Kisah Dewi Bali Layaran Putri Pajajaran Yang Tertinggal
Dalam legenda Cirebon dikisahkan bahwa Dewi Bali Layaran adalah salah satu putri Raja Pajajaran yang kelak menikah dengan Galuh Rumuhun, Sang Dewi dikisahkan tertinggal di Istana pajajaran selepas Raja dan seluruh keluarganya meninggalkan Istana dalam peristiwa bubarnya Pajajaran.
Legenda mengenai Dewi Bali Layaran Putri Pajajaran yang tertinggal ini dikisahkan dalam naskah Mertasinga Pupuh X1-23-XII. 12. Demikian kisahnya;
Baca Juga: Naskah Mertasinga, Maksud dan kandungannya
Prababu Pajajaran sudah mengetahui bahawa kramatnya telah dikalahkan oleh Sunan Gunung Jati, ditambah-tambah Kuwu Carbon Siramarna (Cakrabuana) sudah menghentikan pengiriman pajak garam dan trasinya pada Pajajaran.
Baca Juga: Sejarah Asal-Usul Ditemukannya Trasi dan Pengaruhnya Terhadap Kehancuran Kerajaan Pajajaran
Prabu Pajajaran kemudian mengumpulkan para mantri dan para pengikutnya semua. Sang Prabu kemudian memutuskan untuk masuk Islam mengikuti agama Sunan Gunung Jati. Akan tetapi keputusan itu ditentang oleh seorang yang berkedudukan tinggi, namanya Perwatalitali, orang itu kemudian menentang keputusan Sang Prabu. Ia ingin agar Prabu dan para pembesar Pajajaran tidak masuk agama baru (Islam), ia menginginkan agar Raja, keluarga dan para pembesar Pajajaran mengikuti Hyang Sedabu Chenggi.
Mendengar penentangan itu, Prabu Pajajaran dikisahkan berubah fikirnya, ia memilih merad bersama keluarga, dan para pembesar-pembesar isatana Pajajaran, rombongan tersebut menaiki gunung kemudian merad mengikuti jejak langkah Hyang Sedabu Chenggi.
Dalam peristiwa meradnya rombongan Prabu Pajajaran itu, rupanya ada salah satu Putri Prabu Pajajaran yang tertinggal, banamnya Bali Layaran. Waktu rombongan Prabu Pajajaran meninggalkan Istana, sang Dewi dikisahkan baru datang dari Kulah Kencana (Pemandian Putri Raja), sebab itulah ia tertinggal.
Mengetahui dirinya tertinggal, Bali Layaran menangis sejadi-jadinya, akan tetapi dalam kesedihannya itu, ia ternyata berjumpa dengan Putra Sunan Kabu yang bernama Galuh Rumuhun, keduanya kemudian berjodoh.
Bali layaran kemudian menjadi Ratu di Pakuan, dan kelak melahirkan anak yang diberi nama Pucuk Umun, Sang Pucuk Umun itulah yang nantinya menjadi Raja menggantikan kedudukan ibunya serta dikemudian menjadi penguasa Pakuan yang memeluk Islam.
Baca Juga: Kerajaan Pakuan Pajajaran, Masa Pendirian, Kejayaan dan Keruntuhannya
Legenda mengenai Dewi Bali Layaran Putri Pajajaran yang tertinggal ini dikisahkan dalam naskah Mertasinga Pupuh X1-23-XII. 12. Demikian kisahnya;
Baca Juga: Naskah Mertasinga, Maksud dan kandungannya
Prababu Pajajaran sudah mengetahui bahawa kramatnya telah dikalahkan oleh Sunan Gunung Jati, ditambah-tambah Kuwu Carbon Siramarna (Cakrabuana) sudah menghentikan pengiriman pajak garam dan trasinya pada Pajajaran.
Baca Juga: Sejarah Asal-Usul Ditemukannya Trasi dan Pengaruhnya Terhadap Kehancuran Kerajaan Pajajaran
Prabu Pajajaran kemudian mengumpulkan para mantri dan para pengikutnya semua. Sang Prabu kemudian memutuskan untuk masuk Islam mengikuti agama Sunan Gunung Jati. Akan tetapi keputusan itu ditentang oleh seorang yang berkedudukan tinggi, namanya Perwatalitali, orang itu kemudian menentang keputusan Sang Prabu. Ia ingin agar Prabu dan para pembesar Pajajaran tidak masuk agama baru (Islam), ia menginginkan agar Raja, keluarga dan para pembesar Pajajaran mengikuti Hyang Sedabu Chenggi.
Mendengar penentangan itu, Prabu Pajajaran dikisahkan berubah fikirnya, ia memilih merad bersama keluarga, dan para pembesar-pembesar isatana Pajajaran, rombongan tersebut menaiki gunung kemudian merad mengikuti jejak langkah Hyang Sedabu Chenggi.
Dalam peristiwa meradnya rombongan Prabu Pajajaran itu, rupanya ada salah satu Putri Prabu Pajajaran yang tertinggal, banamnya Bali Layaran. Waktu rombongan Prabu Pajajaran meninggalkan Istana, sang Dewi dikisahkan baru datang dari Kulah Kencana (Pemandian Putri Raja), sebab itulah ia tertinggal.
Mengetahui dirinya tertinggal, Bali Layaran menangis sejadi-jadinya, akan tetapi dalam kesedihannya itu, ia ternyata berjumpa dengan Putra Sunan Kabu yang bernama Galuh Rumuhun, keduanya kemudian berjodoh.
Bali layaran kemudian menjadi Ratu di Pakuan, dan kelak melahirkan anak yang diberi nama Pucuk Umun, Sang Pucuk Umun itulah yang nantinya menjadi Raja menggantikan kedudukan ibunya serta dikemudian menjadi penguasa Pakuan yang memeluk Islam.
Baca Juga: Kerajaan Pakuan Pajajaran, Masa Pendirian, Kejayaan dan Keruntuhannya
Di jaman Pajajaran ingin menjadi kenyataan di jaman sekarang keturunan yang baik dari prabu Siliwangi dari Bali Jawa barat Jawa tengah juga Kalimantan senusantara berkumpul ingin ketemu dengan Dewi Bali
BalasHapusIngi Indonesia damai sejahtera tentram gemah Ripah Lok jenawi sabar subur berseri
BalasHapusPucuk umun itu katanya nenek moyang orang badui banten, lalu badui kan Sunda Wiwitan. Missing link
BalasHapus