Arti Kata Empu Dalam Bahasa dan Budaya Jawa
Empu yang juga kadang ditulis Mpu sangat familier sekali dalam buku-buku sejarah ketika membahas seseorang tertentu. Contohnya seperti Empu Tantular, Empu Sedah, Empu Gandring dan lain sebagainya. Kata Empu dalam bahasa Jawa bermaksud "Tuan" atau Mr dalam Bahasa Inggris. Sehingga dengan demikian diketahui bahwa kata empu sebetulnya merupakan gelar kehormatan yang disandangkan pada laki-laki terhormat.
Gelar Empu dam budaya Jawa bisa menempel pada siapa saja, apakah dia seorang pedagang, pembuat keris, Pendeta/Biksu, Raja dan lain sebagainya. Meskipun demikian panggilan Empu juga tidak sembarang diperoleh dengan kata lain tidak seperti kata Tuan dan Mr yang lazim digunakan sekarang tanpa peduli yang bersangkutan betul-betul terhormat atau tidak, penerima gelar harus betul-betul laki-laki terhormat yang memang memiliki jasa-jasa untuk negara dan bangsanya. Bukan hanya sekedar laki-laki saja.
Gelar Empu dam budaya Jawa bisa menempel pada siapa saja, apakah dia seorang pedagang, pembuat keris, Pendeta/Biksu, Raja dan lain sebagainya. Meskipun demikian panggilan Empu juga tidak sembarang diperoleh dengan kata lain tidak seperti kata Tuan dan Mr yang lazim digunakan sekarang tanpa peduli yang bersangkutan betul-betul terhormat atau tidak, penerima gelar harus betul-betul laki-laki terhormat yang memang memiliki jasa-jasa untuk negara dan bangsanya. Bukan hanya sekedar laki-laki saja.
Orang-Orang Terhormat Dalam Sejarah Jawa yang menggunakan Gelar Empu
Ada banyak orang-orang terhormat dalam sejarah Jawa yang dalam namanya diikuti Gelar Empu, beperapa contohnya sebagai berikut:
Empu Daksa. Adalah seorang Raja dari Kerajaan Medang pengganti ayahnya Dyah Balitung. juga merupakan cucu dari Rakyan Wetan EMpu Tamer. Dengan demikian tidak hanya Empu Daksa saja yang mendapatkan gelar Empu, kakeknyapun sama digelari Empu.
Empu Noratama. Adalah pembantu Airlangga (Kerajaan Kahuripan) yang setia menemaninya melarikan diri ke gunung menghindari pembunuhan yang dilakukan Raja Wura-Wuri dari Lawarang dalam peristiwa Mahapralaya (Penghancuran Kerajaan Medang) hingga setia mendampingi Airlangga menjadi Raja Kahuripan.
Empu Bharada. Adalah pendeta Prabu Airlangga yang berjasa membantu Airlangga membelah kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala dan Panjalu (Kediri), selain itu Empu Bharada juga merupakan guru Spritual Prabu Airlangga.
Empu Sedah dan Empu Panuluh. Adalah pujangga Kerajaan Kediri masa Prabu Jayabaya pencipta atau penggubah Naskah Kakawin Baratayuda.
Empu Dharmaraja. Adalah pujangga Kerajaan Kediri yang menulis Naskah Kakawin Samarandhana, ia hidup pada masa Pemerintahan Raja Kameswara.
Empu Monoguno. Adalah penulis naskah Sumanasantaka, beliau merupakan pujangga Kerajaan Kediri pada masa Raja Warsajaya.
Empu Triguna. Adalah pujangga Kerajaan Kediri pengarang Naskah Kakawin Kresnayana, beliau juga hidup pada masa pemerintahan Raja Warsajaya.
Empu Gandring. Adalah seorang pandai besi pencipta keris Empu Gandring hidup pada masa Ken Arok sebelum menjadi Raja Singasari.
Empu Mada. Adalah nam lain Gajah Mada, merupakan Mahapatih Majapahit yang menjabat masa Raden Wijaya hingga Prabu Hayam Wuruk.
Demikianlah contoh beberapa tokoh dari kalangan Raja, Pujangga, Pendeta, Pejabat Kerajaan hingga pandai besi (Pembuat senjata) yang menggunakan gelar EMpu. Sehingga dengan demikian jabatan Empu tidak disandang oleh orang-orang yang bekerja atau menduduki jabatan tertentu saja.
Bukannya empu itu klo di bidang akademis Profesor lah.
BalasHapusKlo dlm islam, kyai