Sejarah Desa Pamanukan Kec Pamanukan Kab Subang
Menurut catatan sejarah Kec Pamanukan diketahui bahwa Pamanukan berdiri pada 12 Juni 1910, ini berarti Pamanukan secara sejarah lebih tua dibandingkan dengan berdirinya Kabupaten Subang yang baru berdiri pada tanggal 5 april 1948.
Sejak zaman penjajahan Belanda, Pamanukan menjelma menjadi tempat persinggahan para pedagang di daerah pantai utara Subang, hal ini dikarenakan Pamanukan dilintasi oleh jalan pantura buatan Belanda, tempat itu mulanya dijadikan pasar kaget oleh penduduk sekitar Kecamatan Pamanukan.
Sebagaimana lazimnya pasar kaget, dahulu di Pamanukan orang-orang banyak menjajakan daganganya di pinggir jalan, mulai dari berjualan makanan, pakaian dan lain sebagainya.
Dahulu, daerah Pamanukan selain dikenal sebagai tempatnya pasar kaget, juga merupakan tempat para penjual dan pembeli burung (Dalam Bahasa Jawa Manuk) berkumpul, lambat laun orang-orang menamai pasar kaget yang belum berpenduduk itu dengan nama “Pamanukan”. Kata Pamanukan terdiri dari dua kata, yaitu kata “Pa” yang maksudnya Pasar dan “Manuk” yang berarti burung. Sehingga secara bahasa Pamanukan mulanya bermaksud Pasar Burung.
Perkembangan ekonomi di Pamanukan yang kian hari kian meningkat membuat para Investor dan masyarakat berbondong-bondong membuat tempat bisnis dan hunian di Pamanukan sehingga kian hari Pamanukan menjelma menjadi Kota Kecamatan yang ramai.
Pada tahun 1800-1900 Pamanukan sudah ramai dipenuhi gedung-gedung pertokoan milik orang-orang Cina yang membangun usaha di daerah itu. Namun Pamanukan baru memiliki pemerintahan pada 12 Juni 1910.
Kini, Pamanukan menjelma menjadi Kota Kecamatan yang cukup ramai di Kabupaten Subang, didalamnya berderet gedung-gedung pertokoan, bank, sekolah, pasar dan supermarket. Letak Pamanukan yang berada di lintasan Jalan Nasional Pantai Utara Jawa membuat daerah tersebut masih tetap ramai hingga saat ini.
Sejak zaman penjajahan Belanda, Pamanukan menjelma menjadi tempat persinggahan para pedagang di daerah pantai utara Subang, hal ini dikarenakan Pamanukan dilintasi oleh jalan pantura buatan Belanda, tempat itu mulanya dijadikan pasar kaget oleh penduduk sekitar Kecamatan Pamanukan.
Sebagaimana lazimnya pasar kaget, dahulu di Pamanukan orang-orang banyak menjajakan daganganya di pinggir jalan, mulai dari berjualan makanan, pakaian dan lain sebagainya.
Dahulu, daerah Pamanukan selain dikenal sebagai tempatnya pasar kaget, juga merupakan tempat para penjual dan pembeli burung (Dalam Bahasa Jawa Manuk) berkumpul, lambat laun orang-orang menamai pasar kaget yang belum berpenduduk itu dengan nama “Pamanukan”. Kata Pamanukan terdiri dari dua kata, yaitu kata “Pa” yang maksudnya Pasar dan “Manuk” yang berarti burung. Sehingga secara bahasa Pamanukan mulanya bermaksud Pasar Burung.
Perkembangan ekonomi di Pamanukan yang kian hari kian meningkat membuat para Investor dan masyarakat berbondong-bondong membuat tempat bisnis dan hunian di Pamanukan sehingga kian hari Pamanukan menjelma menjadi Kota Kecamatan yang ramai.
Pada tahun 1800-1900 Pamanukan sudah ramai dipenuhi gedung-gedung pertokoan milik orang-orang Cina yang membangun usaha di daerah itu. Namun Pamanukan baru memiliki pemerintahan pada 12 Juni 1910.
Kini, Pamanukan menjelma menjadi Kota Kecamatan yang cukup ramai di Kabupaten Subang, didalamnya berderet gedung-gedung pertokoan, bank, sekolah, pasar dan supermarket. Letak Pamanukan yang berada di lintasan Jalan Nasional Pantai Utara Jawa membuat daerah tersebut masih tetap ramai hingga saat ini.
Posting Komentar untuk "Sejarah Desa Pamanukan Kec Pamanukan Kab Subang"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.