maka dipastikan Sumbangan Sultan Syarif Kasim II Untuk Indonesia Ternyata Bukan 1.000 Triliun melainkan hanya kurang atau lebih dari 1 Triliun saja.
Catatan Kaki
[2] Nama Media Nasioal yang dimaksud sengaja tidak kami sebutkan demi kode etik dan agar tidak merugikan pihak manapun.
[2] Diambil dari artikel https://desranov.blogspot.com/2015/05/konversi-nilai-mata-uang-zaman.html. Diakses pada 21-11-2018
Diantara upaya Sultan Syarif Kasim II agar Indonesia merdeka adalah dengan jalan menyumbangkan hartanya sebanyak 13.000.000 Gulden untuk biyaya kemerdekaan Indonesia.
Belakangan sumbangan Sultan Syarif Kasim II untuk Indonesia ini kembali mencuat, mengingat ada segelintir media Nasional[1] yang menurut penulis bertindak gegabah, mereka menuliskan judul berita:
“13 Juta Gulden (Rp. 1.000 Triliun) Sumbangan Sultan Siak Untuk Modal Indonesia Merdeka”Lucunya didalam artikel yang terkandung dalam media itu ternyata berbeda dengan judulnya, dalam petikan kadungan artikelnya disebutkan;
“…….13 Juta Gulden Belanda, sama dengan lebih kurang 69 Juta Uero. Jumlah tersebut jika di-Rupiah-kan sekitar Rp 1,074 Triliun”Disitulah lucunya, dalam artikelnya Rp 1,074 Triliun (Satu koma enol tujuh empat triliun) sementara dalam judulnya Rp. 1.000 Triliun (seribu triliun). Selain itu penulis juga bingung mengenai dasar dari adanya kalimat 13 Juta Gulden Belanda, sama dengan lebih kurang 69 Juta Uero”
Judul yang berlainan dengan isi artikel itu tentu membuat seorang pembaca berita yang teliti menggeleng-gelengkan kepalanya, akan tetapi bagi yang tidak teliti dan hanya membaca judul ataupun memahami sisi berita akan percaya begitu saja.
Parahnya lagi ada segelintir orang karena kebanggan kesukuan daerahnya berlebihan menganggap judul berita itu benar, dan menghina suku lain yang tidak punya kiprah dalam memberikan sumbangan ke Negara.
Berita heboh yang dituliskan media Nasioal itu kemudian menjadi lebih viral ketika disambar Blogger dan Web-web yang mengejar reting pengunjung.
Lalu yang benar yang mana Rp 1.000 Triliun atau Rp 1,074 Triliun?, Jawabanya adalah yang Rp. 1.000 Triliun itu yang salah dan mengada-ngada, adapun Rp Rp 1,074 Triliun adalah perkiraan yang mendekati kebenaran.
Lalu yang benar yang mana..? , berdasarkan catatan sejarah mengenai nilai koversi mata uang jaman Belanda[2] diketahui bahwa pada tahun 1916 – 1920 nilai 1 Gulden Belanda setara dengan Rp74.200, ini berarti jika : 13.000.000 x 74.200 =Rp 964.600.000.000 (Sembilan ratus enam puluh empat milyar enam ratus juta rupiah). Ini berarti kurang dari 1 Triliun Rupiah.
Beradasarkan hal tersebut maka dipastikan Sumbangan Sultan Syarif Kasim II Untuk Indonesia Ternyata Bukan 1.000 Triliun melainkan hanya kurang atau lebih dari 1 Triliun saja.
Catatan Kaki
[2] Nama Media Nasioal yang dimaksud sengaja tidak kami sebutkan demi kode etik dan agar tidak merugikan pihak manapun.
[2] Diambil dari artikel https://desranov.blogspot.com/2015/05/konversi-nilai-mata-uang-zaman.html. Diakses pada 21-11-2018
Web clik bait ... bgmn mau dimengerti dan meluruskan sejarah, di komen saja ga pernah balas ����������������������������������
BalasHapusBerapapun itu jumlahnya itu SDH luar biasa dizaman penjajahan masa masa sulit,apalagi 1 triliun.luarr biasa, daripada SDH tidak menyumbang malah dikorupsi
BalasHapus