Mengenal Russel, Pendiri Kristen Saksi-Saksi Yehovah
Saksi-Saksi Yehovah mengajarkan agar umat Kristen kembali kepada teks Al-Kitab yang asli serta teladan yang dicontohkan murid-murid Yesus yang asli, yaitu agar tidak bertuhan pada Trinitas, tidak makan babi, tidak minum-minuman beralkohol, tidak natalan, tidak paskah, tidak membuat dan sujud didepan patung, tidak menggunakan salib dan hal-hal lain yang tidak diajarkan Al-Kitab dan di contohkan murid-murid Yesus yang asli. Begitu diantara ajaran Sakis-Saki Yehovah.
Charles Taze Russell lahir pada tahun 1852 di Pensylavinia Amerika Srikat, ia terlahir dari keluarga pengusaha berdarah Skotland-Iralndia. Russell di didik dan dibesarkan dilingkungan Kristen agamis Greja Prisbetirian.
Greja Prisbetirian adalah satu dari sekian cabang Gereja-gereja Protestan yang berakar pada gerakan Reformasi pada abad ke-16 di Eropa Barat. Sementara dari segi ajaran Gereja Presbiterian mengikuti ajaran dan pemikiran kekristenan yang dibawa Yohanes Calvin, seorang Reformator dari Prancis.
Meskipun sejak kecil hingga muda Russell dididik secara ketat dalam lingkungan greja, ia merasa ajaran-ajaran Kristen yang ia terima tidak sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam al-kitab.
Meskipun ajarannya menekankan pada kemurnian ajaran Kristen, Saksi-saksi Yehovah ditentang oleh sebagian besar orang Kristen, bahkan dianggap sesat, meski begitu Saksi Yehovah tak bergeming, melainkan semakin bersemangat mengkhotbahkan apa yang menurut mereka benar. Penggagas sekte Kristen Saksi-Saksi Yehovah adalah Charles Taze Russell.
Charles Taze Russell lahir pada tahun 1852 di Pensylavinia Amerika Srikat, ia terlahir dari keluarga pengusaha berdarah Skotland-Iralndia. Russell di didik dan dibesarkan dilingkungan Kristen agamis Greja Prisbetirian.
Greja Prisbetirian adalah satu dari sekian cabang Gereja-gereja Protestan yang berakar pada gerakan Reformasi pada abad ke-16 di Eropa Barat. Sementara dari segi ajaran Gereja Presbiterian mengikuti ajaran dan pemikiran kekristenan yang dibawa Yohanes Calvin, seorang Reformator dari Prancis.
Meskipun sejak kecil hingga muda Russell dididik secara ketat dalam lingkungan greja, ia merasa ajaran-ajaran Kristen yang ia terima tidak sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam al-kitab.
Russell tidak puas dengan pengajaran Kristen di Greja Prisbetirian, ia kemudian beralih ke Gereja Kongregasional, mulanya ia masuk ke gerja ini karena menyukai pandangan-pandangan keorganisasianya.
Ditinjau dari bentuk organisasinya, gereja kongregasional adalah kongregasi-kongregasi yang tidak mengenal struktur di atas mereka. Karena itu, kongregasi atau gereja lokal adalah gereja yang otonom, dan bukan merupakan bagian dari gereja regional atau gereja nasional.
Ditinjau dari bentuk organisasinya, gereja kongregasional adalah kongregasi-kongregasi yang tidak mengenal struktur di atas mereka. Karena itu, kongregasi atau gereja lokal adalah gereja yang otonom, dan bukan merupakan bagian dari gereja regional atau gereja nasional.
Keputusan-keputusan yang diambil dalam kongregasi harus bergantung pada persetujuan umat atau seluruh anggota kongregasi. Karena hal inilah Russell mulanya menyukainya, akan tetapi mengenai ajarannya rupanya greja ini tidak berbeda jauh dengan ajaran di Greja-greja Protestan lainnya.
Merasa tidak sesuai al-Kitab, Russell mulai berpaling dari greja Kongregsional, iapun bergabung pada Greja Advent selepas tidak sengaja mendatangi sebuah ruangan yang didalamnya diselenggarakan kebaktian. Di situlah dia bertemu dengan pandangan Adventis yang lebih bisa ia terima.
Dogma-dogma ajaran Advent yang mengajarkan beribadah sesuai dengan apa yang diajarkan al-kitab, seperti pelaksanaan ibadah pada hari sabtu (bukan minggu), serta hal-hal lainnya seperti tidak makan babi, minum alkohol dan hal-hal lainnya yang dilarang al-kitab tapi tidak dilaksanakan di gerja-greja Protestan lain menarik minat Russell. Ia pun begrabung dengan greja advent tahun 1869.
Selepas mempelajari ajaran-ajaran Kristen sesuai pemahaman Adventis, Russell mempunyai keyakinan bahwa ajaran-ajaran Kristen yang telah ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat telah menyesatkan dan bertentangan dengan Firman Allah (al-Kitab).
Menurutnya Kebenaran telah dikacau balaukan oleh ajaran-ajaran kafir yang menyusup dalam kekristenan. Namun, ia dan beberapa orang lain kecewa dengan pandagan Adventis mengenai kedatangan Kristus kembali dalam daging dan meyakini merupakan kedatangan yang spiritual atau yang tak kasat mata. Ia lalu bergabung ke kelompok Nelson Barbour. Namun, ia akhirnya berpisah dengan Barbour juga karena perbedaan pemahaman mengenai kedatangan Kristus dan penebusan.
Russell keluar masuk dari satu greja ke greja lainnya tujuannya adalah mencari ajaran Kristen yang menurutnya benar, namun dari greja dan pandangan-pandangan kekristenan yang ia ikuti, ia merasa geraja-greja yang pernah ia ikuti dalam kesalahan, sebab ada ajaran-ajaran yang menurutnya tidak sesuai al-kitab.
Berlandaskan hasil pengelanaan keagamaannya itu, akhirnya Russel menemukan ajaran Kristen yang dianggapnya benar dan seusai dengan Al-kitab.
Dogma-dogma ajaran Advent yang mengajarkan beribadah sesuai dengan apa yang diajarkan al-kitab, seperti pelaksanaan ibadah pada hari sabtu (bukan minggu), serta hal-hal lainnya seperti tidak makan babi, minum alkohol dan hal-hal lainnya yang dilarang al-kitab tapi tidak dilaksanakan di gerja-greja Protestan lain menarik minat Russell. Ia pun begrabung dengan greja advent tahun 1869.
Selepas mempelajari ajaran-ajaran Kristen sesuai pemahaman Adventis, Russell mempunyai keyakinan bahwa ajaran-ajaran Kristen yang telah ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat telah menyesatkan dan bertentangan dengan Firman Allah (al-Kitab).
Menurutnya Kebenaran telah dikacau balaukan oleh ajaran-ajaran kafir yang menyusup dalam kekristenan. Namun, ia dan beberapa orang lain kecewa dengan pandagan Adventis mengenai kedatangan Kristus kembali dalam daging dan meyakini merupakan kedatangan yang spiritual atau yang tak kasat mata. Ia lalu bergabung ke kelompok Nelson Barbour. Namun, ia akhirnya berpisah dengan Barbour juga karena perbedaan pemahaman mengenai kedatangan Kristus dan penebusan.
Russell keluar masuk dari satu greja ke greja lainnya tujuannya adalah mencari ajaran Kristen yang menurutnya benar, namun dari greja dan pandangan-pandangan kekristenan yang ia ikuti, ia merasa geraja-greja yang pernah ia ikuti dalam kesalahan, sebab ada ajaran-ajaran yang menurutnya tidak sesuai al-kitab.
Berlandaskan hasil pengelanaan keagamaannya itu, akhirnya Russel menemukan ajaran Kristen yang dianggapnya benar dan seusai dengan Al-kitab.
Ajaran krsiten benar yang dimaksudnya adalah ajaran yang sesuai dengan pemikirannya. Mulai setelah itu Russel tidak lagi masuk ke gerja dan pandangan manapun, sebab ia dikemudian hari membentuk greja sendiri yang kelak dikenal dengan Saksi-Saksi Yehovah.
Charles Taze Russell meninggal pada 31 Oktober 1916, pada usia 64 tahun ketika ia berada dalam posisi melakukan tur pengabarannya di seluruh Amerika Serikat. Kini ajaran dan pandangan Russell tentang Kekristenan sesuai dengan prespektifnya menyebar ke seluruh dunia.
Charles Taze Russell meninggal pada 31 Oktober 1916, pada usia 64 tahun ketika ia berada dalam posisi melakukan tur pengabarannya di seluruh Amerika Serikat. Kini ajaran dan pandangan Russell tentang Kekristenan sesuai dengan prespektifnya menyebar ke seluruh dunia.
Membaca Alkitab perlu visi surgawitanla visi liarlah rakyat , sebaiknya sdr. Charles . Mengikuti ajaran para rasul terutama pengajaran rasul Paulus. Atau saya anjurkan baca tulisan sdr. Wacthman Nee.. mengenai ekonomi Allah, penghidupan Gereja , tubuh Kristus , manusia baru. .kerajaan seribu Tahun dan Yerusalem baru.
BalasHapus