Ra Kembar Pejabat Majapahit Abad ke 14
Ra Kembar atau Rakyan Kembar adalah salah satu pejabat Majapahit yang kisahnya disebut-sebut dalam serat Pararton, tokoh ini hidup pada saat Gajah Mada hidup, baik ketika Gajah Mada belum diangkat menjadi Mahapatih maupun sesudahnya.
Ketokohan Ra Kembar muncul dalam peristiwa Pemberontakan Sadeng dan Keta. Tokoh Ra Kembar digambarkan sebagai tokoh yang merintangi usaha Gajah Mada dalam menumpas pemberontankan Sadeng dan Keta.
Tidak berbeda dengan Gajah Mada yang mulanya hanya Pejabat Majapahit biasa, begitupun dengan Ra Kembar. Keduanyapun punya persamaan ingin tampil sebaik mungkin dihadapan Raja, sehingga diantara keduanya muncul persaingan dalam mewujudkan masing-masing usahanya.
Sadeng dan Keta adalah dua wilayah Majapahit yang mencoba melakukan pemberontakan pada Majapahit. Dalam menghadapi pemberontakan Sadeng dan Keta Mahapatih Majapahit yang kala itu dijabat oleh Arya Tadah memerintahkan Gajah Mada untuk melakukan upaya memadamkan pemberontakan baik dengan jalan halus maupun perang, waktu itu Mahapatih Arya Tadah sendiri tidak dapat berbuat banyak karena sedang sakit keras.
Baca Juga: Gajah Mada Bukan Nama Asli
Pada mulanya Gajah Mada ingin melakukan pendekatan diplomasi dalam menghadapi pemberontakan, akan tetapi upaya tersebut digagalkan oleh Ra Kembar. Sebab Ra Kembar mendahului langkah Gajah Mada. Ra Kembar justru membawa Pasukan Majapahit ke Sedang dan Keta untuk menumpas pemberontakan, ia berharap usahanya dipandang oleh Raja.
Akrobat Ra Kembar di Sedang dan Keta mematikan langkah Gajah Mada untuk tampil sebagai Pahlawan, sementara disisi lain selain tak mampu menumpas pemberontakan Sadeng dan Keta, Pasukan Ra Kembar juga akhirnya bentrok dengan pasukan Majapahit dibawah pimpinan Gajah Mada. Kekacuan tersebut akhirnya dapat didamaikan oleh Raja.
Pemberontakan Sadeng dan Keta terjadi pada 1331 Masehi, waktu Itu Majapahit diprintah oleh Raja Wanita (Tribuwana Wijaya Tunggadewi), Meskipun pada mulanya kecewa pada perpecahan diantara tentara Majapahit yang melakukan upaya pemadaman pemberontakan, Tribuwana Wijaya Tunggadewi akhirnya dapat menyatukan keduanya, sehingga kedua belah pihak yang berseteru, yaitu baik pihak Ra Kembar dan Gajah Mada akhirnya bersatu untuk sama-sama melakukan penumpasan pemberontakan.
Baca Juga: Aria Bebed Putra Gajah Mada
Pemberontakan Sadeng dan Keta akhirnya dapat dipadamkan, selepas peristiwa itu Ra Kembar dan Gajah Mada naik jabatan karena keduanya dianggap berjasa dalam memadamkan pemberontakan.
Pada saat Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubumi menggantikan Arya Tadah, persaingan antara Gajah Mada dan Ra Kembar masih terus terjadi, bahkan ketika Gajah Mada dilantik menjadi Mahapatih dan mengucapkan Sumpah Palapa di depan Raja dan para Pembesar Kerajaan, Ra Kembar adalah salah seorang yang menertawakan sumpah itu, bahkan bukan hanya menertawakan dengan terbahak-bahak saja, Ra Kembar berani mengumpat Gajah Mada, ia menganggap Gajah Mada terlampau menghayal.
Riwayat hidup Ra Kembar berakhir ketika Gajah Mada benar-benar sudah menjabat sebagai Mahapatih, gerak politik Ra Kembar dihadang Gajah Mada, bahkan akhir hayat Ra Kembar dikisahkan tragis sebab ia di hukum mati Gajah Mada karena dianggap melawan Negara.
Baca Juga: Asal-Usul Gajah Mada
Ketokohan Ra Kembar muncul dalam peristiwa Pemberontakan Sadeng dan Keta. Tokoh Ra Kembar digambarkan sebagai tokoh yang merintangi usaha Gajah Mada dalam menumpas pemberontankan Sadeng dan Keta.
Tidak berbeda dengan Gajah Mada yang mulanya hanya Pejabat Majapahit biasa, begitupun dengan Ra Kembar. Keduanyapun punya persamaan ingin tampil sebaik mungkin dihadapan Raja, sehingga diantara keduanya muncul persaingan dalam mewujudkan masing-masing usahanya.
Sadeng dan Keta adalah dua wilayah Majapahit yang mencoba melakukan pemberontakan pada Majapahit. Dalam menghadapi pemberontakan Sadeng dan Keta Mahapatih Majapahit yang kala itu dijabat oleh Arya Tadah memerintahkan Gajah Mada untuk melakukan upaya memadamkan pemberontakan baik dengan jalan halus maupun perang, waktu itu Mahapatih Arya Tadah sendiri tidak dapat berbuat banyak karena sedang sakit keras.
Baca Juga: Gajah Mada Bukan Nama Asli
Pada mulanya Gajah Mada ingin melakukan pendekatan diplomasi dalam menghadapi pemberontakan, akan tetapi upaya tersebut digagalkan oleh Ra Kembar. Sebab Ra Kembar mendahului langkah Gajah Mada. Ra Kembar justru membawa Pasukan Majapahit ke Sedang dan Keta untuk menumpas pemberontakan, ia berharap usahanya dipandang oleh Raja.
Akrobat Ra Kembar di Sedang dan Keta mematikan langkah Gajah Mada untuk tampil sebagai Pahlawan, sementara disisi lain selain tak mampu menumpas pemberontakan Sadeng dan Keta, Pasukan Ra Kembar juga akhirnya bentrok dengan pasukan Majapahit dibawah pimpinan Gajah Mada. Kekacuan tersebut akhirnya dapat didamaikan oleh Raja.
Pemberontakan Sadeng dan Keta terjadi pada 1331 Masehi, waktu Itu Majapahit diprintah oleh Raja Wanita (Tribuwana Wijaya Tunggadewi), Meskipun pada mulanya kecewa pada perpecahan diantara tentara Majapahit yang melakukan upaya pemadaman pemberontakan, Tribuwana Wijaya Tunggadewi akhirnya dapat menyatukan keduanya, sehingga kedua belah pihak yang berseteru, yaitu baik pihak Ra Kembar dan Gajah Mada akhirnya bersatu untuk sama-sama melakukan penumpasan pemberontakan.
Baca Juga: Aria Bebed Putra Gajah Mada
Pemberontakan Sadeng dan Keta akhirnya dapat dipadamkan, selepas peristiwa itu Ra Kembar dan Gajah Mada naik jabatan karena keduanya dianggap berjasa dalam memadamkan pemberontakan.
Pada saat Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubumi menggantikan Arya Tadah, persaingan antara Gajah Mada dan Ra Kembar masih terus terjadi, bahkan ketika Gajah Mada dilantik menjadi Mahapatih dan mengucapkan Sumpah Palapa di depan Raja dan para Pembesar Kerajaan, Ra Kembar adalah salah seorang yang menertawakan sumpah itu, bahkan bukan hanya menertawakan dengan terbahak-bahak saja, Ra Kembar berani mengumpat Gajah Mada, ia menganggap Gajah Mada terlampau menghayal.
Riwayat hidup Ra Kembar berakhir ketika Gajah Mada benar-benar sudah menjabat sebagai Mahapatih, gerak politik Ra Kembar dihadang Gajah Mada, bahkan akhir hayat Ra Kembar dikisahkan tragis sebab ia di hukum mati Gajah Mada karena dianggap melawan Negara.
Baca Juga: Asal-Usul Gajah Mada
Posting Komentar untuk "Ra Kembar Pejabat Majapahit Abad ke 14"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.