Istri dan Anak-Anak Sultan Trenggono
Sebagai seorang manusia yang normal, tentu Sultan Trenggono mempunyai istri dan anak, dalam catatan sejarah yang terdata, selama hidupnya Sultan Trenggono memiliki dua istri dan 9 orang anak.
Sebelum membahas mengenai istri dan anak-anak Sultan Trenggono terlebih dahulu penulis menguraikan secara singkat mengenai siapa sebetulnya Sultan Trenggono.
Sultan Trenggono merupakan Sultan ke-3 dari Kesultann Demak. Sultan Trenggono merupakan pengganti Sultan Yunus (Adipati Yunus) yaitu kakaknya yang terlebih dulu menjadi Sultan menggantikan Raden Fatah. Masa pemerintahan Sultan Trenggrano berlangsung selama 25 tahun, yaitu dari tahun 1521-1546.
Menurut perkiraan Tome Pires, Trenggono lahir pada tahun 1483. Musafir Portugis itu, pada sekitar tahun 1515 ketika mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun bukunya Suma Oriental, tidak mempunyai penilaian tinggi terhadap penguasa ketiga Demak ini. Ia berpendapat bahwa Raja tersebut terlalu memanjakan diri dengan kenikmatan keputren, ia hidup mewah dan berfoya-foya dan mengabaikan urusan kenegaraannya.
Pandangan Pires, sebetulnya tidak sepenuhnya dapat dipercaya, mengingat Demak di zaman Sultan Trenggono justru berada pada puncak kejayaan, terbukti dari meluasnya wilayah kekuasaan Demak pada masa Sultan Trenggono.
Sultan Trenggono merupakan Sultan ke-3 dari Kesultann Demak. Sultan Trenggono merupakan pengganti Sultan Yunus (Adipati Yunus) yaitu kakaknya yang terlebih dulu menjadi Sultan menggantikan Raden Fatah. Masa pemerintahan Sultan Trenggrano berlangsung selama 25 tahun, yaitu dari tahun 1521-1546.
Menurut perkiraan Tome Pires, Trenggono lahir pada tahun 1483. Musafir Portugis itu, pada sekitar tahun 1515 ketika mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun bukunya Suma Oriental, tidak mempunyai penilaian tinggi terhadap penguasa ketiga Demak ini. Ia berpendapat bahwa Raja tersebut terlalu memanjakan diri dengan kenikmatan keputren, ia hidup mewah dan berfoya-foya dan mengabaikan urusan kenegaraannya.
Pandangan Pires, sebetulnya tidak sepenuhnya dapat dipercaya, mengingat Demak di zaman Sultan Trenggono justru berada pada puncak kejayaan, terbukti dari meluasnya wilayah kekuasaan Demak pada masa Sultan Trenggono.
Tidak mungkin Negara akan menjadi jaya bila Sultan Trenggono seorang pribadi sebagaimana yang digambarkan oleh Pires. Meskipun begitu, gambaran Pires mengenai Sultan Demak tersebut dapat dimaklumi karena waktu itu, Portugis merupakan musuh bebuyutan Demak dan selalu dibikin repot oleh Sultan Trenggono.
Istri Sultan Trenggono yang dijadikan Permaisuri ada dua, yaitu (1) Putri Nyai Ageng Malaka dan (2) Putri Sunan Kalijaga, adapun Putra-putri Sultan Trenggono dari keduanya adalah sebagai berikut :
Istri Sultan Trenggono yang dijadikan Permaisuri ada dua, yaitu (1) Putri Nyai Ageng Malaka dan (2) Putri Sunan Kalijaga, adapun Putra-putri Sultan Trenggono dari keduanya adalah sebagai berikut :
- Ratu Mas Pembayan
- Panembahan Prawata
- Ratu Mas Pamantingan
- Ratu Mas Kalinyamat
- Ratu Mas Arya Ing Surabaya
- Ratu Mas Katambang
- Ratu Mas Cempaka = Istri Jaka Tingkir
- Panambahan Mas Ing Madiun
- Ratu Mas Sekar Kedaton
Kematian Sultan Trenggono
Berita kematian Sultan Trenggono ditemukan dalam catatan seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto. Pada tahun 1546M Sultan Trenggono menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai Blambangan.Sunan Gunung Jati membantu dengan mengirimkan gabungan prajurit Cirebon, Banten, dan Jayakarta sebanyak 7.000 orang yang dipimpin Fatahillah. Mendez Pinto bersama 40 orang temannya saat itu ikut serta dalam pasukan Banten.
Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan, tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggono bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya.
Putra Bupati Surabaya yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah Trenggono.
Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan, tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggono bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya.
Putra Bupati Surabaya yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah Trenggono.
Trenggono marah dan memukulnya. Anak itu secara spontan membalas menusuk dada Trenggono memakai pisau. Sultan Demak itu pun tewas seketika dan segera dibawa pulang meninggalkan Panarukan.
Saya kira Ratu Mas Cempaka Istri Jaka Tingkir itu sama sekar Kedaton
BalasHapusputra sultan trenggono yg disebut soedjono suro itu siapa ya
BalasHapus