Letak Makam Sunan Gunung Jati dan Fatahillah

Ada beberapa buku sejarah terutamanya dalam Babad Tanah Jawi dan Beberapa buku karangan orang Belanda yang menyebut antara Sunan Gunung Jati dan Fatahillah adalah 1 orang yang sama. Hal tersebut jelas keliru. 

Kekeliruan anggapan tersebut dapat dipahami dari situs Makam Sunan Gunung Jati yang terletak di komplek pemakaman Raja-Raja dan Kerabat Kesultanan Cirebon yang ada di Gunung Sembung (Letaknya Berhadapan Dengan Gunung Jati). 

Dimana dalam pemakaman tersebut terdapat Makam Sunan Gunung Jati dan ada pula Makam Fatahillah dengan demikian sudah dapat dipastikan keduanya merupakan dua tokoh yang berbeda. 

Makam Sunan G Jati & Fatahillah

Orang yang keliru mengidentifikasi Tokoh Sunan Gunung Jati sehingga disamakan dengan Fatahillah yang merupakan penakluk Sundakelapa adalah dikarenakan tidak tahu jika di Cirebon ada Makam dari kedua tokoh tersebut. 

Selain itu faktor yang menyebabkan kekeliruan adalah karena semenjak dijadikan pemakaman, komplek Gunung Sembung dari dahulu ya memang komplek pemakaman yang bersifat eksklusif, tidak bisa dikunjungi sembarang orang, terutama pada komplek pemakaman yang terletak di puncak gunung. 

Sejarah Cirebon mencatat Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah Sultan Cirebon, ibunya Rara Santang anak dari Prabu Siliwangi sementara Bapaknya adalah Syarif Hud, Penguasa Kota Ismailiyah Mesir. Sementara  Fatahillah adalah menantu Sunan Gunung Jati, merupakan tokoh yang berasal dari Samudra Pasai (Sekarang Aceh). 

Fatahillah mulanya datang meminta suaka ke Cirebon karena negerinya Samudra Pasai ditaklukan oleh Portugis. Atas Rekomendasi Sunan Gunung Jati, Fatahillah kemudian diberi jabatan Wong Agung (Orang Besar/Penasehat Negara) oleh Sultan Trenggono dari Demak. 

Daripada menetap di Demak Fatahillah lebih banyak menetap di Cirebon, bahkan beliau juga pernah ditugaskan menjadi Adipati di Jayakarta sebelum akhirnya ditarik ke Cirebon dan wafat di Cirebon.

Berbagi :