Sejarah Desa Jatibarang Kec Jatibarang Kab Indramayu
Jatibarang adalah salah satu nama desa sekaligus kecamatan yang terletak di Kabupaten Indramayu. Ditinjau dari kondisinya Jatibarang terbilang maju, sebab desa dan kecamatan ini telah menjadi kota yang ramai. Didalamnya terdapat areal perkotaan, pasar, mall, berbagaimacama toko, seperti toko pakaian, elektronik dan lain sebagainya, slain itu Jatibarang juga didalamnya terdapat beberapa Hotel, Bank baik milik negara maupun swasta bahkaan memiliki Stasiun Kreta Api.
Mengenai Sejarah Desa Jatibarang, menurut catatan pemerintah desa dan masyarakat setempat disebutkan bahwa pendirian desa Jatibarang beerkaitan dengan pristiwa kedatangan para prajurit Kesultanan Mataram ke daerah itu.
Pada masa pemerintahaan Sultan Agung (1613-1645), Kesultanan Mataram memberangkatkan puluhan ribu tentaranya ke Jawa Barat untuk menaklukan Batavia (Jakarta) yang kala itu dikuasai oleh VOC Belanda.
Jatibarang pada masa kedatangan pasukan Mataram masih berbentuk hutan, didalamnya telah tumbuh berbagai macam pohon, namun ada satu pohon Jati besar yang menarik perhatian orang Mataram.
Mereka berniat menebang pohon Jati tersebut untuk keperluan Prajurit Mataram, namun pohon Jati tersebut milik Ki Wangen penduduk asli hutan setempat, karenanya seblum menebang pohon Jati tentara Mataram meminta izin terlebih dahulu.
Ki Wangen mengizinkan penebangan pohon jati dengan syarat pohon tersebut tidak boleh disia-siakan, harus dibuat barang/benda yang berguna. Syarat tersebut akhirnya disanggupi prajurit Mataram. Mereka menebang pohon jati kemudian menjadikannya Balai untuk duduk-duduk dan istirahat Prajurit Mataram sementara sisanya diserahkan pada Ki Wangen.
Selepas peristiwa penebngan Pohon Jati yang dijadikan barang/benda berharga tersebut, wilayah itu dikenal dengan nama “Jatibarang”. Dikemudian hari tentara Mataram dan penduduk lokal setempat juga membangun padukan di daerah tersebut.
Meskipun padukuhan Jatibarang telah dibentuk sejak lama, akan tetapi Jatibarang sebagai sebuah pemerintahan desa baru terbentuk pada tahun 1770. Pada tahun tersebut penduduk Padukuhan Jatibarang mengangkat seorang Kuwu pertmanya. Kuwu pertama yang dimaksud bernama “Markum”.
Dari tahun 1770 hingga 2012, Jatibarang diperintah oleh 12 orang Kuwu adapun nama-nma Kuwu Jatibarang yang dimaksud adalah sbagai berikut:
Mengenai Sejarah Desa Jatibarang, menurut catatan pemerintah desa dan masyarakat setempat disebutkan bahwa pendirian desa Jatibarang beerkaitan dengan pristiwa kedatangan para prajurit Kesultanan Mataram ke daerah itu.
Pada masa pemerintahaan Sultan Agung (1613-1645), Kesultanan Mataram memberangkatkan puluhan ribu tentaranya ke Jawa Barat untuk menaklukan Batavia (Jakarta) yang kala itu dikuasai oleh VOC Belanda.
Mereka berniat menebang pohon Jati tersebut untuk keperluan Prajurit Mataram, namun pohon Jati tersebut milik Ki Wangen penduduk asli hutan setempat, karenanya seblum menebang pohon Jati tentara Mataram meminta izin terlebih dahulu.
Ki Wangen mengizinkan penebangan pohon jati dengan syarat pohon tersebut tidak boleh disia-siakan, harus dibuat barang/benda yang berguna. Syarat tersebut akhirnya disanggupi prajurit Mataram. Mereka menebang pohon jati kemudian menjadikannya Balai untuk duduk-duduk dan istirahat Prajurit Mataram sementara sisanya diserahkan pada Ki Wangen.
Selepas peristiwa penebngan Pohon Jati yang dijadikan barang/benda berharga tersebut, wilayah itu dikenal dengan nama “Jatibarang”. Dikemudian hari tentara Mataram dan penduduk lokal setempat juga membangun padukan di daerah tersebut.
Meskipun padukuhan Jatibarang telah dibentuk sejak lama, akan tetapi Jatibarang sebagai sebuah pemerintahan desa baru terbentuk pada tahun 1770. Pada tahun tersebut penduduk Padukuhan Jatibarang mengangkat seorang Kuwu pertmanya. Kuwu pertama yang dimaksud bernama “Markum”.
Dari tahun 1770 hingga 2012, Jatibarang diperintah oleh 12 orang Kuwu adapun nama-nma Kuwu Jatibarang yang dimaksud adalah sbagai berikut:
Cerita e masih kurang mengena... Masih perlu akeh sg kudu di tambah🙏
BalasHapus