Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 KETURUNAN SUNAN GUNUNG JATI

Dalam beberapa sumber sejarah Cirebon, Sunan Gunung Jati memiliki tujuh orang keturunan dari istri-istrinya. 

Urian mengenai keturunan Sunan Gunung Jati dalam vidio ini, dimulai dari uraian kronologis pernikahan Sunan Gunung Jati dengan istri-istrinya itu, adapun istri-istri Sunan Gunung Jati yang dimaksudkan adalah (1) Nyai Babadan (2) Nyai Kawunganten (3) Nyai Dalem Pakungwati (4) Syarifah Bagdad, (5) Ongtien dan (6) Rara Tepasan.

KETURUNAN DARI NYAI BABADAN

Menurut Naskah Kuningan Babadan adalah suatu daerah di Banten Girang, sementara yang di maksud Nyai Babadan adalah putri dari Maulana Huda Bagdad atau Ki Gede Babadan, seseorang yang membangun pedukuhan Babadan dan menyebarkan Islam diwilayah Banten, Ki Gede Babadan dalam naskah ini juga disebut sebagai anak dari Sykeh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati.

Menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyai Babadan, terjadi pada tahun 1471 M. Dari hasil perkawinannya denga Nyai Babadan, Sunan Gunung Jati tidak mendapatkan keturunan. 6 Tahun setelah menikah, Nyai Babadan wafat, beliau wafat pada tahun 1477 M. 

KETURUNAN DARI NYAI KAWUNAGNTEN

Menurut Carita Parahyangan, Nyai Kawungentn adalah putri dari Sang Surosowan seorang Pucukumun di Banten, tokoh ini dikisahkan sebagai anak Prabu Siliwangi dari Kentring Manaik Mayang Sunda. 

Menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Sunan Gunung Jati menikahi Nyai Kawunganten pada tahun 1475 M atau dua tahun sebelum wafatnya Nyai Babadan. 

Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyai Kawunganten dikaruniai dua anak, yaitu (1) Ratu Winaon yang lahir pada tahun 1477 M dan (2) Pangeran Sebakingkin (Mulana Hasanudin) yang lahir pada 1479 M.

KETURUNAN DARI NYAI DALEM PAKUNGWATI

Nyimas Pakungwati menurut Naskah Carita Purawaka Caruban Nagari adalah anak Pangeran Cakrabuana dengan Endang Geulis putri Ki Danuarsih, putri ini juga umurnya lebih tua beberapa tahun dari Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyimas Pakungwati pada tahun 1479 M. Dari pernikahan dengan Nyai Dalem Pakungwati tidak dikaruniai keturunan. 

KETURUNAN DARI SYARIFAH BAGDAD

Syarifah Bagdad atau Nyimas Rara Jati menurut Sulendraningrat (1978), adalah adik dari Maulana Abdurakhman Baghdadi (Pangeran Panjunan I), sementara menurut cerita yang lain ayahnya bernama Ki Gedeng Jati. Tokoh Ki Gede Jati (Pengusa/Pembesar/Pemuka di Gunung Jati) identik dengan Sykeh Nurjati, yaitu ulama dan penyebar Islam yang memiliki kekuasaan dan pesantren terawal di Gunung Jati. Sementara dalam Naskah Mertasinga, baik Pangeran Panjunan, Pangeran Kejaksan dan Syarifah Bagdad adalah anak Sultan Bagdad yang mengungsi dan menetap di Cirebon guna menyebarkan agama Islam. 

Sunan Gunung Jati menikah dengan Syarifah Bagdad terjadi pada tahun 1486 Masehi, dari hasil perkawinan keduanya memperoleh dua orang keturunan, keduanya berjenis klamin laki-laki, yaitu (1) Pangeran Jayakelana yang lahir pada 1486, dan (2) Pangeran Bratakela (Pangeran Gung Anom) yang lahir pada 1489 .

KETURUNAN DARI ONG TIEN

Ong Tien yang nama aslinya Li A Nyon Tin adalah putri dari Raja Yung Lo dinasti Ming bernama Hong Gie. Perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Ong Tien terjadi pada tahun 1486. Dari hasil perkawinan dengan putri ini, Sunan Gunung Jati tidak memperoleh keturunan. Meskipun begitu dalam Pustaka Negarakertabhumi Ong Tien dikisahkan melahirkan anak laki-laki tapi wafat ketika masih bayi. 

KETURUNAN DARI RARA TEPASAN

Rara Tepasan adalah Putri Ki Gedeng Tepasan, putri ini juga merupakan cucu dari Sri Angrerah Majaphit (Raja Majaphit/Brawijaya V). Putri ini menikah dengan Sunan Gunung Jati selepas tanah kelahirannya Majapahit diguncang perang saudara yang berlarut-larut. 

Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, Sunan Gunung Jati menikah dengan Rara Tepasan pada Tahun 1490 M. Dari pernikahan keduanya melahirkan dua orang keturunan, yaitu (1) Ratu Ayu, lahir pada 1492, dan (2) Muhamad Arifin (Pangeran Pasarean) yang lahir pada 1493 M. 

Posting Komentar untuk " 7 KETURUNAN SUNAN GUNUNG JATI"