Kiai Sholeh Zamzami Benda Kerep
Kiai Sholeh Zamzami dikeknal sebagai ulama yang mendirikan Kampung dan Pesantren Benda Kerep. Letak Benda Kerep sendiri berada di Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Kiai Soleh dikenal sebagai Kiai darah bairu, sebab nenek moyangnya merupakan Sultan Cirebon ke I, yaitu Sunan Gunung Jati.
Kiai Sholeh Zamzami lahir di Cirebon, tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti, akan tetapi banyak yang menduga beliau dilahirkan kira-kira pada Tahun 1826 Masehi. Kiai Soleh adalah anak dari Kiai Muta’ad yang juga merupakan seorang Ulama dari Buntet Pesantren.
Silsilah Kiai Sholeh Zamzami sebagaimana tedapat dalam buku Sekilas Lintas Buntet Pesantren Mertapada Kulon Cirebon hal 38-34 dipaparkan sebagai berikut:
Dari silsilah di atas dipahami bahwa Kiai Sholeh Zamzami merupakan keturunan Sunan Gunung Jati ke delapan belas.
Pernikahan Kiai Sholeh dengan Nyai Merah melahirkan dua orang putra dan seorang putri. yaitu Kiai Muslim, Kiai Abu Bakar dan Nyai Qona’ah.
Megenai keturunan pada generasi berikutnya, Kiai Muslim sebagai anak pertama mempunyai tujuh orang putra, sementara istri dan anak perempuan tidak kami temukan keterangannya. Diantara tujuh orang putra tersebut adalah Kiai Kaukab, Kiai Fahim, Kiai Fatin, Kiai Mas’ud, Kiai Zaeni Dahlan, dan Kiai Muhtadi berdomisili di Benda Kerep, sementara Kiai Sayuti tinggal di Cibogo.
Dari Kiai Abu Bakar Putra kedua Kiai Sholeh, ditemukan keterangan dua orang putra saja, diantaranya adalah Kiai Hasan di Benda Kerep, Mertua Kiai Muhammad Nuh, dan Kiai Faqih yang juga tinggal di Benda Kerep, tak lain adalah Ayah kandung Kiai Miftah.
Jika dilihat dari genealogis di atas, maka dapat dipastikan bahwa kedua anak laki-laki Kiai Sholeh dan keturunannya sebagian besar menetap di Benda Kerep dan melanjutkan kiprah pendahulunya.
Kelak dari keluarga kecil Kiai Sholeh dan Nyai Merah berkembang menjadi keluarga besar, kemudian masing-masing anak yang sudah mandiri memisahkan diri untuk membangun keluarga baru. Keluarga-keluarga generasi baru itu semakin meramaikan aktifitas di Pesantren Benda Kerep, membuat warga sekitar tertarik untuk ikut meramaikan dan belajar di Pesantren Benda Kerep.
Baca Juga: Sejarah Benda Kerep dari Kampung Setan Menuju Kampung Pesantren
Kiai Sholeh Zamzami lahir di Cirebon, tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti, akan tetapi banyak yang menduga beliau dilahirkan kira-kira pada Tahun 1826 Masehi. Kiai Soleh adalah anak dari Kiai Muta’ad yang juga merupakan seorang Ulama dari Buntet Pesantren.
Silsilah Kiai Sholeh Zamzami sebagaimana tedapat dalam buku Sekilas Lintas Buntet Pesantren Mertapada Kulon Cirebon hal 38-34 dipaparkan sebagai berikut:
Dari silsilah di atas dipahami bahwa Kiai Sholeh Zamzami merupakan keturunan Sunan Gunung Jati ke delapan belas.
Istri dan Anak dan Cucu Kiai Sholeh Zamzami
Selama hidupnya Kiai Sholeh memiliki dua Istri. Istri pertamanya bernama Nyai Menah dari Pekalongan, dikarenakan Nyai Menah tidak memberikan keturunan pada Kiai Sholeh, akhirnya beliau menikah lagi dengan Nyai Merah dari Manafizaha Cirebon.Pernikahan Kiai Sholeh dengan Nyai Merah melahirkan dua orang putra dan seorang putri. yaitu Kiai Muslim, Kiai Abu Bakar dan Nyai Qona’ah.
Megenai keturunan pada generasi berikutnya, Kiai Muslim sebagai anak pertama mempunyai tujuh orang putra, sementara istri dan anak perempuan tidak kami temukan keterangannya. Diantara tujuh orang putra tersebut adalah Kiai Kaukab, Kiai Fahim, Kiai Fatin, Kiai Mas’ud, Kiai Zaeni Dahlan, dan Kiai Muhtadi berdomisili di Benda Kerep, sementara Kiai Sayuti tinggal di Cibogo.
Dari Kiai Abu Bakar Putra kedua Kiai Sholeh, ditemukan keterangan dua orang putra saja, diantaranya adalah Kiai Hasan di Benda Kerep, Mertua Kiai Muhammad Nuh, dan Kiai Faqih yang juga tinggal di Benda Kerep, tak lain adalah Ayah kandung Kiai Miftah.
Jika dilihat dari genealogis di atas, maka dapat dipastikan bahwa kedua anak laki-laki Kiai Sholeh dan keturunannya sebagian besar menetap di Benda Kerep dan melanjutkan kiprah pendahulunya.
Kelak dari keluarga kecil Kiai Sholeh dan Nyai Merah berkembang menjadi keluarga besar, kemudian masing-masing anak yang sudah mandiri memisahkan diri untuk membangun keluarga baru. Keluarga-keluarga generasi baru itu semakin meramaikan aktifitas di Pesantren Benda Kerep, membuat warga sekitar tertarik untuk ikut meramaikan dan belajar di Pesantren Benda Kerep.
Baca Juga: Sejarah Benda Kerep dari Kampung Setan Menuju Kampung Pesantren
NYI qonaah bersuami dengan siapa ππΎππΎππΎ
BalasHapus