Adolf Hitler, Menikah Hanya Beberapa Jam Menjelang Kematiannya
Adolf Hitler sebenarnya sangat jijik untuk mengenal cinta apalagi sampai ke jenjang pernikahan sebab hal percintaan akan mengganggunya dalam menggapai tujuanya dan Cinta pun akan merusak konsentrasinya dalam bekerja.
Bagi Hitler menikah bisa membuat kesetiaan dan dedikasinya terhadap Negara menjadi tidak total karena harus berbagi dengan keluarganya dan juga jika dirinya menikah sudah sejak dulu maka Adolf Hitler yang sekarang tidak akan ada dan tidak akan bisa membawa partai Nazi mencapai puncak kekuasaanya dan mengantarkan Jerman ke puncak kejayaan.
Masa-masa terakhir di bunker, merupakan momen yang sangat mengerikan sekaligus mengaharukan sebab disaat-saat Hitler dan para pengikutnya sedang diujung maut itu masih sempat melakukan pernikahan, namun pernikahan itu hanya berjalan beberapa jam hingga akhirnya sang Furher menghabiskan nyawa dengan mengehempaskan peluru ke mulutnya dan sang kekasihnya meminum obat sianida.
Meski ia dikenal sebagai seseorang yang sangat tekun dan mempunyai ambisi hingga tidak punya waktu untuk mengenal cinta, ternyata diakhir hidupnya ada satu orang wanita yang masih semangat menemani dirinya hingga 12 tahun lamanya.
Walaupun sang wanita tahu bahwa lelaki idamanya itu sudah jatuh dibawah jurang tak memiliki kekuasaaan dan wibawa lagi dan Hitler pun sudah tidak layak disebut Furher sebab dirinya sudah bukan apa-apa lagi. Namun wanita itu masih tetap menunggunya dan menemaninya di penjara dengan ratapan penuh cinta disamping itu Hitler sudah ditinggalkan oleh teman-temanya yang telah berkhianat tak ada satu pun seseorang yang menunggunya kecuali wanita itu, Eva Braun.
Cintanya begitu tulus dan tidak sedikitpun memandang yang lainya, walaupun adik kandungnya sendiri dibunuh oleh Hitler karena diduga bersekutu dengan Himmler dengan tujuan berkhianat terhadap Jerman. Namun hal itu tidak mengganggu Kesetiaan Eva yang sangat kokoh itu kemudian menarik simpati Hitler maka pada pukul 1.00 dan 3.00 dini hari, pada 29 April 1945 sebagai wujud penghormatan terhadap loyalitas kekasihnya yang tak tergoyahkan itu akhirnya Hitler mengabulkan permintaan Eva untuk menikahinya secara resmi.
Walaupun hal ini bertentangan dengan prinsipnya akan tetapi pernikahan ini tidak disesalinya sebab menurutnya pernikahan di ujung maut tidak akan mengurangi dedikasinya terhadap bangsa dan negaranya.
Hitler memanggil sahabatnya Goebbels dengan memanggil Walter Wagner yang sedang bertarung melawan Rusia yang lokasinya tidak jauh dari penjara.
Pernikahanyapun di diselenggarakan secara sederhana dengan memanggil para sahabatnya, minuman yang masih tersisa digudang dikeluarkan dan dituangkan pada semua orang yang berada didalam penjara untuk turut merayakan termasuk Fraulein Manzialy, juru masak vegetarian Hitler, Krebs, Burgdof, Bormann dan Goebbles beserta anak istrinya juga diundang hadir ditengah pesta kecil itu.
Dipesta itu Hitler bersama sahabatnya mengobrol dengan santai layaknya pesta yang dilingkupi ketenangan dan kenyamanan.
Sebelum prosesi pernikahan kedua mempelai bersumpah bahwa mereka adalah ras arya asli dan tidak mempunyai penyakit keturunan yang akan memisahkan mereka, setelah janji selesai Hitler dan Eva menandatangani sejumlah dokumen pernikahan dengan nama Adolf Hitler dan Eva Hitler.
Setelah menikah, merayakan dengan pesta, lalu kedua mempelai mengucapkan salam perpisahan lalu para sahabatnya itu kembali ke lorong masing-masing sambil menunggu tembakan dari kedua mempelai untuk mengakhiri hidupnya, keheningan mencekam seluruh orang yang berada disitu tak lama kemudian suara revolver memecah keheningan, para sahabatnya masih menunggu tembakan yang kedua namun tak lama kemudian sang penjaga datang dan mengeceknya.
Hitler Sang yang malang tergelatak bersimbah darah dengan cara menembakan dirinya ke bagian mulut lalu sang istri Eva Braun meminum obat Sianida. Jasad mereka dimasukan kedalam lubang kemudian disiram bensin lalu dibakar.
Penulis: Anisa Anggraeni Saldin
Bagi Hitler menikah bisa membuat kesetiaan dan dedikasinya terhadap Negara menjadi tidak total karena harus berbagi dengan keluarganya dan juga jika dirinya menikah sudah sejak dulu maka Adolf Hitler yang sekarang tidak akan ada dan tidak akan bisa membawa partai Nazi mencapai puncak kekuasaanya dan mengantarkan Jerman ke puncak kejayaan.
Masa-masa terakhir di bunker, merupakan momen yang sangat mengerikan sekaligus mengaharukan sebab disaat-saat Hitler dan para pengikutnya sedang diujung maut itu masih sempat melakukan pernikahan, namun pernikahan itu hanya berjalan beberapa jam hingga akhirnya sang Furher menghabiskan nyawa dengan mengehempaskan peluru ke mulutnya dan sang kekasihnya meminum obat sianida.
Meski ia dikenal sebagai seseorang yang sangat tekun dan mempunyai ambisi hingga tidak punya waktu untuk mengenal cinta, ternyata diakhir hidupnya ada satu orang wanita yang masih semangat menemani dirinya hingga 12 tahun lamanya.
Walaupun sang wanita tahu bahwa lelaki idamanya itu sudah jatuh dibawah jurang tak memiliki kekuasaaan dan wibawa lagi dan Hitler pun sudah tidak layak disebut Furher sebab dirinya sudah bukan apa-apa lagi. Namun wanita itu masih tetap menunggunya dan menemaninya di penjara dengan ratapan penuh cinta disamping itu Hitler sudah ditinggalkan oleh teman-temanya yang telah berkhianat tak ada satu pun seseorang yang menunggunya kecuali wanita itu, Eva Braun.
Cintanya begitu tulus dan tidak sedikitpun memandang yang lainya, walaupun adik kandungnya sendiri dibunuh oleh Hitler karena diduga bersekutu dengan Himmler dengan tujuan berkhianat terhadap Jerman. Namun hal itu tidak mengganggu Kesetiaan Eva yang sangat kokoh itu kemudian menarik simpati Hitler maka pada pukul 1.00 dan 3.00 dini hari, pada 29 April 1945 sebagai wujud penghormatan terhadap loyalitas kekasihnya yang tak tergoyahkan itu akhirnya Hitler mengabulkan permintaan Eva untuk menikahinya secara resmi.
Walaupun hal ini bertentangan dengan prinsipnya akan tetapi pernikahan ini tidak disesalinya sebab menurutnya pernikahan di ujung maut tidak akan mengurangi dedikasinya terhadap bangsa dan negaranya.
Hitler memanggil sahabatnya Goebbels dengan memanggil Walter Wagner yang sedang bertarung melawan Rusia yang lokasinya tidak jauh dari penjara.
Pernikahanyapun di diselenggarakan secara sederhana dengan memanggil para sahabatnya, minuman yang masih tersisa digudang dikeluarkan dan dituangkan pada semua orang yang berada didalam penjara untuk turut merayakan termasuk Fraulein Manzialy, juru masak vegetarian Hitler, Krebs, Burgdof, Bormann dan Goebbles beserta anak istrinya juga diundang hadir ditengah pesta kecil itu.
Dipesta itu Hitler bersama sahabatnya mengobrol dengan santai layaknya pesta yang dilingkupi ketenangan dan kenyamanan.
Sebelum prosesi pernikahan kedua mempelai bersumpah bahwa mereka adalah ras arya asli dan tidak mempunyai penyakit keturunan yang akan memisahkan mereka, setelah janji selesai Hitler dan Eva menandatangani sejumlah dokumen pernikahan dengan nama Adolf Hitler dan Eva Hitler.
Setelah menikah, merayakan dengan pesta, lalu kedua mempelai mengucapkan salam perpisahan lalu para sahabatnya itu kembali ke lorong masing-masing sambil menunggu tembakan dari kedua mempelai untuk mengakhiri hidupnya, keheningan mencekam seluruh orang yang berada disitu tak lama kemudian suara revolver memecah keheningan, para sahabatnya masih menunggu tembakan yang kedua namun tak lama kemudian sang penjaga datang dan mengeceknya.
Hitler Sang yang malang tergelatak bersimbah darah dengan cara menembakan dirinya ke bagian mulut lalu sang istri Eva Braun meminum obat Sianida. Jasad mereka dimasukan kedalam lubang kemudian disiram bensin lalu dibakar.
Penulis: Anisa Anggraeni Saldin
Posting Komentar untuk "Adolf Hitler, Menikah Hanya Beberapa Jam Menjelang Kematiannya"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.