Jejak Snouck Hurgronje di Keraton Kasepuhan Cirebon
Cristian Snouck Hurgronje dalam sejarah Indonesia dikenal sebagai agen/intelegen Belanda yang pura-pura masuk Islam dengan tujuan mengetahui rahasia kelemahan orang Islam serta mempergunakan pengetahuan yang ia dapat untuk kepentingan Belanda, yaitu untuk membungkam perlawanan orang-orang Islam di negeri jajahan.
Menariknya, Snouck Hurgronje mampu masuk ke Keraton Kasepuhan Cirebon, bahkan menurut Fiolog Cirebon, Opan S Hasyim dalam artikel PPT “Menyibak Jejak Kelam Sejarah Merengga Masa Depan Cerah” menyebutkan bahwa, “keturunan dari Snouck Hurgronje dikemudian hari menjadi Sultan Kasepuhan, bahkan mendiang Sultan ke XIV dan Putra Mahkota yang sekarang akan naik tahta masih keturunan Snouck Hurgronje”.
Masih dalam artikel yang sama, menurut Opan S Hasyim bahwa; Sultan Kasepuhan XI, yaitu Pangeran Aria Adipati Tadjoel Arifin Moch Sjamsudin Radja Nataningrat (Pangeran Radja Djamaloedin Aloeda), dari Istri Raden Ajoe Goemiwah Radja Pamerat memiliki empat orang anak, yaitu:
Alexander adalah keturunan Snouck Hurgronje dengan Nyai Sangkana, begitu yang dituliskan Opan S Hasyim. Meskipun demikian ia juga menuliskan bahwa Alxander lahir dari seorang ayah yang tidak teridentifikasi namanya, adapun ibunya bernama Siti Aminah. Berikut ini adalah silsilah Alexander yang dikutip dari tulisan Opan S Hasyim:
Dikemudian hari, selepas mangkatnya Sultan Kasepuhan XI pada 1942, Alexander naik tahta menjadi Sultan Kasepuhan ke XII, dengan gelar Sultan Sepuh Raja Rajaningrat, dengan demikian Sultan baru tersebut bukan merupakan darah daging dari Sultan sebelumnya.
Selepas Alexander mangkat, Sultan Kasepuhan selanjutnya, yaitu Sultan Sepuh XIII (Sultan Sepuh Pangeran Raja Raja Adipati Maulana Pakuningrat) dan Sultan Sepuh XIV (Sultan Arif Natadiningrat) merupakan keturunan Alexander yang tak lain merupakan keturunan Snouck Hurgronje. Dengan demikian jelas ada jejak Snouck Hurgronje di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Jika urian dan pendapat Opan S Hasyim di atas benar, maka maklumlah jika pengangkatan Putra Mahkota selepas mangkatnya Sultan Arif Natadiningrat di bulan yang lalu mendapatkan penentangan dari sebagian kalangan yang menghendaki perombakan pada struktur kepemimpinan di Keraton Kasepuhan. Pihak-pihak yang melakukan penentangan membangun argumennya dari urian sejarah yang semacam ini, sehingga mereka mempunyai kekutan untuk mempersoalkan tahta.
Semua urian dalam artikel didasarkan pada artikel PPT “Menyibak Jejak Kelam Sejarah Merengga Masa Depan Cerah” karya Opan S Hasyim, demikian ini adalah file asli artikel, silahkan pahami dan baca sendiri agar dapat langsung dimengerti:
Menariknya, Snouck Hurgronje mampu masuk ke Keraton Kasepuhan Cirebon, bahkan menurut Fiolog Cirebon, Opan S Hasyim dalam artikel PPT “Menyibak Jejak Kelam Sejarah Merengga Masa Depan Cerah” menyebutkan bahwa, “keturunan dari Snouck Hurgronje dikemudian hari menjadi Sultan Kasepuhan, bahkan mendiang Sultan ke XIV dan Putra Mahkota yang sekarang akan naik tahta masih keturunan Snouck Hurgronje”.
Masih dalam artikel yang sama, menurut Opan S Hasyim bahwa; Sultan Kasepuhan XI, yaitu Pangeran Aria Adipati Tadjoel Arifin Moch Sjamsudin Radja Nataningrat (Pangeran Radja Djamaloedin Aloeda), dari Istri Raden Ajoe Goemiwah Radja Pamerat memiliki empat orang anak, yaitu:
- Ratu Radja Ati Putriningrat (Goernati);
- Ratu Radja Toeti Gartinah Woeloeng Ajoeningrat;
- Ratu Radja Kirana;
- Ratu Radja Hani.
Alexander adalah keturunan Snouck Hurgronje dengan Nyai Sangkana, begitu yang dituliskan Opan S Hasyim. Meskipun demikian ia juga menuliskan bahwa Alxander lahir dari seorang ayah yang tidak teridentifikasi namanya, adapun ibunya bernama Siti Aminah. Berikut ini adalah silsilah Alexander yang dikutip dari tulisan Opan S Hasyim:
Dikemudian hari, selepas mangkatnya Sultan Kasepuhan XI pada 1942, Alexander naik tahta menjadi Sultan Kasepuhan ke XII, dengan gelar Sultan Sepuh Raja Rajaningrat, dengan demikian Sultan baru tersebut bukan merupakan darah daging dari Sultan sebelumnya.
Selepas Alexander mangkat, Sultan Kasepuhan selanjutnya, yaitu Sultan Sepuh XIII (Sultan Sepuh Pangeran Raja Raja Adipati Maulana Pakuningrat) dan Sultan Sepuh XIV (Sultan Arif Natadiningrat) merupakan keturunan Alexander yang tak lain merupakan keturunan Snouck Hurgronje. Dengan demikian jelas ada jejak Snouck Hurgronje di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Jika urian dan pendapat Opan S Hasyim di atas benar, maka maklumlah jika pengangkatan Putra Mahkota selepas mangkatnya Sultan Arif Natadiningrat di bulan yang lalu mendapatkan penentangan dari sebagian kalangan yang menghendaki perombakan pada struktur kepemimpinan di Keraton Kasepuhan. Pihak-pihak yang melakukan penentangan membangun argumennya dari urian sejarah yang semacam ini, sehingga mereka mempunyai kekutan untuk mempersoalkan tahta.
Semua urian dalam artikel didasarkan pada artikel PPT “Menyibak Jejak Kelam Sejarah Merengga Masa Depan Cerah” karya Opan S Hasyim, demikian ini adalah file asli artikel, silahkan pahami dan baca sendiri agar dapat langsung dimengerti:
Baca Juga: Nasehat Snouck Hurgronje Yang Tak Digubris Belanda
Posting Komentar untuk "Jejak Snouck Hurgronje di Keraton Kasepuhan Cirebon"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.