Sunan Gunung Jati Mengislamkan Patih Keling
Keling dalam sejarah Jawa dikenal sebagai salah satu nama dari Kerajaan bawahan Majapahit, wilayah Kerajaan Keling berbatasan dengan Daha di utara, Tumapel di Timur, Wengker di barat serta berbatasan dengan Lodaya di bagian utara.
Hingga kini nama Keling masih menjadi kontroversi ada yang menyebutnya yang dimaksud Keling adalah suatu daerah di India, ada juga yang menyebutnya sebagai Kalingga salah satu Kerajaan bawahan Majapahit yang berbatasan dengan Lasem di timur, Kembang Jenar di barat dan berbatasan dengan Pandan Alas dan Pajang di selatan.
Nama Keling disingung dalam sejarah Cirebon karena berkaitan dengan di islamkannya Patih Keling oleh Sunan Gunung Jati. Menurut Naskah Mertasinga (Wahju, 29), selepas berguru kepada Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati pulang ke Cirebon melalui jalur laut.
Setelah terombang-ambing dalam kapal laut, Sunan Gunung Jati bertemu dengan pengantar Jeazah Raja Keling di Tengah Lautan. Sebagaimana lazimnya orang Hindu Keling, setiap Raja yang wafat maka abu bakaran jenazah akan dilarung ditengah lautan.
Pengantar Jenazah dipimpin oleh Patih Keling yang dikawal oleh 100 orang pengawal, selain di larung ke lautan para Pengantar Jenazah termasuk Patih Keling menunggu dan bermalam ditengah lautan selama beberapa hari melepas dilarungkannya abu Jenazah.
Pada saat Patih Keling dan seratus pengikutnya bermalam melepas abu Jenazah Rajanya itulah mereka berjumpa dengan Sunan Gunung Jati. Perjumpaan di tengah lautan tersebut membuat Sunan Gunung Jati mendekat dan mendakwahi mereka.
Sunan Gunung Jati mengajarkan pada mereka bahwa menunggui jenazah yang sudah dilarung ke lautan tidak ada manfaatnya, karena yang telah mati tidak mungkin bersedih hati karena ditinggal oleh penunggunya. Nasehat Sunan Gunung Jati pada mulanya membuat marah Patih Keling, sehingga terlibat pertarungan antara Sunan Gunung Jati dan Patih Keling.
Dalam pertarungan tersebut, Patih Keling dan seratus Pengikutnya dapat dikalahkan oleh Sunan Gunung Jati, mereka kemudian bertaubat dan masuk Islam. Selepas masuk Islam Patih Keling bersama 100 pengikutnya kemudian di bawa ke Cirebon dan diberikan kedudukan terhormat oleh Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit
Hingga kini nama Keling masih menjadi kontroversi ada yang menyebutnya yang dimaksud Keling adalah suatu daerah di India, ada juga yang menyebutnya sebagai Kalingga salah satu Kerajaan bawahan Majapahit yang berbatasan dengan Lasem di timur, Kembang Jenar di barat dan berbatasan dengan Pandan Alas dan Pajang di selatan.
Keling-Peta Inti Kerajaan Bawahan Majapahit |
Setelah terombang-ambing dalam kapal laut, Sunan Gunung Jati bertemu dengan pengantar Jeazah Raja Keling di Tengah Lautan. Sebagaimana lazimnya orang Hindu Keling, setiap Raja yang wafat maka abu bakaran jenazah akan dilarung ditengah lautan.
Pengantar Jenazah dipimpin oleh Patih Keling yang dikawal oleh 100 orang pengawal, selain di larung ke lautan para Pengantar Jenazah termasuk Patih Keling menunggu dan bermalam ditengah lautan selama beberapa hari melepas dilarungkannya abu Jenazah.
Pada saat Patih Keling dan seratus pengikutnya bermalam melepas abu Jenazah Rajanya itulah mereka berjumpa dengan Sunan Gunung Jati. Perjumpaan di tengah lautan tersebut membuat Sunan Gunung Jati mendekat dan mendakwahi mereka.
Sunan Gunung Jati mengajarkan pada mereka bahwa menunggui jenazah yang sudah dilarung ke lautan tidak ada manfaatnya, karena yang telah mati tidak mungkin bersedih hati karena ditinggal oleh penunggunya. Nasehat Sunan Gunung Jati pada mulanya membuat marah Patih Keling, sehingga terlibat pertarungan antara Sunan Gunung Jati dan Patih Keling.
Dalam pertarungan tersebut, Patih Keling dan seratus Pengikutnya dapat dikalahkan oleh Sunan Gunung Jati, mereka kemudian bertaubat dan masuk Islam. Selepas masuk Islam Patih Keling bersama 100 pengikutnya kemudian di bawa ke Cirebon dan diberikan kedudukan terhormat oleh Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit
Posting Komentar untuk "Sunan Gunung Jati Mengislamkan Patih Keling"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.