Sejarah Indramayu, disertai Tokoh-Tokoh Penting
Sejarah Indramayu tercatat dalam beberapa catatan asing maupun lokal, adapun gambaran sejarah Indramayu secara singkat serta beberapa tokoh penting pendiri Indramayu dapat diuriakan sebagaimana berikut:
Sejarah Singkat Indramayu
Tome Pires, seorang Apoteker Portugis, ketika mengunjungi Kerajaan Sunda pada tahun 1512-1513, mencatat bahwa Kerajaan Sunda (Pajajaran) memiliki beberapa kota pelabuhan penting salah satunya adalah Cimanuk dengan kotanya yang ramai, kota pelabunan Cimanuk tersebut diprintah oleh seorang Syah Bandar bawahan Kerajaan Pajajaran.
Catatan Tome Pires di atas, menunjukan jika pada tahun 1512-1513, nama Indramayu belum muncul, sebab daerah yang sekarang disebut Indramayu tersebut dahulunya bernama Bandar Cimanuk, salah satu kota pelabuhan milik pajajaran yang cukup penting.
Selanjutnya, menurut sejarah Indramayu yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramyu menyebutkan bahwa, seorang Pemuda asal Bagelen Jawa Tengah utusan Sultan Demak pada 7 Oktober 1527 berhasil mendirikan kota baru di dekat Bandar Cimanuk yang dinamai Darma Ayu (Indramayu). Tokoh asal Kesultanan Demak yang berjasa mendirikan kota baru itu bernama “Arya Wiralodra”.
Lukisan Pendiri Indramayu dan Pendopo Indramayu |
Menurut Sejarah Cirebon, pada tahun 1530 Kerajaan Rajagaluh dibawah pimpinan Prabu Cakraningrat telah ditaklukan oleh Kesultanan Cirebon dan Demak, sehingga wilayah Indramayu yang kala itu diprintah oleh Arya Wiralodra menjadi bagian dari kekuasan Cirebon.
Masuknya Indramayu ke Cirebon didahului oleh drama Penyerangan Cirebon ke Indramayu yang dipimpin langsug oleh Arya Kemuning (Anak Angkat Sunan Gunung Jati), namun penyerangan tersebut gagal karena, Arya Wiralodra telah terlebih dahulu menghadap Sunan Gunung Jati untuk menyerahkan Indramayu dibawah kekuasan Kesultanan Cirebon.
Pada tahun 1628 hingga tahun 1629, Kesultanan Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung melakukan ekspansi ke Jawa Barat, tujuan utamanya adalah mengusir VOC di Batavia (Jakarta), pada masa ekspansi tersebut wilayah Indramayu diserahkan Cirebon kepada Mataram. Maka pada masa itu, Indramayu resmi menjadi Kadipaten bawahan Mataram.
Pada 13 Juli tahun 1677, Amangkurat I, Sultan Mataram pengganti Sultan Agung wafat dalam pelarian, setelah sebelumnya berhasil digulingkan dari tahta akibat pemberontakan Trunojoyo yang dibiayai oleh Banten dan Cirebon. Setelah runtuhnya Kesultanan Mataram, Indramayu termasuk didalamnya Cirebon dibawah perlindungan Kesultanan Banten.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, digulingkan oleh anaknya Sultan Haji dengan menggunakan bantuan VOC Belanda, maka mulai setelah itu Indramayu dan juga Kesultanan Cirebon yang kala itu sudah terpecah menjadi Kesultanan Kasepuhan, Kanoman dan Panembahan Kacirebonan lepas dari kekuasaan Kesultanan Banten. Hilangnya pengaruh Kesultanan Banten di Cirebon membuat wilayah Indramayu, terpecah, sebagiannya masuk wilayah Kesultanan Kanoman, sebagiannya lagi masuk wilayah Kesultanan Kasepuhan.
Pada tahun 1680, Kesultanan Kasepuhan menghendaki Cirebon hanya dibawah 1 Kesultanan saja, ia menghendaki Kanoman dan Panembahan Kacirebonan dibubarkan, akan tetapi usahanya itu gagal karena baik Sultan Kanoman maupun Penembahan Kacirebonan menolak. Penolakan tersebut menimbulkan ketegangan diantara 3 Kesultanan yang ada di Cirebon.
Guna menghindari perang saudara dan klaim kembali dari pihak luar (Mataram dan Banten) yang sudah mulai pulih lagi pada wilayah Kesultanan Cirebon, akhirnya pada tahun 1681, tiga Kesultanan yang ada di Cirebon sepakat untuk mengadakan perjanjian dengan VOC Belanda.
Pada perjanjian yang digelar di Keraton Kesultanan Cirebon yang ditandatangani oleh Sultan Kasepuhan, Sultan Kanoman dan Panembahan Kacirebonan (P. Wangsakerta) disepakati bahwa Cirebon menjadi Negara Vasal VOC Belanda.
Baca Juga: Perjanjian Cirebon-VOC Belanda 7 Januari 1981
Sebagai sebuah Negara Vasal VOC Belanda, maka Cirebon dan wilayahnya termasuk didalamnya Indramayu mendapatkan jaminan keamanan, ekonomi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pemerintahan di seluruh wilayahnya.
Dari mulai tahun 1581 hingga seterusnya, Indramayu menjadi bagian dari kekuasan VOC Belanda, Pemerintah Hindia Belanda, Jepang dan hingga kemudian bergabung kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga sekarang.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Sejarah Indramayu
Beberapa tokoh penting adalam sejarah Indramayu diantaranya adalah (1) Arya Wiralodra (2) Ki Tinggil, dan (3) Nyi Endang Darma.
Arya Wiralodra adalah tokoh yang dianggap sebagai pendiri Indramayu, meskipun daerah tersebut sudah terdapat peradaban maju yang dipimpin oleh beberapa orang Syah Bandar. Alasannya adalah karena para Syah Bandar Kota Pelabuhan Cimanuk itu minim catatan, sehingga tokoh yang dimunculkan dan dianggap sebagai penguasa Indramayu pertama adalah Arya Wiralodra.
Baca Juga : Silsilah Arya Wiralodra, Bupati Indramayu
Ki Tinggil adalah tokoh penting Indramayu, dianggap sebagai orang yang berjasa mendirikan Indramayu bersama Arya Wiralodra, tokoh ini pula dianggap sebagai Kuwu/Lurah pertama Indramayu sebelum menjadi Kadipaten bagian dari wilayah Kekuasaan Pajajaran, Cirebon, Mataram, Belanda, Jepang dan NKRI.
Baca Juga : Riwayat Ki Tinggil, Salah Satu Pendiri Indramayu
Endang Darma merupakan Istri Arya Wiralodra, perumpuan ini pula juga yang namanya digunakan oleh Arya Wiralodra sebagai nama Kota yang ia dirikan. Indramayu, di zaman Wiralodra bernama Darma Ayu, diambil dari nama belakang Endang Darma, sementara kata Ayu sendiri merupakan tambahan karena memang yang bersangkutan merupakan perempuan yang dikenal rupawan/cantik/ayu.
Baca Juga: Nyi Endang Darma Ayu, Pujaan Hati Arya Wiralodra
Selain sejarah yang diuraikan, ditemukan juga sejarah Indramayu versi baru, guna memahaminya anda dapat membacanya di artikel kami yang berjudul "Sejarah Indramayu Versi Baru"
Penulis: Bung Fei
Posting Komentar untuk "Sejarah Indramayu, disertai Tokoh-Tokoh Penting"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.