Kisah Kematian Syekh Magelung Sakti
Syekh Magelung Sakti dalam sejarah Cirebon dikenal sebagai salah satu Panglima Perang Kesultanan Cirebon awal, ada berbagai versi mengenai asal-usul tokoh ini, ada yang menyatakan dari Syam, ada juga yang menyatakannya berasal dari Mesir.
Baca dalam: Syekh Magelung Sakti Pengelana Berambut Gondrong Dari Mesir
Selepas berjasa ikut membantu menyebarkan Islam di Pasundan dan juga ikut dalam berbagai pertempuran menghadapi Pajajaran, Syekh Magelung sakti dianugerai wilayah kekuasaan di Desa Karangkendal, oleh karena itu selain dikenal dengan nama Syekh Magelung Sakti, tokoh ini juga dikenal dengan nama Pangeran Karangkendal.
Selepas beberapa lama memerintah Karangkendal dan memasuki usia senja, Syekh magelung Sakti dikabarkan wafat. Dalam naskah Mertasinga, kewafatan Syekh Magelung Sakti didahului oleh kisah absenya Syekh Magelung sakti dari pertemuan-pertemuan yang dilangsungkan di Gunung Jati.
Syekh Magelung sakti dikisahkan dalam beberapa kali tidak mengikuti rapat-rapat pemerintahan yang dilaksanakan di Gunung Jati, oleh karena itu Sunan Gunung Jati merasa kehilangan. Sunan Gunung Jati kemudian menanyakan kabar Syekh Magelung kepada para pejabat pemerintahan lain, namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
Mendapati keadaan itu, akhirnya Sunan Gunung Jati mengutus para pejabat pemerintahan untuk mencari kabar tentang keberadaan Syekh Magelung, setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya salah seorang pejabat yang diperintah itu melaporkan bahwa “ Di Karang Kendal Telah Memancar Sinar, dibawahnya terhampar tikar, akan tetapi di atas tikar tersebut tidak ada orang yang mendudukinya, melainkan dihinggapi sekelompok burung alap-alap”.
Kabar tersebut bermakna, Syekh Magelung sakti dalam keadaan sakit dan kemudian meninggal, mendengar kabar itu Sunan Gunung Jati kemudian memerintahkan para pejabat pemerintahannya untuk mengurus jasad Syekh Magelung Sakti dengan upacara kebesaran Kerajaan sebagaimana umumnya pada waktu itu.
Jasad Syekh Magelung sakti dikuburkan di desa Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kab upaten Cirebon, kini makam Syekh Magelung Sakti masih dapat dilihat, komplek pemakaman dikelilingi tembok merah, merupakan bangunan khas pemakaman tokoh-tokoh Kesultanan Cirebon.
Baca Juga: Nyimas Gandasari Prawan Sunti Nan Sakti
Baca dalam: Syekh Magelung Sakti Pengelana Berambut Gondrong Dari Mesir
Selepas berjasa ikut membantu menyebarkan Islam di Pasundan dan juga ikut dalam berbagai pertempuran menghadapi Pajajaran, Syekh Magelung sakti dianugerai wilayah kekuasaan di Desa Karangkendal, oleh karena itu selain dikenal dengan nama Syekh Magelung Sakti, tokoh ini juga dikenal dengan nama Pangeran Karangkendal.
Selepas beberapa lama memerintah Karangkendal dan memasuki usia senja, Syekh magelung Sakti dikabarkan wafat. Dalam naskah Mertasinga, kewafatan Syekh Magelung Sakti didahului oleh kisah absenya Syekh Magelung sakti dari pertemuan-pertemuan yang dilangsungkan di Gunung Jati.
Syekh Magelung sakti dikisahkan dalam beberapa kali tidak mengikuti rapat-rapat pemerintahan yang dilaksanakan di Gunung Jati, oleh karena itu Sunan Gunung Jati merasa kehilangan. Sunan Gunung Jati kemudian menanyakan kabar Syekh Magelung kepada para pejabat pemerintahan lain, namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
Mendapati keadaan itu, akhirnya Sunan Gunung Jati mengutus para pejabat pemerintahan untuk mencari kabar tentang keberadaan Syekh Magelung, setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya salah seorang pejabat yang diperintah itu melaporkan bahwa “ Di Karang Kendal Telah Memancar Sinar, dibawahnya terhampar tikar, akan tetapi di atas tikar tersebut tidak ada orang yang mendudukinya, melainkan dihinggapi sekelompok burung alap-alap”.
Kabar tersebut bermakna, Syekh Magelung sakti dalam keadaan sakit dan kemudian meninggal, mendengar kabar itu Sunan Gunung Jati kemudian memerintahkan para pejabat pemerintahannya untuk mengurus jasad Syekh Magelung Sakti dengan upacara kebesaran Kerajaan sebagaimana umumnya pada waktu itu.
Komplek Pemakaman Syekh Magelung Sakti |
Baca Juga: Nyimas Gandasari Prawan Sunti Nan Sakti
Asalamu alaikum wr wb ,, punten niki cuma petilasan,yg di karang kendal,di panguragan,niku cuma petilasan matur suwun.kaula anak cucue buyut sarifah nyi mas ayu gandasari istrinya syaech magelung,syarif syam..
BalasHapusSebagai keturunanya saya di beri kelebihan.
Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh, saya mau silaturahim dan pengen tahu sejarah nya nyimas gandasari, 081283223608 ini nomor saya.
HapusLalu dmn makam sebenarnya Syekh Syarif Syam ini..?
HapusSaya setuju dg komen cucu buyut nyi Sarifah....karena kemaren di tahun 2017 sy pribadi kena musibah...dan saat sakit parahnya. saya sholat malam.dan siang datang seorang kakek mengatasnamakan mba gelung...dan ada nama lainya yg tk bisa kami ucapkan ...JIKA KAMU SEMBUH NANTI...DATANGLAH DIPADEPOKANKU DI KENDAL KALI WUNGU.dan ternyata benar .saya sembuh dan sy datang ke kendal kali wungu Semarang. Ternyata disitu ada makom Beliau .
BalasHapusnama lain dari syekh magelung apakah eyang hidayatulloh?(tp mksdnya bukan syarif hidayatulloh sunan gunung jati ya)
Hapus