Sejarah Kelurahan Sumber Kec Sumber Kab Cirebon
Sumber adalah salah satu nama kelurahan sekaligus juga sebagai nama Kecamatan bahkan juga menjadi Ibu Kota Kabupaten Cirebon. Sebagai sebuah Ibu kota Kabupaten tentu di Sumber terdapat berbagai macam kantor pemerintahan, seperti Kantor Bupati, DPRD, Polres dan lain sebagainya.
Sumber pada abad ke 15 adalah daerah tempat menyepinya para pejabat pemerintahan Kesultanan Cirebon, hal tersebut dikarenakan daerah sumber merupakan daerah perbukitan yang subur, udaranya sejuk cocok dijadikan sebagai tempat menyepi.
Sumber di abad ke 17 oleh kesultanan Cirebon direncanakan sebagai tempat peristirahatan para pejabat negara, oleh karena itu pemerintah Kesultanan berencana membuat taman dan keraton di Sumber, akan tetapi gagal, pembangunan mangkrak, pembangunan baru sebatas pembuatan tembok kelilingnya saja. Menurut legenda mangkraknya pembuatan Istana di Sumber di karenakan ada salah satu Wali atau Pejabat kesultanan yang tidak setuju.
Pada abad ke 17 Cirebon memang sedang diguncang masalah, sebagaimana diketahui bahwa pada Tahun 1640 yaitu ketika Cirebon diperintah Panembahan Girilaya Cirebon sedang diterpa krisis kepemimpinan sebab Panembahan Girilaya selaku Kesultanan Cirebon ditahan di Mataram bersama putra mahkota. Hal tersebut dimungkinkan turut mempengaruhi mangkraknya pembuatan Istana di Sumber.
Nama Sumber digunakan sebagai nama pedukuhan dikarenakan di daerah tersebut banyak sekali sumber mata air, dalam bahasa Cirebon sumber mata air disebut dengan “Tuk” ada banyak Tuk di Sumber masa itu, bahkan hingga kini anama-nama Tuk yang ada di Sumber diabadikan sebagai nama desa/kelurahan, seperti Tuk Melanse, Tuk Mudal, Tuk Gumer, dan Tuk Luak dan lain sebagainya.
Banyaknya sumber mata air atau Tuk di wilayah itu kemudian membuat orang-orang mengenal daerah tersebut dengan sebutan “Sumber”, karena memang di daerah tersebut banyak sumber mata air.
Menurut dongengan rakyat disebutkan bahwa, orang yang mula-mula menjadi Panggede (Pemimpin) di Sumber adalah seorang wanita yang bernama Nyi Mas Rarakuning,perempuan ini juga kemudian dipanggil dengan julukan Nyi Gede Sumber.
Nyi Mas Rarakuning menikah dengan Ki Gede Wanakerta, dan dikaruniai putri yang bernama Nyi Mas Rara Sakti. Ki Gede Wanakerta adalah seorang ahli bercocok tanam, seperti di Sungai Cipager ia menanam manggis dan hingga sekarang daerah tersebut bernama blok Pemanggisan. Di sebelah utaranya menanam salak, hingga daerah tersebut terkenal dengan nama desa Pasalakan.
Sumber pada abad ke 15 adalah daerah tempat menyepinya para pejabat pemerintahan Kesultanan Cirebon, hal tersebut dikarenakan daerah sumber merupakan daerah perbukitan yang subur, udaranya sejuk cocok dijadikan sebagai tempat menyepi.
Sumber di abad ke 17 oleh kesultanan Cirebon direncanakan sebagai tempat peristirahatan para pejabat negara, oleh karena itu pemerintah Kesultanan berencana membuat taman dan keraton di Sumber, akan tetapi gagal, pembangunan mangkrak, pembangunan baru sebatas pembuatan tembok kelilingnya saja. Menurut legenda mangkraknya pembuatan Istana di Sumber di karenakan ada salah satu Wali atau Pejabat kesultanan yang tidak setuju.
Pada abad ke 17 Cirebon memang sedang diguncang masalah, sebagaimana diketahui bahwa pada Tahun 1640 yaitu ketika Cirebon diperintah Panembahan Girilaya Cirebon sedang diterpa krisis kepemimpinan sebab Panembahan Girilaya selaku Kesultanan Cirebon ditahan di Mataram bersama putra mahkota. Hal tersebut dimungkinkan turut mempengaruhi mangkraknya pembuatan Istana di Sumber.
Kantor Kelurahan Sumber |
Banyaknya sumber mata air atau Tuk di wilayah itu kemudian membuat orang-orang mengenal daerah tersebut dengan sebutan “Sumber”, karena memang di daerah tersebut banyak sumber mata air.
Menurut dongengan rakyat disebutkan bahwa, orang yang mula-mula menjadi Panggede (Pemimpin) di Sumber adalah seorang wanita yang bernama Nyi Mas Rarakuning,perempuan ini juga kemudian dipanggil dengan julukan Nyi Gede Sumber.
Nyi Mas Rarakuning menikah dengan Ki Gede Wanakerta, dan dikaruniai putri yang bernama Nyi Mas Rara Sakti. Ki Gede Wanakerta adalah seorang ahli bercocok tanam, seperti di Sungai Cipager ia menanam manggis dan hingga sekarang daerah tersebut bernama blok Pemanggisan. Di sebelah utaranya menanam salak, hingga daerah tersebut terkenal dengan nama desa Pasalakan.
Posting Komentar untuk "Sejarah Kelurahan Sumber Kec Sumber Kab Cirebon"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.