Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biografi Gajah Mada, Mahapatih Majapahit

Gajah Mada adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Nusantara, terutama dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Ia dikenal sebagai seorang mahapatih yang berambisi menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang pasti mengenai tanggal lahirnya, nama Gajah Mada tetap dikenang sebagai tokoh penting yang berperan dalam kejayaan Majapahit.

Kelahiran dan Masa Awal Kehidupan

Tidak ada catatan yang jelas mengenai tanggal lahir Gajah Mada. Berdasarkan perkiraan, ia lahir pada akhir abad ke-13, mungkin sekitar tahun 1270-an. Informasi tentang asal-usul keluarga dan masa kecilnya juga sangat minim, bahkan beberapa teori menyebutkan bahwa ia mungkin berasal dari keluarga sederhana. Namun, yang pasti, Gajah Mada merupakan seorang yang memiliki kecerdasan dan kemampuan militer yang luar biasa sehingga kariernya cepat menanjak di Kerajaan Majapahit.

Karier Awal di Majapahit

Gajah Mada mulai dikenal di Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309–1328). Pada tahun 1319, Gajah Mada berhasil memadamkan pemberontakan Kuti yang sempat mengancam stabilitas kerajaan. Atas jasanya dalam peristiwa tersebut, ia dipercaya menjadi Patih Kahuripan dan kemudian dipromosikan menjadi Patih Daha, dua wilayah penting dalam Kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1328, setelah Raja Jayanegara wafat, Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi naik tahta. Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Mahapatih Majapahit pada tahun 1336. Pada saat pelantikannya, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, yang menyatakan bahwa ia tidak akan menikmati kesenangan dunia sebelum berhasil menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Sumpah Palapa dan Penyatuan Nusantara

Sumpah Palapa menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier Gajah Mada. Ia memimpin berbagai ekspedisi militer untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Beberapa wilayah yang berhasil ditaklukkan antara lain Bali (1343), serta beberapa kerajaan di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Gajah Mada juga berhasil menguasai wilayah di luar Nusantara, seperti Tumasik (Singapura), bahkan mencakup beberapa wilayah di Filipina dan Thailand Selatan.

Ambisinya untuk menyatukan Nusantara menjadikan Majapahit sebagai salah satu kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Di bawah pimpinan Gajah Mada, Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaannya dengan kekuasaan yang meliputi sebagian besar wilayah Nusantara.

Tragedi Bubat dan Akhir Karier

Namun, karier Gajah Mada tidak terlepas dari kontroversi. Tragedi Bubat pada tahun 1357 menjadi noda dalam sejarah perjalanan hidupnya. Peristiwa ini terjadi ketika rombongan Raja Sunda datang ke Majapahit untuk menikahkan putri Sunda, Dyah Pitaloka, dengan Raja Hayam Wuruk. Namun, terjadi perselisihan antara Gajah Mada dan rombongan Sunda yang berakhir dengan pertempuran. Seluruh rombongan Sunda termasuk Dyah Pitaloka gugur dalam pertempuran tersebut. Setelah Tragedi Bubat, Gajah Mada mulai kehilangan pengaruh di istana, meskipun ia tetap dihormati sebagai Mahapatih.

Wafatnya Gajah Mada

Tidak ada catatan pasti mengenai tahun wafatnya Gajah Mada. Diperkirakan ia wafat antara tahun 1364–1365. Sejarawan mengutip Nagarakretagama, karya Mpu Prapanca, yang menyebutkan bahwa setelah Gajah Mada wafat, Hayam Wuruk merasa kehilangan dan tidak menunjuk pengganti sebagai Mahapatih Majapahit. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Gajah Mada meninggal pada tahun 1364, namun tahun ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli sejarah.

Setelah wafatnya, pengaruh dan warisan Gajah Mada tetap terasa dalam sejarah Nusantara. Sumpah Palapa yang ia ucapkan menjadi simbol persatuan bangsa dan cita-cita nasionalisme Indonesia, bahkan hingga saat ini.

Daftar Pustaka

  • Mpu Prapanca. Nagarakretagama. Diterjemahkan oleh Slamet Muljana. Jakarta: Balai Pustaka, 1979.
  • Slamet Muljana. Gajah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara. Yogyakarta: LKIS, 2005.
  • Muh. Yamin. Gajah Mada, Pahlawan Persatuan Nusantara. Jakarta: Pustaka Rakyat, 1961.
  • Anthony Reid. Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450–1680. New Haven: Yale University Press, 1988.
  • Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Posting Komentar untuk "Biografi Gajah Mada, Mahapatih Majapahit"