Utbah Bin Abu Lahab, Penghina dan Penganiaya Nabi yang Dimakan Singa
Selama menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah orang Mekah, Nabi Muhamad mengalami berbagai mancam tindakan yang tidak menyenangkan, mulai dari dihina, dilempari batu hingga dianiyaya. Salah satu orang yang pernah menganiyaya Nabi adalah Utbah sepupunya sendiri. Tapi berkat kezalimanya itu akhir hayat pria itu dikisahkan tragis, sebab ia mati dimakan Singa.
Utbah Bin Abu Lahab adalah anak pertama dari Abu Lahab, yaitu anak paman Nabi Muhamad yang dikenal sebagai penentang ajaran yang dibawa Nabi Muhamad. Utbah bin Abu Lahab memiliki satu adik yang bernama Utaybah Bin Abu Lahab.
Selain sepupu Nabi, Utbah bin Abu Lahab juga pada mulanya adalah menantu Nabi, sebab ia menikah dengan anak Nabi Muhamad yang bernama Ruqoyah, sementara adiknya Utbah, yaitu Utaybah juga merupakan menantu Nabi sebab anak kedua dari Abu Lahab itu menikah dengan Umu Qulsum adik dari Ruqoyah.
Perubahan ahlak Utbah terhadap Muhamad terjadi selepas Muhamad diangkat menjadi Nabi dan mendakwahkan Islam, Abu Lahab dan Istrinya Ummu Jamil begitu bencinya terhadap Muhamad, sehingga keduanya menyuruh anakanya Utbah dan Utaybah untuk menceraikan Ruqoyah dan Umu Qulsum.
Keluarga Abu Lahab selepas pengangkatan Muhamad sebagai Nabi memproklamirkan diri sebagai penentang Nabi secara terang-terangan, bahkan keluarga ini memprofokasi orang-orang luar Bani Hasyim dalam sebuah rapat untuk tidak segan-segan mencelakai orang-orang Islam dan Nabi Muhamad.
Secara umum, sebenarnya ketika Abu Thalib (Kakak Abu Lahab ) masih hidup tidak ada satu orangpun yang berani melukai Nabi Muhamad, sebab waktu itu Muhamad dibawah pengawasan dan perlindungan Abu Thalib, paman Nabi yang satu ini dikenal sebagai orang yang dituakan dikalangan Bani Hasyim, melukai Muhamad sama saja dengan bunuh diri sebab Bani Hasyim ini keluarga besar dan memiliki perjanjian persekutuan dengan Kabilah/Suku-suku yang ada diluar Mekah seperti Madinah dan beberapa Kota di Zazirah Arab lainnya.
Baca Juga: Mengenal Bani Hasyim Keluarga Nabi Muhamad
Meskipun demikian, betapapun tidak beraninya orang-orang Mekah dari luar Bani Hasyim melukai Nabi, tetap saja ada satu dua orang yang beranai secara terang-terangan menghina, bahkan menganiyaya Nabi Muhamad, orang-orang yang berani melakukan ini pada masa Abu Thalib masih hidup adalah orang-orang dari Bani Hasyim sendiri, lebih tepatnya paman-paman Nabi dan sepupunya.
Diantara paman Nabi yang begitu benci terhadap Nabi Muhamad dan ajaran yang dibawanya itu adalah Abu Lahab dan anaknya Utbah.
Kebencian Utbah pada Nabi Muhamad dan ajaranya, terekam dalam berbagai macam buku-buku sejarah Islam, salah satu buku yang merekam kisah Utbah ini adalah Sirrah Nabawiyah ( halaman 101) Karya Saefurahman Al-Mubarakfury dan Muhkhtasor Siratur ar-rasul (halaman 135) karya Abdullah An-Najadi.
Pada suatu hari, Utbah yang mendengar beberapa ayat al-quran dari orang-oang Islam mendatangi Nabi. Dihadapan Nabi ia berkata “Aku mengingkari ayat “Demi Bintang Ketika Terbenam”, dan “Yang mendekati lalu bertambah dekat lagi (Jibril)”.
Selepas berucap demikian Utbah kemudian mengangu Nabi, ia menganiyaya Nabi dengan cara menarik-narik Nabi hingga pakaiannya terkoyak, bukan itu saja, Utbah juga meludahi Nabi, hanya saja ludah itu tidak mengenai Nabi.
Nabi Muhamad waktu itu diperlakukan oleh Utbah sebagaimana buruan yang diterkam binatang buas, dalam hal ini Nabi hanya diam saja tidak melawan, Utbah semakin menjadi-jadi, sebab ia menantang Nabi untuk mendoakannya agar celaka diterkam binatang buas. Mendapati penentangan Utbah terhadap ayat-ayat Al-Quran dengan sangat sombongnya, Nabi kemudian berdoa “Ya Allah buatlah ia dilahap bintang buas dari ciptaanmu..!”
Doa Nabi Muhamad akhirnya benar-benar terjadi. Suatu ketika Utbah pergi ke Syam bersama rombongan orang-orang Qurays. Suatu malam tatkala mereka singgah disuatu tempat dalam wilayah Syam, tepatnya didaerah yang bernama Az-Zarqa, tiba-tiba ada seekor Singa yang mengelilingi mereka.
Saat itu Utbah berkata “Sungguh Celaka, Singa Itu akan memakanku, seperti doa yang dibacakan Muhamad dahulu atas diriku. Singa itu akan membunuhku Selagi Muhamad ada si Mekah dan Aku ada di Syam”. Singa itu kemudian menyibak kerumunan orang dan hanya mengincar Utbah. Singa itu menerkam kepala Utbah hingga ia meninggal.
Begitulah kisah Utbah, penganiyaya Nabi yang mati dimakan Singa karena kesombongannya sendiri berani menantang dan menganiyaya seorang utusan Allah.
Utbah Bin Abu Lahab adalah anak pertama dari Abu Lahab, yaitu anak paman Nabi Muhamad yang dikenal sebagai penentang ajaran yang dibawa Nabi Muhamad. Utbah bin Abu Lahab memiliki satu adik yang bernama Utaybah Bin Abu Lahab.
Selain sepupu Nabi, Utbah bin Abu Lahab juga pada mulanya adalah menantu Nabi, sebab ia menikah dengan anak Nabi Muhamad yang bernama Ruqoyah, sementara adiknya Utbah, yaitu Utaybah juga merupakan menantu Nabi sebab anak kedua dari Abu Lahab itu menikah dengan Umu Qulsum adik dari Ruqoyah.
Perubahan ahlak Utbah terhadap Muhamad terjadi selepas Muhamad diangkat menjadi Nabi dan mendakwahkan Islam, Abu Lahab dan Istrinya Ummu Jamil begitu bencinya terhadap Muhamad, sehingga keduanya menyuruh anakanya Utbah dan Utaybah untuk menceraikan Ruqoyah dan Umu Qulsum.
Keluarga Abu Lahab selepas pengangkatan Muhamad sebagai Nabi memproklamirkan diri sebagai penentang Nabi secara terang-terangan, bahkan keluarga ini memprofokasi orang-orang luar Bani Hasyim dalam sebuah rapat untuk tidak segan-segan mencelakai orang-orang Islam dan Nabi Muhamad.
Ilustrasi Rapat Pembesar Qurays Mekah Untuk Menghambat Islam |
Baca Juga: Mengenal Bani Hasyim Keluarga Nabi Muhamad
Meskipun demikian, betapapun tidak beraninya orang-orang Mekah dari luar Bani Hasyim melukai Nabi, tetap saja ada satu dua orang yang beranai secara terang-terangan menghina, bahkan menganiyaya Nabi Muhamad, orang-orang yang berani melakukan ini pada masa Abu Thalib masih hidup adalah orang-orang dari Bani Hasyim sendiri, lebih tepatnya paman-paman Nabi dan sepupunya.
Diantara paman Nabi yang begitu benci terhadap Nabi Muhamad dan ajaran yang dibawanya itu adalah Abu Lahab dan anaknya Utbah.
Kebencian Utbah pada Nabi Muhamad dan ajaranya, terekam dalam berbagai macam buku-buku sejarah Islam, salah satu buku yang merekam kisah Utbah ini adalah Sirrah Nabawiyah ( halaman 101) Karya Saefurahman Al-Mubarakfury dan Muhkhtasor Siratur ar-rasul (halaman 135) karya Abdullah An-Najadi.
Pada suatu hari, Utbah yang mendengar beberapa ayat al-quran dari orang-oang Islam mendatangi Nabi. Dihadapan Nabi ia berkata “Aku mengingkari ayat “Demi Bintang Ketika Terbenam”, dan “Yang mendekati lalu bertambah dekat lagi (Jibril)”.
Selepas berucap demikian Utbah kemudian mengangu Nabi, ia menganiyaya Nabi dengan cara menarik-narik Nabi hingga pakaiannya terkoyak, bukan itu saja, Utbah juga meludahi Nabi, hanya saja ludah itu tidak mengenai Nabi.
Nabi Muhamad waktu itu diperlakukan oleh Utbah sebagaimana buruan yang diterkam binatang buas, dalam hal ini Nabi hanya diam saja tidak melawan, Utbah semakin menjadi-jadi, sebab ia menantang Nabi untuk mendoakannya agar celaka diterkam binatang buas. Mendapati penentangan Utbah terhadap ayat-ayat Al-Quran dengan sangat sombongnya, Nabi kemudian berdoa “Ya Allah buatlah ia dilahap bintang buas dari ciptaanmu..!”
Doa Nabi Muhamad akhirnya benar-benar terjadi. Suatu ketika Utbah pergi ke Syam bersama rombongan orang-orang Qurays. Suatu malam tatkala mereka singgah disuatu tempat dalam wilayah Syam, tepatnya didaerah yang bernama Az-Zarqa, tiba-tiba ada seekor Singa yang mengelilingi mereka.
Saat itu Utbah berkata “Sungguh Celaka, Singa Itu akan memakanku, seperti doa yang dibacakan Muhamad dahulu atas diriku. Singa itu akan membunuhku Selagi Muhamad ada si Mekah dan Aku ada di Syam”. Singa itu kemudian menyibak kerumunan orang dan hanya mengincar Utbah. Singa itu menerkam kepala Utbah hingga ia meninggal.
Begitulah kisah Utbah, penganiyaya Nabi yang mati dimakan Singa karena kesombongannya sendiri berani menantang dan menganiyaya seorang utusan Allah.
Penulis : Bungfei.com
Editor: Sejarah Cirebon
Musuh Islam pasti binasa
BalasHapus