Terpecah dan Bersatunya Kembali Kesultanan Kasepuhan Cirebon
Pangeran Dipati Anom sebagai kakak tertua mengalah dan Kesultanan Kasepuhan dipecah menjadi dua kesultanan pada tahun 1697. Kesultanan Kasepuhan dipimpin oleh Pangeran Dipati Anom dengan gelar Sultan Raja Tajularifin atau Sultan Sepuh II dan Kacirebonan dipimpin oleh Pangeran Aria Adiwijaya bergelar Pangeran Aria Cirebon.
Terpecahnya Kesultanan Kasepuhan menandakan cirebon mempunyai tiga kesultanan yaitu Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan yang secara bersamaan memimpin wilayah Cirebon.
Sultan Sepuh II meninggal pada tahun 1723 dan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Raja Jaenudin atau Sultan Sepuh III. Sultan Sepuh III menjabat menjadi sultan hingga tahun 1753.
Informasi yang menjelaskan bagaimana situasi dan kondisi baik keluarga Keraton maupun masyarakat Cirebon secara keseluruhan pada masa pemerintahan Sultan Sepuh II dan Sultan Sepuh III sangat minim. Keterbatasan sumber inilah, menjadikan informasi tentang masa pemerintahan Sultan Sepuh II dan III hanya gambaran secara umum saja.
Pangeran Aria Cirebon tidak hanya menjadi Sultan Kacirebonan karena pada tahu 1706 VOC mengangkat Pangeran Aria sebagai overseer (pengawas) bupati di Priangan. VOC mengangkat Pangeran Aria untuk kepentingan kekuasaannya di Priangan serta memperkuat pengaruh dan kekuasaannya di Cirebon.
Melalui besluit tertanggal 9 Februari 1790, Pangeran Aria diangkat sebagai pengawas dan Bupati kompeni yang bertugas menertibkan administrasi pemerintahan, mengawasi produksi pertanian dan bertindak sebagai jaksa bersama-sama dengan Residen Cirebon.
Kesultanan Kacirebonan pecahan Kasultanan kasepuhan hanya bertahan sampai tahun 1806-1807 ketika Kesultanan tersebut dipimpin oleh Sultan Carbon Abu Hayat, padamasa ini Kacirebonan dihapus Belandakarena dianggap membangkang pada Belanda dan tidak menjalankan undang-undang Belanda dengan benar. Sultan Carbon Abu Hayat sendiri merupakan menantu dari Sultan Carbon Adiwijaya, Sultan Kacirebonan ke tiga.
Pemakzulan Sultan Abu Hayat dan dihapusnya Kasultanan Kacirebonan menandai bersatunya kembali Kacirebonan dan Kasepuhan menjadi satu pemerintahan.
Baca Juga: Sultan Abu Hayat Kacirebonan
Terpecahnya Kesultanan Kasepuhan menandakan cirebon mempunyai tiga kesultanan yaitu Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan yang secara bersamaan memimpin wilayah Cirebon.
Sultan Sepuh II meninggal pada tahun 1723 dan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Raja Jaenudin atau Sultan Sepuh III. Sultan Sepuh III menjabat menjadi sultan hingga tahun 1753.
Informasi yang menjelaskan bagaimana situasi dan kondisi baik keluarga Keraton maupun masyarakat Cirebon secara keseluruhan pada masa pemerintahan Sultan Sepuh II dan Sultan Sepuh III sangat minim. Keterbatasan sumber inilah, menjadikan informasi tentang masa pemerintahan Sultan Sepuh II dan III hanya gambaran secara umum saja.
Pangeran Aria Cirebon tidak hanya menjadi Sultan Kacirebonan karena pada tahu 1706 VOC mengangkat Pangeran Aria sebagai overseer (pengawas) bupati di Priangan. VOC mengangkat Pangeran Aria untuk kepentingan kekuasaannya di Priangan serta memperkuat pengaruh dan kekuasaannya di Cirebon.
Melalui besluit tertanggal 9 Februari 1790, Pangeran Aria diangkat sebagai pengawas dan Bupati kompeni yang bertugas menertibkan administrasi pemerintahan, mengawasi produksi pertanian dan bertindak sebagai jaksa bersama-sama dengan Residen Cirebon.
Kesultanan Kacirebonan pecahan Kasultanan kasepuhan hanya bertahan sampai tahun 1806-1807 ketika Kesultanan tersebut dipimpin oleh Sultan Carbon Abu Hayat, padamasa ini Kacirebonan dihapus Belandakarena dianggap membangkang pada Belanda dan tidak menjalankan undang-undang Belanda dengan benar. Sultan Carbon Abu Hayat sendiri merupakan menantu dari Sultan Carbon Adiwijaya, Sultan Kacirebonan ke tiga.
Pemakzulan Sultan Abu Hayat dan dihapusnya Kasultanan Kacirebonan menandai bersatunya kembali Kacirebonan dan Kasepuhan menjadi satu pemerintahan.
Baca Juga: Sultan Abu Hayat Kacirebonan
Posting Komentar untuk "Terpecah dan Bersatunya Kembali Kesultanan Kasepuhan Cirebon"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.