Pangeran Kusuma Jaya Penggangu Belanda Di Cidamar
Pangeran Kusuma Jaya adalah saudara Sultan Cirebon yang lahir dari selir, Pangeran ini dikisahkan pernah menggangu tentara Belanda di Cidamar, para tentara Belanda dibuat kerepotan oleh pangeran ini, sebab ketika mereka hendak menumpas pemberontakan di Cidamar, tiba-tiba kepala serdadu Belanda berjatuhan tanpa ada satupun orang yang kelihatan menebasnya. Orang-orang Belanda itu kemudian berlari tunggang langgang dari Cidamar.
Selama hidupnya Pangeran Kusuma Jaya lebih memilih keluar dari Istana Cirebon, ia mengembara keberbagai tempat untuk mendalami ajaran Sufi, tokoh ini dalam legenda Cirebon juga disebut sebagai tokoh yang tidak menyukai orang-orang Belanda.
Ketika Cirebon dalam kondisi akrab-akrab nya dengan Belanda, Cirebon membangun Benteng Kota atas bantuan Belanda, benteng yang terbuat dari batu tebal itu dilengkapi dengan beberapa meriam tercanggih dizamanya. Sultan Cirebonpun merasa senang dengan adanya Benteng pertahanan yang dimiliki kesultanan.
Suatu hari Sultan Cirebon bersama orang-orang Belanda mengadakan kunjungan ke Benteng itu. Pada saat kunjungan Pangeran Kusuma Jaya yang memiliki kesaktian tidak dapat terlihat oleh siapapun, mencoba meruntuhkan kesombongan adiknya dengan cara menggoyang-goyang benteng tersebut.
Benteng yang kokoh tersebut seolah-olah mau runtuh, Sultan yang mengetahui bahwa itu kelakukan kakaknya, sekoyong-koyong melarang kakaknya agar jangan mengganggunya, serta memerintahkan kakaknya jika tidak suka dengan dirinya dan juga orang-orang Belanda hendaknya pergi ketempat yang jauh dan sepi.
Pangeran Kusuma Jaya kemudian mengikuti usul adiknya, ia menyingkir dan tinggal di Kajuwanan, akan tetapi rohnya kemudian berubah menjadi Raja Topeng Baladewa yang berkuasa di pantai selatan, tepatnya di Bumi Cidamar.
Pada suatu hari, Gubernur Batavia mendapati laporan bahwa di Cidamar ada kerusuhan yang mengarah pada pemberontakan, oleh karena itu, Sang Gubernur kemudian mengutus beberapa ratus tentara Belanda untuk memadamkan kerusuhan.
Setibanya di Cidamar, para serdadu Belanda itu heran sebab di tempat itu tidak ada satupun pemberontak yang terlihat. Belum pupus keheranan mereka pada kondisi Cidamar, tiba-tiba mereka dikejutkan lagi dengan kejadian aneh, sebab puluhan kepala serdadu Belanda terputus dengan sendirinya sehingga bergelimpangan ke tanah, mereka mati mengenaskan tanpa tau siapa pelakunya.
Kejiadian aneh itu kemudian membuat ciut nyali tentara Belanda, mereka lari tunggang langgang meninggalkan Cidamar begitu saja.
Mendapati masalah yang menurut serdadu Belanda terjadi diluar nalar itu, maka merekapun kemudian meminta bantuan orang Cirebon.
Selama hidupnya Pangeran Kusuma Jaya lebih memilih keluar dari Istana Cirebon, ia mengembara keberbagai tempat untuk mendalami ajaran Sufi, tokoh ini dalam legenda Cirebon juga disebut sebagai tokoh yang tidak menyukai orang-orang Belanda.
Ketika Cirebon dalam kondisi akrab-akrab nya dengan Belanda, Cirebon membangun Benteng Kota atas bantuan Belanda, benteng yang terbuat dari batu tebal itu dilengkapi dengan beberapa meriam tercanggih dizamanya. Sultan Cirebonpun merasa senang dengan adanya Benteng pertahanan yang dimiliki kesultanan.
Suatu hari Sultan Cirebon bersama orang-orang Belanda mengadakan kunjungan ke Benteng itu. Pada saat kunjungan Pangeran Kusuma Jaya yang memiliki kesaktian tidak dapat terlihat oleh siapapun, mencoba meruntuhkan kesombongan adiknya dengan cara menggoyang-goyang benteng tersebut.
Benteng yang kokoh tersebut seolah-olah mau runtuh, Sultan yang mengetahui bahwa itu kelakukan kakaknya, sekoyong-koyong melarang kakaknya agar jangan mengganggunya, serta memerintahkan kakaknya jika tidak suka dengan dirinya dan juga orang-orang Belanda hendaknya pergi ketempat yang jauh dan sepi.
Pangeran Kusuma Jaya kemudian mengikuti usul adiknya, ia menyingkir dan tinggal di Kajuwanan, akan tetapi rohnya kemudian berubah menjadi Raja Topeng Baladewa yang berkuasa di pantai selatan, tepatnya di Bumi Cidamar.
Pada suatu hari, Gubernur Batavia mendapati laporan bahwa di Cidamar ada kerusuhan yang mengarah pada pemberontakan, oleh karena itu, Sang Gubernur kemudian mengutus beberapa ratus tentara Belanda untuk memadamkan kerusuhan.
Setibanya di Cidamar, para serdadu Belanda itu heran sebab di tempat itu tidak ada satupun pemberontak yang terlihat. Belum pupus keheranan mereka pada kondisi Cidamar, tiba-tiba mereka dikejutkan lagi dengan kejadian aneh, sebab puluhan kepala serdadu Belanda terputus dengan sendirinya sehingga bergelimpangan ke tanah, mereka mati mengenaskan tanpa tau siapa pelakunya.
Kejiadian aneh itu kemudian membuat ciut nyali tentara Belanda, mereka lari tunggang langgang meninggalkan Cidamar begitu saja.
Mendapati masalah yang menurut serdadu Belanda terjadi diluar nalar itu, maka merekapun kemudian meminta bantuan orang Cirebon.
Sultan Cirebon bersama prajuritnya kemudian didatangkan ke Cidamar, kedatangan Sultan Cirebon itu didampingi oleh Kapten Mories, Ajag Kumendur, dan Ki Astradipa. Akan tetapi setelah tiba di Cidamar ternyata kondisi Cidamar kosong, mereka tidak menemukan satu orangpun di tempat itu, wilayah itu sepi seperti tidak dihuni beberapa puluh tahun lamanya, merekapun bingung dengan apa yang baru mereka alami.
Assalamu'alaikum wrwb. Apakah sama atau beda antara Pangeran Kusuma Jaya dengan Pangeran Wijaya Kusuma yang makamnya di Jakarta Barat ? Apakah antum memiliki referensi yang terpercaya terkait silsilah atau biografi Pangeran Wijaya Kusuma ? Terimakasih.
BalasHapusTidak sama.. Krn pangeran wijaya kusumah yg dijakarta hidup pd jaman portugis. .Artinya berperang dgn portugis. Sadangkan pangeran kusuma jaya hidup pd jaman sultan kesepuan ke 1
HapusDalam silsilah keluarga sy terdapat nama nama itu : ada nama kusuma dijaya/mungkin kusumajaya,ada nama kusumadireja,ada nama wijaya kusuma, semuanya ada kaitan dngn pg tb angke terhitung sodara,bahkan yg pling erat hubunganya adlh dngn pg panduwinyoto/syekh sulaiman barzakh kramat kumpi jaksel..tp wallohu alam apakah makam kusumajaya ini benar yg di maksudkan atau tidak,kami keluarga lagi mencarinya.
BalasHapusterimakasih untuk jawabannya
Hapusdan memang nama nama itu ada hubungan erat sekali dngn cirebon di sebabkan masih berdarah cirebon..
BalasHapusMohon info lengkapnya min, pangeran kusuma jaya itu hidup sekitar tahun berapa ya?
BalasHapusKarna saya keturunan dari cidamar. Yg saya tau cidamar di didirikan oleh raden braja diguna putra dari tumenggung wiradadaha VII dari sukapura tasikmalaya, yang garis keturunannya dari panembahan senopati.
Nah saya sangat ingin tahu garis keturunan cidamar dari jalur cirebon.
Buyut Kiyai Karibun bin Kiyai Anas Maksum bin Pangeran Jaya Kesuma Bin.Pangeran Surya Darma apa sama orangnya?
BalasHapusAssalamualaikum.. berarti benar" ada ya di sini dg nama Wijaya Kusuma ke Sultanan Cirebon aku pengen lebih detail lagi tau ttng beliau 🙏🏼
BalasHapusMin riquest sejarah peteng pangeran jayakelana anak sunan gunung jati
BalasHapusTahun berapakah itu terjadi? Soalnya mirip dengan yang di ceritakan Mbah saya Maad Wirawijaya, dan di bealuit tertera Martaaentana, dan paling ujung panembahan Ratu 2 Girilaya
BalasHapusBesluit yang saya pegang dari Mbah Ratu Imbar Minangsih, dan Rd Maad Wirawijaya, tertera nama Rd Martasentana, dan paling akhir Panembahan Ratu 2 Girilaya..
BalasHapusCerita yang disampaikan juga mirip. Karena pendahulu keluarga kami kami keluar dari keraton. Diceritakan kesultanan saat itu diambil alih oleh Patih yang berasal dari Kuningan.