Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RIWAYAT ACEH DIJAJAH BELANDA, MANTAN SOHIBNYA SENDIRI

Hubungan Aceh-Belanda terbina secara baik dari tahun 1601, pada masa ini Belanda banyak membantu Aceh melawan Portugis. Pada 1602 Aceh memproklamirkan jika Negeri Belanda adalah Negeri merdeka dari kekuasaan Spanyol. Belanda dan Spanyol pernah terlibat dalam Perang Delapan Puluh Tahun (1568-1648). Perang ini merupakan serangkaian pertempuran dan kampanye pejuang kemerdekaan Belanda melawan Spanyol. 

Selanjutnya sedari Tahun 1602 hubungan keduanya diahun-tahun selanjutnya begitu indah. Keduanya bahkan saling membantu dan berkirim hadiah. Bahkan pada tahun 1603 Utusan Sultan Aceh yang membawa Hadiah untuk Raja Belanda disambut baik, utusan Aceh itupun tinggal di Belanda selama 15 bulan dan menikmati segala fasilitas dengan biaya penuh VOC dan pemerintah Belanda.  

Pada Tahun 1616 Ketika Belanda melalui VOC Menduduki Jayakarta, Aceh juga tidak begitu peduli karena memang Belanda sahabatnya. Selanjutnya Belanda pada 1641 merebut Malaka dari Portugis juga disokong dan didukung Aceh sehingga Portugis hengkang dari sana. 

Selama Belanda menancapkan kakinya di Nusantara, hubungan Baik Belanda & Aceh terus terbina, namun pada abad ke 19 awal ketika Belanda mulai tak kuasa menambah wilayah kekuasaan, barulah Aceh & Belanda bermusuhan. 

Bagimana tidak wilayah-wilayah jajahan Aceh di Sumatra satu persatu dipreteli Belanda, sohibnya sendiri. Atas hal inilah Aceh mulai memusuhi Belanda, namun sayang waktu itu Turki Ustmani negara yang menanungi Aceh sedang dalam keadaan sakit, sehingga surat demi surat yang dikirimkan Aceh agar Turki membantu berperang melawan Belanda demi memeprtahankan wilayahnya tak kunjung ditanggapi dan pada akhirnya, pada 1873 Belanda menginvasi Aceh. Pada akhirnya dalam ekspedisi kedua yaitu pada 1874 Ibukota Aceh diduduki Belanda. Sultannya melarikan diri ke Hutan. Acehpun akhirnya terjajah oleh mantan Sohibnya sendiri. 

Oleh : @Sejarah Cirebon 

Posting Komentar untuk "RIWAYAT ACEH DIJAJAH BELANDA, MANTAN SOHIBNYA SENDIRI"