Syekh Siti Jenar Mendirikan Pesantren Lemah Abang
Sekembalinya dari Bagdad dan Tanah Suci Mekah, Syekh Siti Jenar ikut mendakwahkan Islam dipesantren milik gurunya Syekh Datuk Kafi di Giri Amparan Jati (Gunung Jati). Akan tetapi selepas kewafatan gurunya dan jatuhnya kepengurusan pesantren pada beberapa ulama secara kolektif, Syekh Siti Jenar mendapatkan kelonggaran untuk mengajarkan Islam di tempat lain. Kelonggaran waktu tersebut dimanfatkan oleh Syekh Siti Jenar untuk membuat pesantren baru di Pedukuhan Lemah Abang, Japura yang sebelumnya telah dianugerahkan Pangeran Cakrabuana kepadanya.
Pesantren Lemah Abang yang dibangun Syekh Siti Jenar berbeda dengan Pesantren yang ada di Giri Amparan Jati, sebab di pesantren tersebut Syekh Siti Jenar memfokuskan pendidikan tasawuf, meskipun begitu kegiatan pembelajaran di dalamnya menggunakan praktik-praktik pembelajaran yang mutakhir dizamannya, sebab Syekh Siti Jenar meniru gaya pembelajaran yang ia peroleh ketika menuntut ilmu di Bagdad.
Kedalaman Ilmu Tasawuf yang dimiliki Syekh Siti Jenar serta manajemen tata kelola pesantren dan metodologi pembelajaran mutakhir yang di gunakan Syekh Siti Jenar membuat pesantren tersebut mendapatkan pamornya. Bahkan menurut Naskah Mertasinga santri-santri di Pesantren di Giri Amparan Jati kalah banyak dibandingkan pesantren yang didirikan oleh Syekh Siti Jenar.
Dalam waktu sekejap, Syekh SIti Jenar menjadi ulama yang populer di Cirebon, pesantrennya didatangi oleh santri-santri yang berasal dari wilayah Pasundan, Jawa dan banyak juga yang datang dari sebrang pulau.
Disamping mengurus Pesantren Lemah Abang, Syekh SIti Jenar jugaakti berdakwah ke pelosok-pelosok daerah di tatar pasundan dan Jawa Tengah. Beliau sangat dihormati ketika berdakwah di beberapa tempat, bahkan banyak diantara penguasa daerah yang berikrar menjadi muridnya.
Meskipun kala itu wilayah Karawang dan Bekasi masuk pada wilayah kekuasaan Pajajaran, Pesantren Lemah Abang yang didirikan di wilayah itu mendapatkan sambutan hangat dari penguasa setempat, bahkan Syekh Siti Jenar sangat dihormati di wilayah Pajajaran, karena dianggap mengajarkan kebajikan.
Pada tahap selanjutnya, ketika Syekh Siti Jenar berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya di Pengging, beliau disambut dengan hangat oleh penguasanya, Ki Ageng Pengging. Bahkan dikemudian hari Ki Ageng Pengging menyatakan diri sebagai murid dari Syekh Siti Jenar.
Baca Juga: Syekh Siti Jenar Menuntut Ilmu Ke Bagdad
Pesantren Lemah Abang yang dibangun Syekh Siti Jenar berbeda dengan Pesantren yang ada di Giri Amparan Jati, sebab di pesantren tersebut Syekh Siti Jenar memfokuskan pendidikan tasawuf, meskipun begitu kegiatan pembelajaran di dalamnya menggunakan praktik-praktik pembelajaran yang mutakhir dizamannya, sebab Syekh Siti Jenar meniru gaya pembelajaran yang ia peroleh ketika menuntut ilmu di Bagdad.
Kedalaman Ilmu Tasawuf yang dimiliki Syekh Siti Jenar serta manajemen tata kelola pesantren dan metodologi pembelajaran mutakhir yang di gunakan Syekh Siti Jenar membuat pesantren tersebut mendapatkan pamornya. Bahkan menurut Naskah Mertasinga santri-santri di Pesantren di Giri Amparan Jati kalah banyak dibandingkan pesantren yang didirikan oleh Syekh Siti Jenar.
Dalam waktu sekejap, Syekh SIti Jenar menjadi ulama yang populer di Cirebon, pesantrennya didatangi oleh santri-santri yang berasal dari wilayah Pasundan, Jawa dan banyak juga yang datang dari sebrang pulau.
Disamping mengurus Pesantren Lemah Abang, Syekh SIti Jenar jugaakti berdakwah ke pelosok-pelosok daerah di tatar pasundan dan Jawa Tengah. Beliau sangat dihormati ketika berdakwah di beberapa tempat, bahkan banyak diantara penguasa daerah yang berikrar menjadi muridnya.
Syekh Siti Jenar membuka Cabang Pesantren Lemah Abang
Kesuksesan Pesantren Lemah Abang yang terletak di Japura sampai pada titik jenuhnya, kondisi Pesantren tidak sanggup lagi menampung banyaknya santri yang terus datang untuk belajar, oleh karena itu atas usulan murid-murid di beberapa daerah, Syekh Siti Jenar akhirnya membuat cabang Pesantren di beberapa daerah kulon, diantaranya Pesantren Lemah Abang yang ada di wilayah Karawang dan Bekasi sekarang. Sementara itu untuk mengurus pesantren baru tersebut, Syekh iti Jenar mendatangkan murid seniornya untuk mengurus pesantren.Meskipun kala itu wilayah Karawang dan Bekasi masuk pada wilayah kekuasaan Pajajaran, Pesantren Lemah Abang yang didirikan di wilayah itu mendapatkan sambutan hangat dari penguasa setempat, bahkan Syekh Siti Jenar sangat dihormati di wilayah Pajajaran, karena dianggap mengajarkan kebajikan.
Pada tahap selanjutnya, ketika Syekh Siti Jenar berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya di Pengging, beliau disambut dengan hangat oleh penguasanya, Ki Ageng Pengging. Bahkan dikemudian hari Ki Ageng Pengging menyatakan diri sebagai murid dari Syekh Siti Jenar.
Baca Juga: Syekh Siti Jenar Menuntut Ilmu Ke Bagdad
Apakah benar syeh siti jenar mendirikan pesantren pada masa nya
BalasHapus